Zee mengigit jarinya, hampir seluruh persiapan hampir mau selesai. Dekorasi gedung, altar bahkan hanya mengitung hari saja acara pernikahan selesai.Sampai detik ini kakaknya masih dengan tatapan yang sama, tidak ada ekspresi apapun yang ia tunjukkan kecuali muka datar nya.
Mew memasuki gedung di ikuti Love di belakangnya, "P'Mew ini persiapan nya sudah selesai?"
Mew menoleh lalu menatap dingin ke arah Love, melihat tatapan itu Love langsung terdiam menunduk takut.
"Phii !!!! Kemarii" teriak Zee
Mew berjalan menuju adiknya tanpa mengajak Love bersama nya, lagipula dirinya tidak membutuhkan Love sama sekali.
"Phi, kau serius mau nikah?" Tanya Zee
"Apa lu buta? Semuanya udh mau siap mau gak mau gua bakal nikah 3 hari lagi" jelas Mew
"Tapi. . ."
"Sudahlah tak ada gunanya untuk menolak pernikahan gila ini", Mew seketika itu langsung meninggal Zee sendiri di dekat panggung.
~ flashback
"PHIIII" teriak sesosok anak kecil berusia 5 tahun memanggil kakak nya
"Iya kenapa Zee?" Tanya lembut sang kakak
"Phi, aku sangat mencintai mama papa aku harap sewaktu dewasa aku akan mendapatkan cinta ku dan hidup bersama nya"
Sang kakak pun hanya terkekeh geli dan mencubit pelan pipi adik manis nya.
"Tau apa si anak kecil soal cinta hm?"
Zee kecil pun berteriak lalu memajukan bibirnya, "aaa phii mahhh marah aku ni"
"Kalau gitu berjanjilah, pada saat dewasa kita akan menikah bersama cinta kita bagaimana?" Hibur Mew kepada adik nya
Jari mungil Zee bertautan di jari Mew mengikrarkan tersebut, "eum !!! Zee janji"
Tak lama mereka berdua tertawa bahagia, janji mereka di saksikan oleh terbenamnya matahari serta kicauan burung yang mengisyaratkan seolah bukan mereka berdua saja yang bahagia melihat ini.
~ flashback off
.
.
.
"P'Mild, aku mau nanya deh" gumam Gulf
Mild yang sedang bermain game hanya mengangguk, matanya tidak menatap lawan bicaranya.
"Kok aku ngerasa gak asing ya sama wanita yang aku tabrak tdi kayak eum. . . Aku pernah bertemu sebelumnya" tutur Gulf
Dirinya merasa bahwa ada ikatan atau memori yang tidak asing dengan wanita yang ia tabrak tadi.
"Kamu nabrak siapa? Makanya jangan bandel jadi anak"
"Lhoo, kok nyalahin aku si phii ??!! Ah. . . Males lah udh Kana mau tidur aja", Gulf seketika berdiri dan menaiki anak tangga
Mood nya yang tadinya sudah baik malah di hancurin sama mild. Apa gunanya ia curhat mending tidur saja.
"Aoww, Kanaaa kanaa phi minta maaf HEIII!! "
Blamm !!!
Pintu kamar Gulf tertutup kencang, Gulf menghempaskan tubuhnya ke kasur. Bibirnya di majukan dan tak lupa dahinya di kerutka.
"Ckk !!!! Ahh siapa sii ayoo kanaa ingatt !!" Kesal Gulf
Tak lama mata manisnya terpejam dan Gulf terlelap di kasur empuk miliknya.
"P'Miuuuu"
"Gulf?? Aku mencintaimu jangan tinggalkan aku okay"
"P'Miu, Gulf juga sangat mencintai mu"
"Aku sudah makn pergilah kamu love"
"AKHHHH !!!"
Gulf terbangun seketika, jantung nya berdebar cepat, nafasnya tidak teratur dan keringatnya bercucuran deras.
"Siapa, siapa P'Miu, siapa love hah . . . Kenapa aku merindukan nya" gumam Gulf
Ia pun bergegas untuk mandi lalu turun dari kamarnya, saat ingin ke dapur ia mendengar suara bel rumahnya berbunyi.
Ting tong !!
Gulf berlari menghampiri seseorang yang tengah berada di depan gerbangnya.
"Iya?? Mencari siapa?" Tanya Gulf
"Apakah dengan Pak Suttinut Uengtrakul?" Tanya orang tersebut
"Ahh benar, kenapa?"
Orang tersebut menyerahkan selembar undangan kearah Gulf, ia pun menerima dengan sopan dan langsung tersenyum manis ke arah orang tersebut.
"Undangan"
Gulf menyatukan kedua tangan nya dan mengangguk kan kepalanya, "Terimakasih phi"
Dahi nya mengerut heran, undangan? Emang mild punya teman atau saudara yang menikah. Setahu dirinya, tidak ada saudara Mild yang masih lajang soalnya setiap saudara Mild menikah pasti dirinya ikut menikmati, lumayan makan gratis.
Gulf membuka undangan tersebut dan melihat sebuah nama yang tidak asing baginya.
"M - Mew Suppasit jongcheevevat?"
Mata Gulf terus lanjut membaca undangan tersebut.
"PHII MILDDD!!!!!!!"
[ __♡__ ]
Jnagan lupa vote, Comment dan share okee teman teman
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST [ MEWGULF ] ✓
RomanceBisa melihat hal yang tak kasat mata, apakah itu keberuntungan atau kutukan? Mew Suppasit, Pria berusia sekitar 25 tahun. seumur hidupnya ia harus berdampingan dengan hal yang tak kasat mata, baginya itu sudah hal yg wajar di hidupnya. namun, suatu...