01

3.2K 206 16
                                    

⎙ : : | Happy reading-〻
──────────────────────────
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
   ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝
   ⠀ ོ ⠀⠀  ☁︎☁︎ 。 ⠀ ོ⠀⠀       ☁︎︎☁︎︎

⠀ ོ ⠀ ོ               ☁︎☁︎             ☁︎       ☁︎
    ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
──────────────────────────

.


.
.
.
Di kelas XI MM 2, sudah hal biasa kalau pagi-pagi selalu ramai. Semua karena kelakuan Haechan si tukang gembreng di kelas, tukang nyanyi. Manusia paling jail di kelas.

Dug tak dug dug tak

Lalu ada Jaemin kang gendang, mukul-mukul meja sesuai irama. Haechan bernyanyi dengan semangat.

"Cintaku bukan diatas kertas~"
"Cintaku getaran yang sama~"
"Tak perlu dipaksa, tak perlu di cari~"
"Karna ku yakin ada jawabnya~"
"Andai ku bisa merubah semua~"

Kemudian ada Felix, Jisung sama Hyunjin goyang toktok buat konten biar nambah followers.

Hingga suara bell masuk berbunyi. Dan guru mapel masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak..." Sapa Pak Doyoung, selaku guru bahasa sekaligus wali kelas XI MM 2.

"Hari ini kita kedatangan murid baru.."

Dug dug dug

"Wehh murid baru."
"Manis kagak?"
"Cantik kagak?"
"Atau ganteng?"
"Siapa tuh?"
"Cewe atau cowo?"
"Kalo cewe cantik sabi nih di gebet."

Yah seperti itu lah ributnya kelas XI MM 2. Pak Doyoung menghela napas pelan, terlalu pusing dengan kelakuan muridnya.

Tak tak tak

"Tenang semuanya. Kamu silahkan masuk."

Murid baru itu masuk ke dalam kelas dengan wajah datar kalem. Sedangkan di pojok belakang, Haechan terus menatap murid baru tanpa berkedip seakan dunianya terpusat pada murid itu.

Deg deg deg
||Cinta pandangan pertama euy||

Cuit cuit

"Anjey manis bener."

"Neng namanya siapa?"

"Cantik gila, gua jadi cewe insekyur."

"Mulus euy."

"Boleh bagi nomornya lah."

Doyoung memijit pangkal hidungnya, pusing. Menghela napas entah yang keberapa kali.

"Diam semuanya! Silahkan perkenalkan diri, nak." Ujar Pak Doyoung

"Rendi Arjuan Dirgantara. Pindahan dari SMK 1 Neo." Perkenalan singkat dengan senyum tipis dari bibirnya.

Sedangkan Haechan masih terpaku dengan senyum Renjun, hingga tanpa sadar mereka saling tatap beberapa detik sebelum Renjun memutusnya duluan.

"Baik, Nak Renjun bisa duduk di samping Haechan. Haechan angkat tangan."

Haechan yang masih belum sadar bahunya ditepuk Jaemin dengan keras.

Plakk

"Heh, dipanggil Pak Dion, Chan."

"Hah, apa? Oh, iya pak." Haechan menjawab dengan gagap, kemudian mengangkat tangannya.

Renjun berjalan ke tempat duduknya yang berada di samping Haechan.

"Buka buku halaman 61 tentang Majas...." Ucap Doyoung

"Hai, gua Haechandra Abditama panggil aja Chandra." Ucap Haechan dengan senyum lebarnya sambil berusaha menetralkan detak jantungnya.

"Hmm, iya." Jawab singkat Renjun.

Haechan tersenyum lebar sambil sesekali melirik Renjun yang fokus mendengarkan pelajaran.

'Astaga cantiknya. Aduh nih jantung juga kenapa ga berhenti deg deg an sih. Apa iya gua ada kelainan jantung?' Iner Haechan.

Kringggg

Bel istirahat berbunyi waktunya para dedemit eh murid mengisi perut. Tak terkecuali Haechan dan prajuritnya.
"Chan, sekuy kantin" Ajak Jaemin.

"Duluan aja, Dyl..." Jaemin dan kewan-kewan eh kawan euy meluncur ke kantin.

"...Ren, mau ikut ke kantin?" Tanya Haechan.

"Boleh."

Mereka berdua berjalan menuju kantin dengan Haechan yang masih belum bisa mengontrol detak jantungnya sedari awal Renjun masuk ke dalam kelas.

Sesampainya di kantin Renjun dan Haechan memesan makanan dan mencari meja tempat kewan" Haechan berada.

"Weh ada anak baru. Kenalin gua Zaidan..." Ucap Hyunjin

"...Ini Dylan dan kembarannya Novan..." Lanjut Hyunjin menunjuk Jaemin dan Jeno. Nomin melambaikan tangan dan tersenyum kecil.

"...Itu Andri sama Felix." Tunjuknya pada Hanjis dan Felix.

Renjun hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Setelah perkenalan mereka menikmati makan siang mereka. Hingga...

"Chan lu kesurupan ya? Ga biasanya lu diem gini." Tanya Hanjis

"Eh iya, lu kenapa chan? Sakit ye?" tambah Felix

"Kagak weh, gua ga papa. Lagi ga mood berisik." Jawab singkat Haechan.

Mereka merasa ada yang janggal dengan tingkah Haechan, minus Renjun. Sebab ga biasanya seorang Chandra jadi pendiam, pemalu. Bukan Chandra sekali gaes.
.
.
.
.
.

To BeCek
.
.
.

Next or unpub?

Anjip, ngefeel kagak euy?
Pengen bikin yang lawak dollar tapi gua receh lima ratusan, gimana dong?

Voment gaes-!

🍷-oza

Bucin || HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang