1. Arrivée

36 9 12
                                    

30 Juli XX21

Sosok itu mengacungkan pedang, hanya tinggal beberapa senti saja sampai ujungnya menggores hidungku. Ekspresinya yang terkena pantulan lampu tampak begitu dingin. Sejak awal, dirinya memang tidak pernah memandangku dengan lembut.

Kami seakan membeku dalam waktu, menatap satu sama lain. Kekecewaan, amarah, dan kesedihan sudah bercampur menjadi satu. Tidak ada yang perlu ditutupi lagi, kenyataannya sekarang aku sama sekali tidak bisa berpikir jernih. Aku kesal dengannya yang selama ini telah berbohong.

"Menyerahlah!"

Suaranya terdengar tegas dan juga kuat. Siapa pun yang mendengarkan pasti tahu kalau dia serius. Jika aku menolak, sudah pasti bilah tajam itu akan langsung meninggalkan bekas di wajahku. Akan tetapi, aku tidak bisa menyerah sekarang, tidak sampai bisa menemukan kebenaran yang aku cari!

"Kenapa ... kenapa kau diam selama ini?!"

Meski aku terus menatapnya dengan wajah kesal, dia sama sekali tidak terpengaruh. Mimik mukanya sama sekali tidak berubah. Sama seperti udara di atas panggung yang berkilauan ini, begitu dingin.

"Kau seharusnya tidak pernah mengikuti taruhan ini. Apa yang kaucari sudah tidak ada lagi. Dia sudah lama mati."

"Meski begitu, aku masih ingin mengetahui kebenarannya, kenapa semuanya bisa jadi begini? Aku benci ... aku benar-benar membenci ini semua!"

Aku meraih pisau yang ada di dekat kaki. Langsung mengayunkannya ke depan dan membebaskan diri dari belenggu. Untuk pertama kalinya, aku melihat wajah terkejut itu.

"Alice!?"

"Aku akan mencari kebenaran itu!"

"Aku akan mencari kebenaran itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

02 April XX21

Upacara penerimaan sudah berakhir dengan lancar. Angin yang berembus sekali lagi menerbangkan bunga-bunag kecil dari pohon. Di bawah langit yang begitu cerah, aku masih tidak percaya kalau akan memasuki akademi ini. Dari mana aku harus menjelaskannya?

Akademi Teater A.L.i.C.E VII adalah sekolah yang memadukan musik, tarian, dan lakon dalam satu panggung sebagai pertunjukkan. Beberapa dekade terakhir hiburan seperti itu menjadi primadona. Sehingga banyak sekolah didirikan untuk melahirkan pemain panggung yang berbakat.

A.L.i.C.E atau Artifisial Life in Composed Endoskeleton, adalah sebuah boneka yang mampu menampilkan hologram sosok yang sudah diatur dalam pertunjukan. Hal ini memudahkan para pemain panggung agar tidak memerankan peran yang berat dan diserahkan pada boneka tersebut.

Oh, aku hampir lupa mengatakan kalau kostum panggung sekarang juga hanya menggunakan hologram. Dengan pakaian khusus, pemain bisa memakai kostum apa pun dengan mengaktifkan hologram. Dunia teater benar-benar berubah semenjak beberapa dekade terakhir.

A.L.i.C.E in Battle StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang