🍂1|HARI BARU

33 6 6
                                    

  Hari ini hari pertama gue sekolah disekolah baru gue di Bandung.

  Dulu, waktu di Jakarta, kalau setiap pulang-pergi  gue sering naik Grab atau kadang-kadang kalau bang Brayn lagi pulang ke Jakarta yaa gue dianter sama bang Brayn.

   Jadi berhubung sekarang gue sekolahnya di Bandung tempat abang gue ngampus ya, jadinya sekarang gue dianter sama abang.

  Seperti biasanya pagi ini saat gue turun dari kamar dibawah sudah ada abang gue yang lagi duduk manis sambil liatin bunda nyiapin sarapan.

  Dasar anak gatau diri emang😂.

"Pagi semuanya." sapaku ceria sambil menuruni tangga dengan menenteng tas.
"Pagi, sayang." balas bunda sambil membawa nasi goreng dan susu.
"Pagi dear." balas Brayn sambil memakan roti tawarnya.

  Kami menghabiskan sarapan bersama-sama dengan hening.
Tak selang beberapa menit akhirnya gue dan Brayn bersiap untuk pergi ke sekolah dan kampus.

"Selesai,, oke bunda, Saskra pergi dulu ya." ucapku sambil mencium kedua pipi bunda.
"Iya, bunda.. abang sama si Saskra berangkat dulu ya." kata bang Brayn sambil melakukan apa yang ku lakukan.
"Iya, hati-hati.. Kakak jangan ngebut." kata Arissa (Bunda Saskra).
"Sippp.." balas Brayn sambil mengacungkan jempol.

  Suasana dimobil saat menuju sekolah terbilang cukup ceria atau apalah gitu.      
  Kadang-kadang diselingi oleh lelucon yang dilontarkan keduanya yang membuat mereka berdua tergelak.   
  Kadang-kadang juga Saskra menyanyi mengikuti irama musik yang diputar Brayn dari tap mobil.

"Bang, gue kok deg-degan ya." ucap Saskra.
"Emang kenapa??" tanya Brayn heran sambil melirik sebentar adiknya.
"Gue deg-degan gitu, hari pertama disekolah baru huh huh." kata Saskra sambil memegang dadanya, merasakan detak jantungnya.
"Selow aja kali." balas Brayn cuek.
"Ishhh abang nyebelin." gerutu Saskra sambil merapoutkan bibirnya, yang membuat Brayn terkekeh gemas.

  Tak terasa akhirnya mereka sampai juga di halaman sekolah baru yang akan Saskra tempati.

"Udah gih turun sono." seru Brayn setengah mengusir mungkin.
"abang gak ada niatan gitu mau anterin adek gadis abang yang paling cantik." Saskra dengan nada yang dibuat manja.

1 detik
2 detik
3 detik

"Gak." kata Brayn jelas, singkat, padat. "Ishhh,,, kok jadi abang nyebelin bat sih,, anterin elahhh,, gue takut ih masuk sendiri, entar kalo gue diculik om-om idung belang gimana, entar kalo gue dimakan cabe-cabe didalam gimana." bujuk Saskra dengan nada yg didramatiskan.
"Emang siapa yang mau makan lo kampret, udah ah turun sana, gue telat entar." balas Brayn sambil merotasikan bola matanya malas.
"Saskra ga mau turun kalau abang ga anterin masuk. TITIK.." tuntut Saskra.

"Kalo sudah gini mau gimana lagi" ucap Brayn dalam hati.
 
  Terdengar Brayn menghela nafas panjang, dan Saskra?? Jangan ditanya. Senyum penuh kemenangan sudah tercetak lebar diwajahnya.

   Setelah memasukkan mobil kedalam area parkir sekolah tersebut.
  Akhirnya, Brayn dan Saskra pun turun.
  Mereka berdua berjalan beriringan dengan tangan saling berpegangan layaknya sepasang kekasih, 
  Sebenarnya Saskra sih yang megang tangan Brayn dengan harapan rasa gugupnya berkurang.

  Dengan yang umurnya tidak beda jauh dan dengan wajah yang tampan dan cantik, keduanya tidak tampak seperti adik kakak.

  Begitu masuk ke area sekolah itu banyak pasang mata yang memandang mereka dengan bermacam-macam pandangan. Ada yang iri, kagum, bertanya-tanya dll..

  Dan tak jarang juga banyak yang bergosip, berceloteh ini dan itu.

  "Ihh, lo liat dehh,, tu cewe sok cantik banget." ucap salah satu cewe yang tengah bergerombol.
  "Iya, mentang-mentang digandeng cogan." ucap yang satunya.
  "Cocokan juga gue." yang satunya lagi.
  "Ihhh,, Couple best banget deh, satu cantik satu ganteng.." ucap yang lainnya.
   "Anak baru ya?" bisik yang lain

  Kira-kira begitu yang didengar keduanya.
  Tapi tidak digubris oleh keduanya, toh mereka kakak adik.

  "ugh.. cabe-cabean tukang gosip." gumam Saskra dalam hati.

  Setelah berputar-putar akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka cari yaitu ruangan yang bertuliskan "RUANG KEPALA SEKOLAH".

  Tok..tok..

  "Masuk" terdengar perintah dari dalam.
"Selamat pagi, pak" salam Keduanya. "Pagi, dengan nak Saskramila Anggraeni, ya?" tanya pak kepala sekolah dengan bername tage Margono tersebut.
"Iya, pak" ucap Saskra dengan senyum tipis.
"Oke, silahkan duduk." ucap kepala sekolah mempersilahkan.
"Saya sudah baca keterangan-keterangan nilaimu dari sekolahmu yang lama, ternyata kamu salah satu murid pintar ya, saya harap kamu juga dapat mengharumkan nama sekolah ini." puji pak Margono.
"Terima kasih, pak." balas Saskra.

   Kemudian kepala sekolah memanggil seseorang, tak lama datanglah seorang guru.

"Nah ini namanya bu Kardina, dia adalah wali kelas kamu, dan dia yang akan mengantar kamu ke kelas kamu." jelas kepala sekolah berkepala plontos tersebut.
"Iya, pak. Makasih." ucap Saskra sambil berdiri bersama Brayn.

  Setelah mengucap salam akhirnya mereka bertiga keluar dari ruang tersebut.

"Nah, sekarang abang pulang dulu ya, ingat jangan terlalu capek, kalau ada apa-apa langsung telfon abang." ucap Brayn sambil mencium dahi adik kesayangannya itu.
"Iya, bang. Sekarang abang ngampus gih." balas Saskra.

Akhirnya Braynpun perlahan melangkah menjauh dari Saskra, sampai punggungnya hilang dibalik tembok.

"Mari ibu antar kamu." ucap bu Kardina akhirnya.
"Iya bu." kata Saskra.

  Mereka berdua berjalan dikoridor-koridor sekolah yang sepi.  maklum sudah jam pelajaran.
  Tak lama mereka sampai di kelas yang mereka tuju.
  Saskra menengadah membaca papan diatas pintu kelas tersebut.
"XI Ipa 2" gumam Saskra dalam hati.

  Tak lama kelas yang sudah seperti pasar itu mendadak menjadi hening ketika ketika bu Kardina memasuki kelas dengan mata yang seakan mau keluar dari habitatnya.

  "Anak-anak, kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk, nak." kata bu Kardina membuka ucapan.

  Seketika kelas menjadi ricuh kembali dengan celotehan-celotehan tak berguna.
"Cewek apa cowok sih??" ucap salah satu.
"Cantik apa gimana??" ucap yang lain. "Jangan-jangan cewe yang tdi diparkiran."ucap satunya lagi.
"Yang digandeng cogan itu, wah gila,, cecan coyyy..." ucap lagi yang lain. "Yahhhh,, parahhh.. Udah punya doi dia." timpal yg satunya.

  Begitu kira-kira yang gue denger.   
  "Dasar tukang rumpi."

"HEIII,, KALIAN BISA DIAM TIDAK??" hardik bu Kardina tiba-tiba.

  Kelas kembali hening.
  Begitu dipanggil gue segera masuk dengan langkah santai, berusaha untuk tidak gugup.

"Silahkan perkenalkan namamu". Kata bu guru.
"Halo teman-teman.. Perkenalkan nama saya Saskramila Anggraeni.. Kalian bisa memanggil saya Saskra. Saya pindahan dari SMA Tunas Bangsa, Jakarta. Saya harap kita bisa berteman baik." ucap Saskra.
"Halo Saskra." ucap anak-anak yg ada dikelas itu serempak.
"Oke Saskra kamu bisa duduk disamping Audry." ucap bu Kardina.

  Dengan santainya gue berjalan menuju tempat duduk gue, darimana gue tau?? yaa karna hanya tempat itu yang kosong.

"Hai, nama gue Audry Atmaja, lo bisa manggil gue Audry." ucap temen sebangku gue.
"Saskramila Anggraeni, panggil aja Saskra juga boleh." balas Saskra dengan senyuman.
"Yak, anak-anak silahkan buka buku LKS kalian dihalaman 134." ucap bu Kardina.

(Ps. Bu Kardina merupakan guru mapel biologi)

  Pelajaran biologi berlangsung dengan membosankan hingga tak jarang anak-anak menutup muka mereka dengan buku dan tertidur.

  Tetttt.. Tettt.. Bel tanda pelajaran pertama pun selesai. Anak-anak pun berhamburan keluar kelas seperti cacing kepanasan. Begitu juga dengan Saskra dan teman barunya Audry. Mereka berjalan santai menuju kantin.

**********

Gimana nih ceritanya???
semoga kalian suka ya, jangan lupa bintangnya..

salam✿
[H O L O A P O E M S]

1000 Burung Untuk SaskraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang