Saskra berjalan santai menuju kelasnya."Saskra." panggil seseorang
Merasa namanya terpanggil, sontak saja saskra langsung mengedarkan pandangannya dan ternyata itu Audry.
Audrypun segera berlari menuju tempat Saskra berdiri. "Gilaa, jalan lo cepet juga ya'." ucap Audry masih dengan nafas ngos- ngosan
"Hehehe, eh btw lo baru dateng juga, gue kira udah telat." balas Saskra disertai kekehannya.
"Ye... Yaudah masuk kelas yuk!." ajak Audry.Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruangan kelas mereka.
Sesampainya dikelas, mereka langsung menempati tempat duduk mereka masing- masing."Woyyyy... Perhatian-perhatian... Berhubung Pak Sinnung, selaku guru mata pelajaran pertama sedang berkepentingan diluar, maka...." ucap Addrian selaku ketua kelas menggantung ucapannya.
"Goblok,,, langsung aja KITA JAM KOSONG." heboh Rinja dari belakang. "Wuihhhhh,,, tiga jam mennnn..." timpal yang lain.Kelas pun semakin ribut seperti pasar ikan.
Hingga..
"Perhatian, diharapkan agar anak-anak kelas 12 Ipa l segera memasuki lapangan. Saya ulangi anak-anak kelas 12 Ipa l segera memasuki lapangan." perintah yang terdengar dari guru piket melalui toa besar.
Kelas pun seketika kembali ribut dengan ocehan-ocehan anak-anak penggosip.
"Wahhhh,,, kelas Rivan thu,, Kayanya mereka penjas dehh, nonton yuk." ajak yang satu.
"Bener.. Ayolah, cepetan dikit supaya kita dapat tempat didepan, gue mau lihat masa depan gue Rivan." timpal yang satu.
"NGAREP.. BAT LO!" ucap mereka serempak.Akhirnya mereka meninggalkan kelas menuju lapangan.
"Sa, lo mau ikut ngak, kita ke lapangan yuk." ajah Audry.
Setelah dipikir-pikir akhirnya Saskra pun mengikuti tawaran Audry dari pada bosen dikelas katanya.
Mereka berdua berjalan santai menuju lantai satu dimana anak-anak berkumpul yaitu lapangan utama.
Bahkan ada yang tinggal teras-teras lantai dua dan tiga untuk melihat kelas Rivan sedang berolahraga yang entah mengapa XII IPA 1 dipenuhi dengan cowok ganteng.[Btw, sekolah Saskra terdiri dari 3 lantai, lantai 1 itu tempat untuk deretan kelas X dan lantai 2 itu untuk kelas XI dan begitu untuk lantai 3 untuk deretan kelas XII]
[Balik ke cerita]
Mumpung kursi-kursi dilapangan belum terlalu penuh, jadi Audry dan Saskra mendapatkan tempat didepan.
Sementara, diitengah lapangan sudah dipenuhi dengan anak-anak kelas XII Ipa 1 termasuk Rivan dkk, dan ditengah-tengahnya sudah ada pak Mus selaku guru penjas.
Akhirnya, pak Mus mulai mengabsen setiap anak yang sudah hadir dan setelah itu menyuruh mereka melakukan pemanasan dan lari putar lapangan 8X itu hal yang melelahkan tetapi bagi Rivan dkk itu biasa sebab mereka juga adalah anak basket yang dikapteni oleh Rivan sendiri.
"Oke,, anak-anak cukup. Silahkan berkumpul bentuk barisan." perintah pak Mus.
Mereka segera melakukan apa yang diperintahkan pak Mus dengan harapan bisa terlepas dari panas terik yang menusuk kulit ini.
"Karena bapak ada urusan, kalian terserah ingin bermain apa atau ngapain, asalkan tidak boleh ada yang masuk kelas hingga bel masuk berbunyi, mengerti kalian??" jelas pak Mus.
"Mengerti, pak" ucap murid serempak.Dan mereka pun langsung berpencar. Mencari teman, apa yang bisa mereka mainkan atau bahkan ada yang ke kantin, begitu juga dengan Rivan dkk.
**********
hola gais, kita ketemu lagi.
gimana nih ceritanya?? Loa harap ga ngebosenin ya,,
bagi para readers yang masih setia, Loa ucapin makasih banyak, hehe.jangan lupa bintang dan komennya⭐🖤
see you next part👋
salam✿
[H O L O A P O E M S]
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Burung Untuk Saskra
Teen Fiction... Mencintai dan dicintai memang tak selalu indah. Ya, cinta itu tak selamanya indah, kadang memberi suka kadang juga memberi luka, Sama seperti lo dan gue, dua pribadi yang berubah menjadi kita, dua orang yang saling menyayangi, membuat ken...