Rivan pov
"Karena bapak ada urusan, kalian terserah ingin bermain apa atau ngapain, asalkan tidak boleh ada yang masuk kelas hingga bel masuk berbunyi, mengerti kalian??" jelas pak Mus.
"Mengerti, pak" ucap murid serempak.Akhirnya anak-anak bubar dari barisan masing-masing, begitu juga dengan gue dan temen-temen gue.
"Van, mau main apa??" tanya Andrew "Basket aja" jawab gue.
"Ya udah gue sama Glenn ngambil dulu diruangan olahraga, oke!" balas Andrew.
"Hmmm..." gue dengan gumaman sambil mengacungkan jempol.Andrew dan Glenn segera berlari menuju ruangan olahraga yang letaknya tak jauh dari lapangan.
"Nihh.." kata Glenn sambil menyerahkan bola basket ke Rivan. "Dua lawan tiga aja aja gimana???" celetuk Hegel.
"Oke , Andrew sama gue dan sisanya sama Glenn, setuju??" tawar Rivan.Semuanya mengangguk setuju.
Mereka langsung masing-masing mengambil posisi dan gue mulai mendribble bola sambil mengoper ke Andrew dan berlari menuju ring lawan.
Pov end
Lapangan mulai riuh dengan pekikan-pekikan siswi disana-sini.
"Yawlahhhh,, Rivan ganteng amat..." ucap salah satu dari mereka.
" iya ni, mana keringetan gitu lagi, makin ganteng.." timpal yang satu. "Itu lagi kak Andrew ganteng amat." timpal yang satu.
"Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan??" celetuk yang lain.
"Astaga,,, kak Andrew.. Ganteng gilaaa...." pekik Audry tiba-tiba. "Rivan... Keren.!" gumam Saskra dalam hati."Ya tuhan Saskra lo mikir apa sihh ya ampun.. Jangan sampe gue suka sama dia" teriak Saskra dalam hati sambil mengeleng-gelengkan kepalanya. "Kesambet apaan lo???" tanya Audry tiba-tiba.
"Hehhh,, enggak kok.. Pala gue pening mungkin karna kepanasan" elak Saskra.
"Ohh,, yaudahh ke kantinn yuk, gue udah laper" ajah Audry.
"Yukk.." Saskra.Setelah sampai dikantin, mereka segera langsung membeli minuman dingin dan makanan.
"Lo mau pesan apa, kali ini gue yang pesenin, oke!. Tawar Saskra .
"Nasgor sama Es jeruk aja." jawab Audry.Saskra pun langsung pergi menuju tempat penjual siomay, nasi goreng dan minuman.
Setelah siap, ia membawa napan berisi pesanan mereka.
Mereka makan dalam diam, sampai kantin kembali ricuh, sontak Saskra dan Audry menoleh segera berbalik melihat asal suara ternyata Rivan dan antek-anteknya berjalan memasuki kantin dan duduk ditempat biasa mereka, dipaling sudut, mojok gitu ceritanya.
Satu sekolah pun sudah tau jika tempat itu adalah tempat Rivan dan kawan-kawan jadi mereka tak berani menempati tempat tersebut.
Rivan pov
Setelah main, gue dan temen-temen langsung menuju kantin, dan seperti biasa, kantin yang tadinya biasa saja langsung menjadi riuh kembali
Bukannya gue sombong ya.
Tapi jujur, gue paling ga suka jadi pusat perhatian, tapi mau gimana lagi, ga mungkin dong, gw gapernah masuk kantin hanya menghindari mereka, jadi jalan satu-satunya gue cuekin aja, entar juga cape sendiri.Gue dan temen-temen gue pun berjalan menuju tempat kami seperti biasa.
Setelah itu Glen dan Hegel pun segera memesan pesanan kami semua, karena udah biasa jadi mereka gabakal nanya satu-satu lagi kita pada mau makan apa
"Eh,, lo pada liat ngkk cewe yang duduk disebrang meja kita, yang duduk sama anak kelas XI Ipa 2' yang gue tau namanya Audry??." tanya Glenn
"napa???" tanya Hegel
"Gila,, ga masuk diotak lo ya,, cantik kan dia.. kalau ga salah namanya Sa.. Sas.. Sastra.. Sas..." jawab Glen.Pletakkk...
"Saskra ogeb.. Nama orng bagus² lo ubah-ubah." ralat Andrew sambil menjitak kepala Glenn
"Yee,,, bagus sih bagus tapi jangan pke nabok pala gue elah sakit nhi." gemas Glenn sambil mengusap kepalanyaDan Andrew hanya memasang watadosnya yang membuat Glenn seketika ingin memutilasinya.
"Saskra.. Manis.." gumam Rivan dalam hati..
"ih apaan sih" ralat Rivan dalam hati.**********
kita ketemu lagi nih?
siapa nih yang masih setia? hayo absen wkwkwk..hari ini Loa telat up, maap hwhwhw
jangan lupa bintang dan komennya ya⭐🖤see you next part👋
salam✿
[H O L O A P O E M S]
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Burung Untuk Saskra
Tienerfictie... Mencintai dan dicintai memang tak selalu indah. Ya, cinta itu tak selamanya indah, kadang memberi suka kadang juga memberi luka, Sama seperti lo dan gue, dua pribadi yang berubah menjadi kita, dua orang yang saling menyayangi, membuat ken...