Tak terasa pelajaran pertama dan kedua berjalan dengan lancar. Kini sudah tiba saatnya untuk istirahat.
Tetttt.. Tetttt...
Bel istirahat sudah berbunyi.
"Yeeeee" teriak anak-anak serempak.
Merekapun berlari berhamburan keluar seperti orang yang tidak pernah makan, menuju arah kantin untuk mengisi perutnya.
Ada juga yang pergi ke toilet untuk memenuhi panggilan alam. Begitu juga dengan Saskra dan Audry, keduanya berjalan dikoridor sekolah dengan tenang, sambil sesekali melontarkan lelucon.
"Audry.." panggil Saskra.
"Yaa..." jawab Audry.
"Ehh,, ga jadi deh." ucap Saskra.
"is males ahh" jawab Audry kesal.Sebenarnya Saskra ingin menceritakan kejadiannya tadi pagi pas di koridor yang ia bertubrukan dengan Rivan tapi ia mengurungkan niatnya.
"Nanti aja deh, kalau gue ngasih taunya sekarang nanti malahnya dia cie ciee'an ke gue." batin Saskra.
Akhirnya mereka sampai dikantin.
"Mau pesen apa??" tanya Audry. "Biasa aja.." jawab Saskra.
"Oke." kata Audry sambil mengacungkan jempol dan pergi menuju penjual makanan dan minuman.Mereka berpencar, setelah mendapat tempat Saskra segera menempatinya dan menunggu Audry datang.
"Rivan... Kok gue mikirin dia sih." batin Saskra.
"Saskraaaaaa...." teriak Audry didepan muka Saskra.
"Ihhhh,,, apaan sihhh ngagetin aja, gue kagak budek kali.." sebal Saskra setengah kaget.
"hillih,, mikirin apa sihhh?? Gue dari tadi disini manggil-manggil lo, lo kagak nyaut, berasa bicara ama tembok gue." jelas Audry kesal. "Hahhh??? Masa sihhh.." Kata Saskra cengo.
"Iya,, Saskra hih" Jawab Audry sambil bergerak mencubit-cubit angin
"oh hehe,, yaudah ayo makan." kata Saskra disertai cengiranMerekapun makan dalam diam hingga..
"Ehhhh,, gue kebelet pipis ni.. Gue ke toilet dulu yaaa,, ga papa gue tinggal kan.." ucap Audry sambil berdiri dengan tergesa-gesa
"oke" balas Saskra.Audry segera berlari keluar kantin menuju toilet
Bertepatan dengan keluarnya Audry. Rivan dkk, berjalan memasuki kantin dengan santai..Mereka segera menempati tempat yang biasanya mereka duduki. di pojok. sudut. seperti biasa tempat itu kosong, tempat itu sudah seperti tempat keramat yang paling anti untuk diduduki anak-anak lain selain Rivan dkk.
"Eh,, lo pada mau pesen apa???" tanya Glenn dan Hegel.
"biasa" jawab mereka serempakSetelah Glenn dan Hegel pergi, Rivan tiba-tiba berdiri sontak itu menarik perhatian teman-temannya.
"Mau kemana lo??" tanya Andrew.
Rivan tak menjawab ia segera berjalan menuju tempat yang ingin ia tuju, dan itu membuat ia menjadi bahan perhatian
"Berasa ngomong sama tembok tau ga." kesal Andrew
"sabar.. sabar..." jawab Arya dengan muka yang didramatiskan sambil menepuk pundak Andrew dua kali.Setelah memperhatikan Rivan, ternyata ia pergi ke tempat duduk Saskra.
Ya, Rivan pergi ke tempat yang diduduki Saskra dan segera duduk di tempat yang diduduki Audry tadi.
Perbuatan itu sontak membuat kantin menjadi riuh oleh pekikan-pekikan siswi-siswi
"Ahhhhh,,, masa depan guee..." "Gilaaa,, ngapain ke tempat cewe itu" "Tuh cewe ya, sok cantik."
" tolong hamba yawlahhh.."Dan masih banyak lagi.
Hal itu membuat Saskra menjadi risih, ia tidak suka menjadi bahan perhatian.
Menyadari ketidaknyamanan Saskra, Rivan segera mengedarkan pandangan elangnya ke seluruh penjuru kantin, membuat kantin itu kembali tenang.Meskipun masih banyak yang mencuri-curi pandangan.
Rivan dalam diam memperhatikan Saskra yang sedang makan.
"Cantik.." batin Rivan,
Tak disangka secara otomatis Rivan menarik sedikit sudut bibirnya membentuk senyuman yang sangat tipis samar.
Merasa diperhatikan Saskra pun merasa risih, akhirnya ia memberanikan diri mengangkat kepalanya dan matanya bertemu tatapan dengan Rivan.
"Hemmmm.. Ngapain kak??" tanya Saskra gugup.
"Emang gue lagi ngapain??" jawab Rivan sambil memangku dagunya
"Ehhh maksudnya, kenapa duduk situ?" satu pertanyaan bodoh yang dilontarkan Saskra.
"Emang ga boleh ya?? Perasaan ini kan bangku umum." jawab Rivan memperhatikan Saskra.
"Iyasihhh.. Maksudnya kenapa ga sama temen-temen kakak." jawab Saskra sambil menyendok makanannya.
"Lagi pengen aja, panggil Rivan aja ga usah pake kak." jawab Rivan
"T-tapp.." jawab Saskra ingin mengelak.
"ga ada penolakan." jawab Rivan tak ingin dibantah
"O-oke Rivan.." jawab Saskra akhirnya
"Nahh gitu donggg..." ucap Rivan sambil memberikan senyum tipis tapi bisa dilihat oleh Saskra.
"Sassskkraaaaa..." teriak Audry yang kembali dari toilet.Sontak panggilan itu membuat keduanya melihat ke sumber suara.
Setelah melihat itu Rivan kembali menatap Saskra.
"nanti gue chat." ucapnya sambil berdiri disertai senyuman tipis dan meninggalkan meja Saskra. "Hahhhh????..." ucap Saskra cengo
"Bundaa... jantungg Saskra..." teriak Saskra dalam hati.
*********
halo gais..
kita ketemu lagii,,
gimana part ini??oh iya, kalo kalian nemuin typo mau di 1 huruf atau 1 kalimat, langsung komen aja ya, biar bisa Loa perbaiki, risih aja gitu hehe..
jangan lupa bintang dan komennya⭐🖤
see you next part 👋
salam✿
[H O L O A P O E M S]
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Burung Untuk Saskra
Fiksi Remaja... Mencintai dan dicintai memang tak selalu indah. Ya, cinta itu tak selamanya indah, kadang memberi suka kadang juga memberi luka, Sama seperti lo dan gue, dua pribadi yang berubah menjadi kita, dua orang yang saling menyayangi, membuat ken...