bab 15

1.4K 140 4
                                    

Tinggalkan jika tidak menyukai, klik vote dan komen untuk meng-apresiasi karya ku✨

°°°°

Semenjak hari dimana New jatuh karena terburu-buru, akhirnya Tay bersikeras menjemputnya untuk pergi ke sekolah bersama. Tay juga semakin dekat dengan keluarga New, bahkan New saja pernah mengintrogasi adiknya sendiri, takut-takut Tay memberikan mereka sesuatu sehingga mereka bisa sangat suka dengan intensitas Tay di keluarga mereka. Tetapi setelah 1 jam New mengintrogasi, jawaban dari adiknya hanya.

"Kekasih mu memang pintar mengambil hati" titik. Hanya itu yang keluar dari mulut Pluem.

"Kak New!!!!" Pluem sudah berkali kali berteriak untuk memanggil New dari luar kamar, ini karena Tay sudah berada di rumah mereka sejak 10 menit yang lalu.

"Aishhh, ibu ka New tidak keluar dari kamar" Pluem menggaruk kepalanya tanda frustasi, karena ini pertama kalinya kakanya sulit di bangunkan.

"Yasudah, kau pergi sekolah saja biar ibu yang bangunkan"

Pluem pergi dari rumah setelah pamit dengan dua orang lain nya yang masih berada dirumahnya.

TOK TOK TOK

Ibu mencoba mengetuk pintu New, tetapi tidak mendapat jawaban sama sekali, saat hendak membuka pintu kamar New, handphone nya berdering tanda ada panggilan masuk.

"Halo"

"Bisa kau ke kantor sekarang, ada meeting pagi yang harus di gantikan oleh mu"

"Emm.."

"-baiklah"

Sangat singkat namun cukup, ibu terlihat sangat bingung harus langsung pergi atau membangkun New dahulu.

"Ibu bisa pergi, aku akan bangunkan New" Tay berinisiatif untuk membangunkan New.

"Apa tidak mengapa nak?"

"Tentu, ibu bisa langsung berangkat saja"

Karena tidak memiliki pilihan juga akhirnya sang ibu pergi bekerja setelah menitipkan anak sulung nya pada Tay.

Karena sudah tau bila mengetuk atau berteriak tidak mendapat jawaban, akhirnya Tay memilih langsung masuk ke dalam kamar. Lagi pula ibunya sudah memberikan izin kan?.

"New.." gelap, tidak ada jawaban. Tetapi Tay dapat melihat gundukam di bawah selimut yang sudah di pastikan itu adalah New.

Tay menyingkap selimut dan melihat New meringkuk di dalamnya, ia mencoba memegang kening New dan merasakan rasa panas di tangan nya, 1 kesimpulan. New demam.

"Hey New, kamu gapapa?" Tay bodoh Tawan, ia sendiri sudah tau New demam dan masih bertanya apa New baik baik saja?.

"Eughhh..."

Kuatkan iman mu Tay.

"Baiklah kau istirahat, aku akan buatkan bubur"

Tay pergi dari kamar, ia memutuskan untuk membuat bubur yang semoga tidak malah berbalik meracuni New. Lagipula tidak ada pilihan lain kan. 30 menit kemudia Tay kembali ke kamar dengan bubur buatan nya yang emmm lumayan bisa di bilang, tidak buruk tetapi orang normal dan sehat di jamin tidak akan memakan nya.

Tay menyingkap selimut New dan menggoyangkan badan New untuk bangun, New-nya harus sarapan atau akan semakin parah.

"Kau harus sarapan dahulu" mendapat gelengan, tapi Tay tidak putus asa, ia memaksa New untuk bangun dan menyanggah punggung nya dengan bantal agar bisa duduk.

"Buka mulut mu New" menyuapi New sudah menjadi niat Tay sejak awal.

"Aku tak ingin..."

Tahan dirimu tay

New sangat sangat lucu bekali kali lipat saat sakit, dengan hidung dan pipi yang merah karna hawa panas, lalu wajahnya yang terlihat seperti anak anjing sanggup meluluhkan hati Tay saat ini.

"Kau harus sayang, ayo buka mulut mu walau hanya 6 sendok" setelah puluhan kali menolak, akhirnya New setuju untuk makan setelah di iming imingin dessert setelah sakit, persis seperti anak umur 5 tahun. Semua bubur sudah masuk kedalam mulut New, sekarang tinggal obatnya, New juga menolak berkali kali, tapi Tay punya cara untuk yang ini.

Tay memasukan obatnya kedalam mulutnya sendiri lalu ia meminum air yang ia bawa juga, hingga 2 detik setelahnya ia menarik kepala New dan mencium nya, mengirim obat lewat sana, dan sudah pasti tertelan.

"Nah sekarang ayo ganti baju, lalu istirahat lagi" Tay membuka lemari pakaian New dan mengambil salah satu piama. Awalnya ia menyuruh New memakai nya sendiri, tapi New tak mampu, jadilah Tay menggantikan untuknya.

"Emm jika kau sudah sembuh jangan pukul aku ya"

Tay membuka atasan New, ia sendiri bersumpah bahwa ia ingin menenggelamkan kepalanya dengan air es setelah banyak nya bayangan panas yang lewat di kepalanya. Tetaoi Tay berhasil mengganti baju New, sekarang cobaan yang sebenarnya, menggantikan celana nya.

"Apa aku harus mengganti celana nya?"

"Tidak perlu, tapi kalau tidak di ganti nanti tidurnya tidak nyaman"

Hampir 10 menit Tay berdebat dengan isi kepalanya, akhirnya ia memilih mengantikan celana New juga, dengan menahan yang ada di celana nya, tapi sekali lagi itu berjalan dengan sempurna.

"Sekarang kau istirahat" Tay membereskan semuanya, dan berniat untuk pergi ke sekolah.

"Kamu mau kemana?" New menahan bajunya.

"Aku ingin menaruh ini semua"

"Aku tak ingin di tinggal" apa itu sebuah permintaan? Maka Tay akan kabulkan, lagipula bolos sudah menjadi hal biasa untuknya.

"Baiklah" , Tay menaruh lagi nampan di nakas samping tempat tidur, bergantian duduk di kasur dan mengelus kepala New.

"Dingin.." New bergumam tentang rasa dingin, Tay mendengarnya, ia berfikir apa yang di lakukan papahnya jika ia sakit dan merasa dingin, memeluknya. Ya benar, Tay harus memeluk New.

Ia berbaring di samping New, mengecup keningnya dan memeluknya, ikut tidur mengarungi mimpi yang indah di pagi hari.

Tbc✨

Maaf updatenya lama dan sedikit banget, aku lagi sibuk bgt, dan jadinya jarang ke lirik wtpd nya, maaf bgt.

[Taynew] Falling With You {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang