05

912 70 9
                                    

⎙ : : | Happy reading-〻
──────────────────────────
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝
⠀ ོ ⠀⠀ ☁︎☁︎ 。 ⠀ ོ⠀⠀ ☁︎︎☁︎︎

⠀ ོ ⠀ ོ ☁︎☁︎ ☁︎ ☁︎
⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝ ⏝ ͝

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
──────────────────────────

.
.
.

Renjun yang mendengar itu tanpa sadar langsung memeluk Haechan, "Makasih ndra hehe..." Haechan yang masih dalam keterkejutannya mengangguk kaku.

Kemudian Renjun melepaskan pelukan itu dengan semburat merah di kedua pipinya setelah sadar apa yang dia lakukan tadi. Dan Haechan yang melihat itu menggigit bibirnya guna menahan gemas pada lelaki di depannya ini, "Ya Tuhan... Rendi manis banget."

"Ayo pulang..." Haechan menarik tangan Renjun pelan dan berjalan menuju parkiran. Renjun yang melihat tangannya ditarik berusaha menormalkan detak jantungnya yang menggila.

"Aduh, mama Rendi malu huhu..." Batin Renjun.

Skip

Di perjalanan pulang hanya ada keheningan hingga tiba di depan rumah Renjun.

Renjun turun dari motor dan melepaskan helm yang ia pakai, tetapi ia kesusahan. Haechan yang peka mencoba membantu melepaskan helm pada sang pujaan hatinya itu. Renjun menatap wajah lelaki didepannya, "Tampan.." pikir Renjun. Sedangkan yang ditatap tak merasa karena fokus melepas helm padanya.

klik...

"Nah, udah lepas..." Renjun yang masih terpaku tersadar mendengar suara Haechan.

"Sorry ya, helmnya emang suka ngambek gtu. Dia ga mau lepas dari orang cantik hehe."

Blush

Pipi Renjun memerah mendengar kata "cantik" yang diucapkan lelaki didepannya.

"Ya udah, gih masuk." Ucapnya sembari mengacak rambut si manis.

"Oh, oke makasih ndra..." Renjun langsung berlari masuk ke dalam rumahnya. Renjun melihat Haechan pergi dari jendela. Renjun tersenyum mengingat apa yang dilakukan Haechan padanya tadi.

"Dek, pulang dianter siapa? Kok senyum-senyum gitu." Renjun terkejut mendengar suara sang bunda dan menatap bunda malu-malu.

"Itu temen sekelas adek, Bun."

"Yakin temen adek?"

"Ihh... Bunda dia cuma temen adek tau."

"Iya deh, cuma temen adek."

"Hehe, adek ke kamar dulu ya, Bun." Renjun berlari menuju kamar. Sesampainya di kamar ia melemparkan tasnya di kasur. Merebahkan tubuhnya dan tersenyum lagi mengingat kejadian tadi.

"Ahh, malu." Teriaknya dengan menutup wajahnya menggunakan bantal.

Disisi lain, Haechan sampai di rumahnya dengan senyum dibibirnya yang tak pernah luntur sejak tadi. Di kamarnya, Haechan memukul-mukul bantalnya dengan gemas.

"Rendi, kenapa lu manis sama gemesin banget si. Makin suka kan gua sama lu. Apa lagi pas pipinya merona, anjir banget. Makin berlipat ganda gemesnya." Ia menggigit bantal yang tadi ia pukul tak kala ingatannya mengingat apa yang ia lakukan tadi.

Tok tok tok

Mendengar pintu kamarnya di ketuk, ia melangkah dengan kesal karena kegiatannya diganggu. Ia membuka pintunya.
"Mas buka pintunya."

"Apa si dek ganggu aja."

"Mas di suruh nemenin adek ke supermarket sama mama." Ucap si tersangka yang tadi mengetuk pintu dengan brutal.

"Kenapa ga adek aja sendiri sih. Tunggu bentar mas mau siap dulu."

Tak butuh waktu lama ia bersiap-siap, ia turun ke bawah dan melihat sang adik yang sedang menunggunya, "Ayo berangkat dek."

"Ayo, mama adek sama mas berangkat ya." Teriak Caca, adik Haechan.

Skip

Di supermarket ja mengikuti sang adik mengambil barang dalam list yang akan dibeli. Setengah jam ia menemani Caca, "Udah semuanya belum dek?" Tanyanya.

"Udah kok, ayo ke kasir." Balas Caca sambil berjalan menuju kasir. Selesai membayar mereka pulang ke rumah. Dijalan Haechan tak sengaja melihat seseorang yang tak asing baginya.

"Bukannya itu..."

TBC

Hayoloh siapa tuh...

Anw, masih ada yang nungguin ff ini?
Makasih banyak buat yang nungguin ff ini.

Maaf, baru bisa lanjutin lagi karena sebenarnya gada ide buat nerusin ff ini kemarin...
Semoga aja alurnya masih nyambung sama chapter sebelumnya hehe

Jangan lupa vote sama comment nya..

-Oza

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bucin || HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang