Tiga : Obrolan Tragis?

19 5 1
                                    

Amini masih meratapi soto campur dihadapannya dan aku berdecak sebal menyaksikannya.

“Mii, aku bales chat ibu dulu ya, soto mu mbok abisin” aku masih memfokuskan indera ke smartphone bagaimana pun tak boleh terlalu lama mengabaikan pesan dari Ibu, beliau bisa khawatir dan itu menyebalkan.

“He’em, eh Di katanya Sekar, pulang praktikum fisika dasar kamu dianter Wisnu? Kalian pacaran? Kok nggak ngasih tau aku sih. Kamu lupa po sampe nggak ngasih tau aku gitu” dengan tatapan sebal bercampur sedih pertanyaan itu dilontarkan.

Kalau sudah begini mencari tempat sepi adalah yang terbaik, salah satu kesamaan Ami dan Ibuku adalah mereka senang sekali mendramatisir keadaan, ratu drama memang.

Tapi Ami selalu memahami ku, dia tak kan mengganggu ku ketika sedang berbalas pesan, dia pasti akan sabar menunggu jawaban ku, meskipun dengan hati kesal.

Sudah centang biru rupanya, syukurlah ibu sudah membacanya.

Diandra :
Wa’alaykumussam Ibu
Alhamdulillah, udah sarapan kok.
Pake sop campur bareng Amii
Yaaa, aku juga sayang Ibu.
Jaga kesehatan ya buu ;)

“Aku ngantri bayar dulu. Itu diabisin makanannya, mubazir tau” lantas berdiri dan menuju kasir.

Tidak terlalu banyak yang mengantri, syukurlah.

Kuedarkan pandangan mencari Ami ternyata dia sudah menunggu di dekat pintu keluar.

“Makananmu udah abis?” tanyaku.

“Udah, dong. Kan nggak boleh buang-biang makanan” tuturnya.

“Nanti aja bahas si Wisnu sambil makan ice cream, yuk buruan jalan” aku berjalan mendahului sebab terlalu padat arus hilir mudik disekitar pintu keluar.

“Dii, duluan aja, aku mampir warung bentar yaa. Mo beli yakult” kebiasaannya memang demikian, tiada hari tanpa yakult.

“Ya-ya, aku pesenin cheese cake with passion fruit sauce ya” ujarku dan hanya diacungi jempol olehnya.

Tentu saja dia setuju, keju dan manis memang tak pernah lepas dari hidupnya.

Gerai ice cream Mas Tarjo memang yang terbaik, rasanya enak dan tentu saja higenis. Letaknya cukup strategis di pertigaan dekat kosku, hanya berjarak 350 meter saja.

Sehingga sering kali aku dan Ami menghabiskan waktu disini.

“ Mas, aku pesen cheese cake with passion fruit sauce sama ferrero rocher gelato ya, ukuran small aja” ucapku.

Yang langsung diangguki mas Tarjo.

Spot favoritku adalah dipinggir kolam ikan yang dihiasi dengan bunga teratai dan lotus, sejuk dan nyaman tentunya.
Sangat memanjakan mata.

Ami datang dangan 5 yakult di tangan “Diii, cintai ususmu, minum yakult tiap hari” ujarnya sambil menyanyikan slogan tersebut.

“Kebanyakan Mii kalo langsung 5, dua dulu ntar sisanya aku titip di kulkas mas Tarjo” ungkapku.

Seperti itulah Ami, teramat sangat mencintai usus-ususnya.

“Iya, yang penting diminum” ujarnya.

Mas Tarjo datang membawa pesanan

“Monggo mbak” ucapnya sopan.

“Mas, aku titip yakult di kulkas ya” ucapku

“Monggo mbak” sahutnya.

“Makasih mas” segera ku letakkan yakult di kulkas.

Ami memang sangat menyukai keju dan semua jenis olahan susu namun tidak dengan coklat sementara aku terlapau sangat menyukai coklat.

Berang-Berang Pengabdi CilorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang