3

12 3 1
                                    

Happy Reading...

Pukul 18.43
Sudah terlalu sore bahkan malam sudah menampakan wujudnya. Seorang Risya baru saja turun dari mobil arin, ya mereka baru pulang dari kafe.

"Makasih ya bang makan gratisnya" Ucap Risya terhadap Michael.

"Iya Sya santai aja, besok-besok kalo mau mampir singgah aja gratis kok" tawar Michael sambil terkekeh.

Arin yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya langsung menimpali perkataan abangnya.

"Abang ih, tadi katanya cuma boleh sekali, ini si Risya ditawarin lagi, gak adil ah!" Protes Arin bercanda.

"Iyakan khusus buat Risya, kalo kamu bayar" jelas Michael.

"Ah curang!" Greget Arin sambil meletakkan kedua tangan nya didepan dada pose ngambek.

"Dasar baperan" kekeh Michael mengelus puncak kepala sang adik.

"Biarin" ucap Arin menjulurkan lidahnya.

"Yauda Rin, bang El, Risya masuk ya udah mau malam hehe".

"Oke Sya, sampai jumpa besok" ucap Arin sambil melambaikan tangannya.

Risya pun ikut melambaikan tangan kala mobil Arin mulai melaju meninggal kan perkarangan rumahnya.

Baru saja ia sampai dipintu utama dan bermaksud segera menutup pintu itu kembali, ia dikejutkan dengan sang paman yg datang dari arah dapur.

"Sya? Baru pulang?" tanya Denis paman Risya.

"Iya paman" jawab Risya.

"Yauda bersih-bersih dulu sana, abis itu kita makan bareng, udah disiapin sama bibi kamu tuh" ujar sang paman dan kembali menuju meja makan.

Risya mengangguk menanggapi perkataan paman nya.
Ia langsung bergegas ke kamar dan berniat mandi untuk menghilangkan penat setelah seharian diruang terbuka.

Disela-sela makan malam tiba-tiba bi Yuli membuka percakapan.

"Sya.. Bibi dan Paman besok lusa berencana main kerumah orang tua kamu, kamu ikut ya!" ucap bi Yuli sambil melanjutkan makannya.

"Risya besok lusa ada ulangan harian bi, kapan-kapan aja deh" jawab Risya.

Bi Yuli hanya menganggukkan kepalanya dan langsung membereskan piring-piring sisa makan mereka.
Paman pun berniat menjadi pendengar hingga..

"Kamu baik-baik dirumah, Paman sama Bibi cuma 2 hari disana!" Denis menjelaskan.

"Iya Paman, kirim salam buat ayah dan ibu bilang Risya rindu, ohiya tanya juga kapan ayah dan ibu main kesini" tutur Risya dengan wajah lesu.

Bi Yuli yg tau perubahan raut wajah Risya langsung menghampiri tempat Risya duduk dan mencoba memberi semangat.

"Iya insyaallah mereka akan berkunjung kesini, kamu harus semangat belajar nya supaya mereka bangga atas apa yg kamu peroleh sejauh ini! " titah bi Yuli terhadap Risya.

Risya mengangguk bersemangat, ia harus belajar yang rajin dan memperbaiki nilai dibeberapa pejalaran yg menurutnya sangat sulit.

"Ohiya ajak saja teman kamu kerumah supaya ada temen ngobrol, siapa itu namanya? " tanya Denis dan berusaha mengingat-ingat nama teman karib Risya.

"Arin paman! ".

"Nah iya nak Arin, ajak saja! " pintah Denis sesekali meminum kopi yg sudah hampir dingin.

Taste TripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang