STEVANO RAMADHANIEL MIRZA

1.3K 137 124
                                    

#stevanorevisiversion

⚠️ Warning !! ⚠️

- Cerita ini mengandung unsur kata kasar. Mohon bijak dalam membaca.
- Cerita versi terbaru akan lebih menguras air mata serta emosi ( ꈍᴗꈍ)

Stevano Ramadhaniel Mirza

"VANO!"

Panggilan bernada berat yang sangat familier di sepasang telinganya itu sontak membuat seorang cowok berseragam putih abu-abu berantakan yang terbalut jaket hitam legam bertuliskan PADAM di punggungnya berhenti di tempat. Rahangnya yang tegas, mengeras membuat cowok itu semakin gagah, belum lagi rambut hitam legamnya yang acak-acakan, habis terkena angin. Semakin membuat pesona cowok itu semakin tampan. Sebenarnya rambut cowok itu tidak pernah tertata rapi. Ia selalu tampil apa adanya, tanpa pomade di rambut yang selalu di gunakan teman-temannya.

"Apa?"

"Buru-buru amat, tungguin lah,"ucap Rendy seraya merangkul pundak Stevano. "Kemana lo semalam? Di tungguin anak-anak di club,"

"Jemput Jeje,"

"Jeje balik?" Stevano hanya menggangguk sebagai jawabannya lalu melanjutkan langkahnya.

"Makin cakep pasti adek lo,"

"GUD MORNING EPRIBADEDHHHH!"teriak Akbar yang baru datang bersama Haidar serta Bagas.

"WASAP MEN?!"

"Bacot bajingan!"ujar Bagas memukul kasar kepala Akbar.

"Sakit anjing,"jawab Akbar kemudian membalas memukul Bagas.

"Berisik,"ucap Haidar dengan nada dingin nya.

"Tadi gue enggak salah denger, kata Vano Jeje balik ke Indo?"tanya Bagas kepada Stevano.

"Iya,"

"Demi apa Jeje balik? OMG! I REALLY MISS YOU JEJE!"ucap Akbar antusias.

"Demi dah lo minta di masukin ke kandang buaya, Bar. Berisik nya minta ampun,"ucap Rendy kesal.

"Setuju sih gue kalo Akbar di masukin ke kandang buaya. Biar sekalian kumpul sama saudara-saudara nya,"ujar Bagas menyetujui ucapan Rendy.

"Enak aja lo! Gue enggak buaya ye, pangeran tampan kek gini di bilang buaya. Ck! Parah,"ujar Akbar menggeleng tak percaya.

"Nanti malam jadwal balapan lo, Van,"ujar Haidar lalu berjalan terlebih dahulu.

"Anjing Haidar maen nyelonong bae,"

"Elo dari tadi berisik, sat!"ucap Stevano lalu menyusul langkah Haidar di ikuti Bagas serta Rendy.

"Astaghfirullah gini bener nasib gue,"ujar Akbar mengelus dada sabar.

"Piw cewekk! Cakep bener lo,"Akbar menggoda adek kelas yang berlalu lalang di depannya.

"Siapa yang lo maksud cakep, hm?!"

"Mampus!"gumam Akbar kemudian menoleh ke arah belakang tubuhnya.

STEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang