Mild yang mendengar teriakan Gulf panik."HOII SABARRR GUA LAGI BOKERR BENTAR"
"Mati, gua belom kelar masih mules tuh anak udh teriak teriak woi lah"
Gulf langsung berlari menuju kamar mandi dan menggedor nya kuat kuat.
"HOII, SANTAII LAGI BOKER GUA" frustasi Mild
"Phi ada temen atau sodara yang namanya Mew?" Tanya Gulf
"Ohhh, dia temen gua pas kuliah" balas Mild dari dalam kamar mandi
"Ohhh okeee"
Gulf yang sudah mendapatkan jawaban nya lalu meninggalkan Mild.
"Lah, cuma nanya gitu doang??"
.
.
.
Max berjalan meneliti setiap detail pernikahan putra sulungnya, baginya mew masih kecil masih ada di pangkuan nya, merengek untuk di belikan mainan dan sekarang, anaknya akan menikah. Air mata Max turun tanpa di sadari.
"Hayo, kamu lagi nangis ya" ejek Tul dari belakang
Max yang mendengar suara istrinya langsung menghapus air matanya, "apa si gak orang cuma kelilipan aja"
"Oh ya, kamu sudah tau tentang Gulf yang di bicarakan oleh Mew?" Tanya Tul
Max menggelengkan kepalanya, "Dia korban tabrakan 8 bulan yang lalu dan sekarang aku tidak tau kabarnya mungkin dia benar benar sesosok hantu"
Ktak ktak
Suara sepatu menggema di gedung tersebut, keluarga Love ternyata sudah sampai di tempat resepsi mereka.
"Ohhh, mikeee kemarii" panggil Max
Pria paruh baya tersebut tersenyum ke arah Max dan berdua pun saling berpelukan. Godji bersama Love pun ikut perpelukan dengan Max dan Tul.
"Oh ya, mana putra mu?" tanya Godji
"Mungkin dia lagi keluar" jawab Tul
Max dan Mike terus bercengkrama mengenai bisnis mereka dan tentang pernikahan kedua anaknya, sedangkan Tul dan Godji membahas acara resepsi nya. Love duduk dengan rasa gelisah, dirinya memiliki pacar yang begitu ia cintai namun 3 hari ia akan menikah. Mau tidak mau dirinya harus bilang kepada kedua orang tua nya.
"Maee. . ." Panggil Love
Godji yang tengah mengobrol langsung melihat kepada putrinya, "iya kenapa nak?"
Love melihat Kebahagiaan di mata ibunya, tidak mungkin dirinya merusak kebahagiaan tersebut.
"Gak papa kok, cuma mau nanya ada P'Lily kenapa belom sampai?"
"Apa benar juga kenapa dia belum ke sini? Apa kerjaan nya belum selesai?" Tutur Godji sambil mengambil benda tipis dari tas nya
Love pun meninggalkan gedung tersebut dan keluar menuju halaman.
'berjalan jalan mungkin bisa nenangin pikiran kali ya' gumam Love
Dirinya pun menelusuri setiap taman di Area gedung tersebut, mata nya menangkap Mew yang tengah duduk sendirian di bangku taman.
"Ngapain dia di sana?"
Kaki jenjang Love pun bergerak menghampiri calon suaminya, menepuk pelan bahu Mew.
"Kenapa? Ngapain lo disini" tanya dingin Mew
"Hanya berjalan jalan"
Love mendudukkan bokong nya di bangku tersebut, mereka saling berjaga jarak.
"P'Mew, boleh aku bilang sesuatu?"
"Bilang aja gsh pake izin, gua juga gak peduli" sarkas Mew
"Sebenernya aku udh punya pacar saat aku masih menjadi tunangan mu"
Mew melirik dingin ke arah Love, "bagus lah batalkan pernikahan ini"
Love terlihat gelisah pun menyangkal pergerakan Mew yang ingin membatalkan pernikahan ini.
"Jangan, aku tidak mau merusak kebahagiaan ibu ku, jadi tolong jangan batalkan pernikahan ini" pinta Love
"Anak baik, baiklah kalo itu mau Lo tapi gua gak bakal larang Lo buat ketemuan sama pacar Lo".
.
.
.
3 hari pun berlalu dengan cepat, semua persiapan sudah siap. Pernikahan Mew dan Love akan berlangsung tepat pada pukul 07.00 pagi hari.
Mew sudah siap dengan kemeja hitam nya, dirinya enggan melangkah menuju altar.
'masih ada 1 jam lagi' batin Mew
Di sisi lain, Gulf dan Mild tengah sibuk untuk berangkat ke Pesta pernikahan Mew dan Love.
"Inget, di sana kita makan banyak dan udh lu bawa kan plastik?" Tanya Mild
Gulf yang tengah memakai kemeja putih langsung menghentikan kegiatan nya dan menatap heran ke arah mild.
"Buat apa kantong plastik?"
"Heii, kita ni gak masak lumayan lauk buat makan seharian udah bawa aja"
"Kan ini acara nikahan, malu malu in sumpah" tutur Gulf
Gulf tidak sabar untuk melihat Mew, perasaan menggebu gebu di hatinya, siapa sosok itu? Mengapa ia selalu muncul di mimpi nya.
'oke Gulf, ayo kesana' batin Gulf
Mild dan Gulf pun berlari mencari taksi, setelah menunggu 1 jam akhirnya mereka mendapatkan taksi menuju ke gereja tersebut.
Karena acara akad akan di selenggarakan di gereja dan resepsi akan mulai pada pukul 10.00.
Jantung Gulf tidak berhentinya berdetak kencang, apa yang salah di diri Gulf saat ini. Hatinya gelisah, ada rasa rindu yang menggelitik di hatinya.
"Asik makan makan kita" tutur Mild.
Kini, Mew sudah berdiri di atas altar menunggu Love. Pintu gereja pun di buka, tampak lah wanita cantik bergaun putih tengah di gandeng oleh ayah nya menuju ke atas altar.
Mew hanya menampilkan wajah datarnya menatap ke arah Love.
'andai itu kamu Gulf, pasti kamu terlihat begitu cantik nan manis' batin Mew.
Pikiran nya hanya memikirkan bagaimana Gulf menggunakan tuxedo yang selaras dengan dirinya.
Perlahan namun pasti, kini Love sudah berdiri di depan Mew.
"Gulf cepat acara mau mulai" teriak Mild
Gulf mengangguk dan kedua berlari ke arah gereja.
"Kedua nya sudah siap?" Tanya pendeta tersebut
Saat memasuki gereja, mata Gulf tertuju kepada sosok yang selalu berada di mimpinya, rasa rindu yang di hatinya tak bisa di bendung lagi.
"Heii, Gulf ayo duduk!!"
Mild menarik narik tangan Gulf, namun tidak ada reaksi apapun dari sahabat nya tersebut.
Kaki jenjang Gulf melangkah ke depan, semua mata para undangan tertuju kepada gulf.
Mild melirik sekitar dan membungkukkan badan nya, "harusnya tidak gua bawa ni anak" gumam Mild.
"P'MIUUU" teriak Gulf
Air matanya jatuh dengan deras dan berkata dengan lantang.
"Gulf mu Kembali".
[ TAMAT ]
Jangan lupa vote, Comment dan share yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST [ MEWGULF ] ✓
RomanceBisa melihat hal yang tak kasat mata, apakah itu keberuntungan atau kutukan? Mew Suppasit, Pria berusia sekitar 25 tahun. seumur hidupnya ia harus berdampingan dengan hal yang tak kasat mata, baginya itu sudah hal yg wajar di hidupnya. namun, suatu...