4

8 2 4
                                    

Perubahan itu ada, ntah itu untuk selamanya atau hanya sekedar kita tidak tau
-Rarisya Putri Ananta-


Happy Reading...

Sandy berjalan beriringan dengan 2 sahabatnya menuju sebuah kelas, yang sudah diyakini oleh kedua sahabatnya bahwa itu adalah kelas Risya, siapa lagi kalau bukan dia coba.

Samudra yang dengan ketidakjelasannya mengusili siswa ataupun siswi lain yg berpapasan dengannya. Sedangkan Rey bodoamat dengan sekitaran.

Sandy hanya diam berjalan layaknya pemimpin, dengan muka datar. Siapa yang berani menggodanya coba kalau baru liat wajahnya saja sudah takut duluan.

"Sya.. " sapa sandy saat sampai dikelas Risya.

Risya yang baru saja selesai membereskan buku-bukunya melambai kearah Sandy.

"Yuk Rin, gue udah ditunggu Sandy tuh didepan! " ajak Risya yang melihat sahabatnya itu kurang bersemangat.

Ya Arin mengaku sedang datang bulan pagi tadi, dan sekarang dia berusaha menahan rasa nyeri diperutnya.

"Yauda ayok! " Arin berusaha menyusul Risya yang sudah jalan duluan keluar kelas.

Mereka berempat pun langsung berjalan menuju kantin setelah sadar bahwa Arin sudah didekat mereka.

Baru beberapa langkah meninggalkan ruang kelas, mereka dikejutkan dengan kedatangan Bagas di depan mereka.
Tidak dikejutkan sih sebenarnya hanya saja kedatangan Bagas yang tidak biasanya membuat semua bingung.

"Gak ke kantin Gas?" tanya Risya saat Bagas sudah didekat mereka.

"Ini mau ke kantin!, boleh bareng kan?"

Semua cengoh dengan apa yang dikatakan Bagas barusan, hal biasa tapi tidak bagi Bagas yang selama ini jarang berkumpul dengan mereka bahkan tidak pernah sama sekali.

"Hei.. Kok pada bengong sih! " tanya Bagas saat tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya.

"Eh i-iya b-boleh kok" Risya yang masih tidak percaya pun bicara sampai terbata-bata.

"Woi..woi.. gitu aja bengong lu pada" dan yang lain tersadar akibat suara Samudra yang dirasa cukup memekakan telinga.

"Astagfirullah Sam biasa aja kali" kesal Arin sambil mengelus dada.

"Samudra kalau seharian gak heboh mana bisa" tambah Rey malas.

Samudra hanya nyengir bak kuda.

Sandy yang sedari tadi diam pun melanjutkan tujuannya ke arah kantin.
Disusul Risya, Arin, Bagas dan Samudra yang diposisi paling belakang.

Tepat ditengah-tengah meja kantin tempat yang dipilih Samudra kali ini buat mereka berenam.

"Sya.. "
"Sya.. "
Panggil Sandy dan Bagas berbarengan.

"Lu duluan" ucap Sandy memainkan ponselnya.

"Kamu mau makan apa? Biar aku pesanin! " tanya Bagas ke Risya.

"Em aku nasi goreng aja deh sama jus jeruk" jawab Risya seadanya dan Bagas langsung menuju penjual nasi goreng langganannya.

Ya yang lain pesan sendiri, karna Bagas hanya menawarkan ke Risya saja.

"Ohiya tadi kamu mau ngomong apa San?" tanya Risya ke Sandy yang baru ingin berdiri.

"Gajadi, udah keduluan" ucap Sandy dengan senyum miring.

Taste TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang