Chapter 01

9.2K 629 12
                                    


Bisa melihat hal yang tak kasat mata dan berbicara dengan "Mereka" merupakan suatu keajaiban atau membawa Malapetaka?

Mew Suppasit jongcheevevat, CEO muda berusia 25 tahun, ia merupakan pewaris tunggal dari keluarga Jongcheevevat, dan meliki kelebihan yang tidak semua orang ketahui hanya keluarga dan sahabat nya lah yang tahu, menjadi anak indigo bukanlah hal yang mudah bagi Mew namun ia tidak bisa marah kepada Tuhan dan ia harus menerima takdir ini seumur hidupnya.

Namun, semua itu berubah menjadi malapetaka pda 5 tahun yang lalu. Malam demi malam, hari demi hari, Mew lewati dengan rasa ketakutan, rasa bersalah, kenapa kenapa dan kenapa harus dirinya, kehilangan orang yang ia cintai, dan penyebab nya adalah dirinya.

* * * *

Tok tok tok

"masuk lah"

Para maid mulai menyiapkan segala sesuatu, mulai dari baju kantor, bak mandi dan membersihkan kasur nya. Andai saja, cinta nya tidak pergi, mungkin saat ini Mew sudah hidup berdua dengan nya, mengucapkan kata "Selamat pagi, morning babe" ah. . . Pasti sangat menyenangkan.

Mew tersenyum tipis membayangkan hal indah itu, andaikan saja. . .

"Tuan, jadwal anda hari ini kosong jadi apakah tuan akan jalan jalan keluar?" Tanya Mild, Asisten pribadi Mew.

Mew berpikir sejenak, "Hm. . . Mungkin saya akan pergi ke rumah kakek, siapkan mobil"

Mild mengangguk pelan lalu meninggalkan Mew sendiri di kamar.

"mungkin gua harus mengunjungi bibi Tir"

Mew menyetir santai seraya mendengarkan lagu favorit nya, rasanya menyenangkan, berkendara melewati perkebunan udara yang begitu sejuk begitu menenangkan pikiran.

Mobil Mew akhirnya sampai di depan rumah kayu namun begitu kokoh, terlihat lah seorang wanita paruh baya sedang membersihkan pekarangan rumah tersebut.

"BIBI TIRRR"

wanita tersebut menoleh dan kaget, "MEWW AAA AKU MERINDUKAN MUU"

Mew memeluk erat bibi Tir, ia dulu sering sekali mengunjungi tempat ini, bermain hingga petang, tertawa ria sebelum ia kembali ke kota bersama kedua orang tua nya.

"Ayoo masuk, bibi tidak tahu jika kamu ke sini nak, kalo bibi tahu sudah bibi siapkan kamar mu"

Saat Mew ingin menapakkan kaki nya di dalam kamarnya, ia melihat sosok pria imut, berkulit pucat serta tatapan mata yang berbinar ketika melihat kupu kupu terbang di luar jendela.

"hei lo siapa??! Berani sekali ya Lo masuk ke kamar gua"

Sosok itu menoleh lalu memiringkan kepalanya, "eum?"

'gila imut nya'

"Yaa elo siapa pake nanya" bentak Mew menetralisir jantungnya agar normal kembali, benar benar imut haduh tuhan.

"A - aku eum. . . Gulf dan aku gak tau ini dimana, saat aku membuka mata aku sudah di sini, aku gak ingat siapapun hanya namaku yg ku ingat" cicit Gulf seraya memainkan jarinya

"Hantu ke sekian kalinya, kalo gua ngeliat lu sekitar umur 19 tahun dan lu masih pake baju sekolah? Wih SMA mana Lo?"

Gulf menggeleng kan kepalanya pelan, "gak tahu. . ."

"Sudah lah, sana pergi gua mau tidur"

"Apa aku boleh ikut? Aku sendirian di sini"

"Tidak"

"Please"

"Gakk !!!"

"Ayo lahhh" rengek Gulf kembali, ia tidak bisa tidur jika tidak memeluk sesuatu atau di peluk.

"Gua bilang gak ya gakk nger - "

Grepp

Gulf langsung memeluk Mew, Mew terkejut sebelum ini tidak ada hantu yang bisa menyentuhnya bahkan memeluknya??!! Oh tidak.

"Hei heii lepasinn " berontak Mew, namun sepertinya tidak mampu pasalnya pelukan gulf semakin erat.

Pipi Mew memerah, "iya iya yaudah gua mau tidur Serah Lo mau tidur di mana"

[ GHOST ]

Haiii ketemu lagi di cerita baru dari Sam.

Sam sebenarnya kepikiran buat kek gini, dan chapter" nya Sam buat sedikit biar seru hehhehe candaa.

Jangan pernah bosen buat mampir yaa ke kedua cerita Sam, jangan lupa vote, Comment juga lhoo

GHOST [ MEWGULF ] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang