02. BERTEMU

53 6 0
                                    

#stevanorevisiversion

maap lama g update bcs lupa.

✧✧✧

"Van, lo yakin gak mau ambil tawaran ini?"

"Yakin. Duit gue masih banyak."

"Astaghfirullah."ucap Rendy mengelus dada sabar.

"50juta nominal terlalu kecil, di tambah 150juta gue mau."ucap Stevano santai.

"Istighfar lo."ucap Rendy seraya menendang betis Stevano. Kini kedua pemuda dengan sifat yang bertolak belakang itu sedang duduk santai di pinggir lapangan. Hanya berdua saja. Yang lain tidak tahu dimana keberadaan mereka.

"Astaghfirullah."

"Serius ini jadi di ambil apa kagak?"

"Kagak anjing. Gue pukul juga lo lama-lama."jawab Stevano seraya mengangkat kepalan tangan kanannya dan bersiap untuk memukul Rendy.

"Santai bos santai. Lo ngegas gue mundur."Rendy menyengir lebar dengan kedua tangan menyatu di depan, Stevano berdecih sebal kemudian menurunkan kepalan tangannya.

"Bacot."

"Gue yang ambil gimana?"

"Ambil aja. 50juta lumayan buat lo jajan sebulan."ucap Stevano lalu membuka ponselnya.

"50juta seminggu sih kalo gue."ucap Rendy pelan. Setelah perdebatan kecil bersama Stevano, akhir nya Rendy memutuskan untuk meng-iyakan ajakan balapan Tomi nanti malam dengan uang 50juta sebagai hadiah nya.

"Anjir lo berdua malah enak-enakan duduk disini."ucap Bagas yang baru datang dengan nada kesal.

"Why?"

"Lo berdua kagak remidi Fisika?"tanya Bagas mendudukkan bokongnya di sebelah kanan Stevano.

"Enggak lah, emang lo remidi?"tanya balik Rendy.

"Remidi anjirr. Lo serius enggak remidi, Ren?"

"Iya emang enggak. Gak percayaan amat lo sama gue."

"Ya bukan masalah enggak percaya nya. But, sedikit gak percaya kalo lo gak remidi. Nyontek siapa lo? Vano?!"tanya Bagas dengan nada seperti orang menuduh.

"Mata lo nyontek. Gue mikir sendiri, lagian kalo gue mau nyontek Vano itu enggak bakalan bisa. Kan tempat duduk gue sama Vano jauh bangettt."jelas Rendy.

"Makan apa lo sampai bisa mikir sendiri? Bagi resep sini, biar nanti gue minta tolong mami buat masakin."

"Makan hati si kalo gue."

"Najis!"ucap Bagas menonyor jidat Rendy.

"WOI BAGAS! BANGSAT LO! BISA-BISA NYA GUE DI TINGGALIN!"teriak Akbar seraya membawa tongkat baseball.

"Lo lama."

"Susah bangsat soal nya."keluh Akbar.

"Maka nya jangan goblok-goblok jadi manusia."sahut Rendy kemudian terkekeh.

"Sombong amat lo because gak remidi."

"Harus sombong ya gak si soal nya kan ada bukti nya."ucap Rendy kemudian tertawa kencang.

Bhugg!!

"Anjing!"umpat Rendy karena Akbar memukul kepala nya menggunakan tongkat baseball yang ia bawa.

"Punya gue, jangan lo gunakan buat pukul sembarangan."Stevano yang sedari tadi diam menyimak obrolan ketiga sahabat nya itu, kini membuka suara di karenakan Akbar memukul Rendy menggunakan tongkat baseball kesayangan nya.

STEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang