Kebahagian, kita yang berbuat kita juga yang merasakan
-Rarisya Putri Ananta-***
Happy Reading..
"Kemana aja semalam? Ditungguin bukan nya dateng! Emang kamu pikir aku gak punya kerjaan lain apa.! Ketus Sandy tepat didepan wajah Risya.
"Maaf San, semalam aku udah disana tap.."
"Tapi apa?" potong Sandy tak sabaran.
"Aku kesandung batu jadi jatuh, pas bangun terus liat kearah kamu, kamu udah gak ada ditempat, yauda aku pulang aja." jelas Risya.
"Halah alasan, kamu gak nyamperin aku karna temen kamu itu kan!" gertak Sandy tersulut emosi.
"Enggak San, aku bener jatuh terus ditolongin bagas."
"Nah itu apa kalo kamu gak sama cowok itu, emang dasar gak sayang cowok sendiri!" ucap Sandy memalingkan wajah ke arah lain.
"Bukan gitu San, aku juga gak tau kenapa dia ada disana." Risya berusaha menjelaskan.
"Halah udah lah, males aku liat kamu." berjalan meninggal kan Rarisya sendiri.
"San.."
"Sandy.."
"Aku bener gak sama dia semalam, dia tiba-tiba ada disana, Sandy.." berlari menghampiri Sandy yang sudah jauh kearah belakang gedung sekolah.Brukk
Sandy yang berhenti mendadak membuat Risya mau tak mau menabrak punggung cowok tersebut."Aduh sakit tau San, kalo berhenti itu bilang bilang dulu ngapa." cibir Risya sambil mengusap dahi yang terasa pusing.
"Berisik.." sambil berbalik menghadap Risya.
"Makanya pentingin pacar dari pada temen." ucap Sandy menatap datar ke arah gadis itu."Iya iya." balas Risya santai.
"Jangan iya iya aja, dilakuin! Bilangnya iya tapi besok gitu lagi." Sandy memutar bola mata malas.
"Hehe iya janji." seru Risya sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengah membentuk huruf V.
"Yaudalah, yukk kantin aku laper" menggandeng tangan Risya menuju kantin.
"Iya iya aku temeni" senyum mengembang diwajah Risya.
Bersama Sandy memang membuatnya bahagia, tapi dalam hati Risya selalu merasa bersalah dengan apa yang dia perbuat. Tidak seharusnya dia berpacaran dengan cowok yang bahkan baru beberapa bulan yang lalu ia kenal. Tapi yasudah lah jalani aja pikir Risya.
"Sya..."
"Hei Sya... Kenapa sih, bengong muluh." kesal Sandy melihat Risya yang tidak merespon saat ia bicara."Ha kenapa San?" tersadar dari pikirannya sendiri.
"Haheho, udahlah aku mau makan, pesanin nasi+lauk sama jus jeruk oke!" ucap Sandy.
Risya hanya mengangguk sambil mengacungkan jempol menanggapi omongan Sandy. Sedangkan Sandy sendiri sudah berjalan mencari tempat duduk untuk dirinya dan Risya.Hanya terlihat satu dua siswi yang berada dikantin, jangan lupa pelajaran pertama juga belum dimulai. Dan memang mereka berdua sudah ada disekolah jauh sebelum bel pelajaran pertama berbunyi.
Risya berjalan sambil membawa nampan berisi pesanan Sandy, saat melihat sekitar dan menemukan Sandy yg sedang memainkan ponselnya dipojok kantin.
"Nih.." ucap Risya dan duduk disebelah Sandy.
"Hmm." titah Sandi malas sambil mengangguk dan mulai memakan.
Tidak ada perbincangan ditengah sarapan pagi seorang Sandy. Hingga tak lama terdengar suara memanggil Risya dari arah luar kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste Trip
Random[Follow sebelum membaca♡] Menceritakan gadis desa yang bisa dibilang jauh dari kata mengetahui dunia perkotaan. Kehidupan yang menurutnya terlalu mewah membuat ia sedikit tidak nyaman dengan apa yang ia miliki. Bukan orangtua kandung yang selalu men...