6 bulan pun berlalu, Mew dan Gulf bisa melewati hari hari mereka dengan bahagia. Sedangkan love? Orang tua Mew masih kekeh untuk menjodohkan mereka.Tidak ada mimpi buruk selama 6 bulan, berada di dekapan Gulf mmebuat hati Mew begitu nyaman, hal yang ia dapatkan berbeda dengan apa yang ia dapatkan selama berpacaran dengan Art. Gulf selalu tersenyum manis di hadapan Mew, Mew yang selalu manja dan nurut apa kata kata Gulf membuat hubungan mereka semakin erat seakan mereka tidak akan berpisah.
Ting Tong
Mew yang sedang berpelukan manja di dekapan Gulf merasa terusik dengan bunyi bel di condonya.
Informasi sedikit, sejak Mew memutuskan untuk berpacaran dengan Gulf ia memutuskan untuk membeli sebuah condo dengan alasan "Supaya lebih dekat dengan kantor" padahal alasan utama ia membeli condo agar tidak ada siapapun menggangu nya bersama hantu kesayangan nya.
"P'Miu ada yang pencet bel itu buka gih"
"Aaa aku masih mau pelukan sama kamu", bibir Mew di majukan membuat hantu tersebut gemas.
"Mau aku yang buka? Nanti pada kabur lagi" kekeh Gulf
"Ish, iya deh bentar", mau tidak mau Mew harus bangkit, melirik ke belakang berharap Gulf menghentikan nya namun hasilnya nihil, Gulf bahkan menyuruhnya untuk membuka pintu.
Krekk
"Papa? Ngapain di sini?" Tanya Mew
"Aow, Papa kangen sama kamu sejak kamu pergi mama harus ngeliat Zee terus mana dia pacaran terus sedih Papa" keluh Tul
Mew menatap datar Papanya, hanya alasan begini lebih baik cuddle bersama Gulf daripada mendengar rengekan Papa nya.
"Astaga phi, gak baik gitu", Gulf bisa membaca pikiran Mew dari raut wajahnya yang malas mendengar rengekan Papanya.
"Yasudah, Papa mau apa?"
"Ayo pulang, oh ya Papa mau bilang bulan depan kamu bakal nikah sama Love jdi bersiap lah" ujar santai Tul seraya memasuki condo Mew.
Kaki Mew melemas, ia menatap Gulf dan Gulf juga menatap Mew sendu. Tersenyum miris, Gulf langsung melayang keluar dari condo, hatinya tidak siap mendengar ini semua. Mew akan menikah? Lantas bagaimana hati Gulf? Apakah hantu tidak boleh mencintai manusia?
Gulf duduk di bangku taman, ia menatap tangan nya yang transparan, siapa dirinya mengapa ia merasa ia belum meninggal, ada tubuh yang menunggunya di sana.
"Permisi"
Gulf langsung mendangak kan kepalanya, ia melihat sosok pria berkemeja hitam.
'tampan sekali' batin Gulf
"Gulf kanawut Traipipattanapong, usia 19 tahun, benar?" Ujar pria tersebut
"Benar, kamu siapa?" Tanya Gulf
"Waktu mu sudah habis, kembalilah bersama ku ke tubuh asal mu" ujar pria tersebut.
"T - tungguu aku masih harus bertemu seseorang". Gulf berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman pria tersebut.
Namun, alhasil nihil cengkraman pria tersebut lebih kuat dari tenaganya. Matanya menatap sendu condo Mew dan Tak lama mata hitam nya menatap wajah Mew yang tengah ngos ngosan mencari seseorang.
"Dadah P'Miu, aku mencintaimu" ujar Gulf
.
.
.
"GULFFF !!!! DIMANA KAMUU?!!!" teriak Mew
Ia melihat cahaya yang terang dan. . . Ada Gulf di sana bersama pria berbaju hitam, apakah itu malaikat? Apakah Gulf akan pergi darinya? Bagaimana hidup Mew tanpa Gulf di sisinya.
"Gak, gak GULFF JANGAN PERGII!!!", Mew berlari sekencang kencangnya menuju cahaya tersebut namun naas keberuntungan tidak di pihaknya, Cahya tersebut menghilang dengan cepat. Gulf pergi, Gulf pergi dari dirinya.
"Gak, Gulf kembalilah ku mohon"
Mew terjatuh di taman, terisak Isak memanggil nama Gulf lagi, lagi dan lagi. Berharap belahan jiwanya kembali, dirinya bukan lah Mew tanpa Gulf, Gulf adalah Mew dan Mew adalah Gulf. Jiwanya bersatu sedangkan sekarang jiwanya pergi meninggalkan dirinya.
"Gulf , aku janji bakal bangun pagi"
"Aku juga akan membuatkan mu sarapan walau kau hanya bisa memakan sarinya saja dan aku juga janji akan membahagiakan mu senyum mu tidak akan luntur dari wajah cantikmu jdi kumohon jangan pergii", Mew menangis sekeras kerasnya masa bodo dengan tatapan aneh dari orang yang lewat.
Ia berharap Gulf nya kembali, "Gulf ku mohon kembalilahh"
"MEWW KAMU NGAPAIN DI SITU" teriak Tul
Tul berlari ke arah Mew dan melihat putranya menangis tersedu sedu sambil memeluk dirinya sendiri.
"Mew . . . Kamu kenapa"
Mew menoleh ke arah Tul, "Pa , kembalikan Gulf nya Mew ku mohon"
Tul memeluk erat Mew, Mew menangis sejadi jadinya di pelukan ibunya.
'Gulf ? Siapa dia ?' batin Tul
Tul tidak pernah melihat atau pun mendengar tentang Gulf dari Mew. Bahkan ia menjodohkan putranya dengan Love karena ia tidak mau anaknya teringat dengan Art dan usianya sudah matang untung menikah.
Tul membawa Mew kembali ke condo, mata Mew sembab ia terus memanggil Gulf berkali kali.
"Nak, makan ya kamu belum makan dari tadi siang" ajak Tul sambil membawakan semangkuk bubur
"Apakah kalau aku makan Gulf akan kembali?" tanya Mew
Sang ibu terdiam seribu bahasa, bahkan ia tidak tau siapa itu Gulf. Tul mengangguk pelan kearah Mew.
"Iya nak, dia bakal kembali" balas Tul dengan lembut
Mendengar hal itu, Mew dengan cepat memakan buburnya. Tidak lama untuk menghabiskan semangkuk bubur.
"Pa, mana Gulf? Mama bilang jika aku habiskan bubur Gulf akan kembali" tanya Mew
Matanya melihat ke sana kemari mencari cintanya yang hilang, Mew seakan kehilangan sesuatu di dirinya yang hilang, hatinya hampa bagaimana ia bisa melewati harinya tanpa Gulf. Seseorang tolong jelaskan, bagaimana caranya.
"PAPA BOHONG, PERGII!!! PERGIII !!!", Badan Mew terjatuh pingsan
"MEWW !!!"
.
.
.
.
Mata Mew blur , kepalanya sakit namun ia melihat sosok yang ia rindukan dari kemarin.
"P'Miu"
"Gulf ?? Apa itu kamu ??"
"P'Miu, ayo bangun"
"Gulf"
"GULFF"
Max menatap heran ke arah Tul, "Pa, siapa Gulf? Daritdi Mew memanggilnya terus bahkan saat matanya terpejam dia terus manggil Gulf"
"Entahlah, Aku juga gak tau" balas Tul sambil mengusap usap rambut Mew.
Zee melihat kakaknya membuka matanya, "Pa, phi sadar tuh aku ambilin minum ya"
"Gulf" rintih Mew ketika ia benar benar membuka matanya
Namun, bukan Gulf yang ia lihat tetapi kedua orang tuanya yang sedang mencemaskan dirinya.
"Dad, pa mana Gulf?" Tanya pelan Mew, dirinya tidak memiliki cukup tenaga untuk bangun dari tidurnya.
"Gulf siapa? Papa gak tau" jawab Max
"Gulf, itu hantu kesayangan aku dia manis, ceria dan cantik. Aku menghabiskan waktu bersama dirinya", senyum pahit terulas di wajah Mew ketika mengingat Gulf.
"Dan sekarang dia pergi, aku . . . Aku mau Gulf" air mata nya kembali turun, dirinya begitu hampa.
Max dan Tul saling bertatapan satu sama lain, "nak, dia hanya hantu bukan manusia"
"Tolong sadar, dunia kalian berbeda" ujar Max.
[ __♡__ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST [ MEWGULF ] ✓
RomanceBisa melihat hal yang tak kasat mata, apakah itu keberuntungan atau kutukan? Mew Suppasit, Pria berusia sekitar 25 tahun. seumur hidupnya ia harus berdampingan dengan hal yang tak kasat mata, baginya itu sudah hal yg wajar di hidupnya. namun, suatu...