bab 4

2.6K 251 1
                                    

Tinggalkan jika tidak menyukai, klik vote dan komen untuk meng apresiasi karya ku✨

°°°

Sudah 30 menit Tay menunggu New di tempat yang mereka janjikan, bukan new yang kesiangan bangun atau alasan lain yang membuat new datang terlambat, tetapi Tay yang datang jauh lebih cepat dari jam yang di janjikan. Entah kenapa Tay merasakan rasa gugup, padahal ini bukan kencan dengan para wanita seperti biasanya, ini hanya New yang menemaninya membeli kado untuk sang papah. Selang 10 menit terdengar pintu cafe terbuka, sedikit informasi, Tay selalu mengalihkan pandangan nya ke arah pintu setiap lonceng di atas nya berbunyi, tetapi kali ini tolehan kepalanya di sambut dengan seseorang dengan ekspresi lucu yang sedang kebingungan, hingga pada akhirnya mata itu tertuju pada meja yang ia tempati.

"Tay , udah lama nunggu?" New menyapa Tay lebih dulu.

"Enggak ko , baru banget dateng" tentu tay harus berbohong untuk keselamatan harga dirinya , bisa bayangkan jika iya berbicara
"Iya ni aku udah dateng dari 45 menit yang lalu" hancur sudah nama dan harga diri nya .

"Oh gitu ,yaudah langsung aja yuk" New memilih untuk langsung pergi dari sana.

"Lo gak minum dulu?"

"Gak usah tay gapapa"  Tay hanya tidak tau, bahwa New sebenarnya sadar gelas kopi di meja tay sudah kosong tak tersisa, dan itu tandanya Tay sudah menunggu lumayan lama , dan Tay berbohong hanya karna rasa tidak enak.

°°°°

"Mau beli apa Tay?" Oh benar juga, Tay belum terfikir kan satu benda pun di kepala nya.

"Belum terfikirkan apa pun , jam?tas?sepatu? , Itu semua terlalu biasa, menurut mu apa?"

New berfikir untuk beberapa saat , karena bagaimana pun ini untuk seseorang yang sangat berarti, itu artinya hadiah nya harus istimewa.

"Bagaimana dengan karikatur dengan wajah papah lo , atau mungkin lo punya foto papah lo yang spesial , lo bisa beli bingkai dan yap lu edit dan atur sendiri fotonya , simple tapi berkesan" ide New sungguh cemerlang.  Setelah di ingat oleh nya, Tay selalu memberikan hadiah mahal kepada sang papa yang bahkan ia sendiri tau bahwa sang papah dapat membeli nya sendiri.

"Baiklah bagaimana setelah beli figura kita makan, gua laper bgt omong omong"

"Boleh,tapi abis itu beli eskrim yah?" Tay berani taruhan bahwa mata yang sangat mirip dengan puppy itu benar benar menghipnotis nya.

"Iya , abis itu kita beli eskrim"

"10?" New meng-angkat kedua tangan nya dengan jari membuka menunjuk angka 10.

" Apa ? 10? Nanti lo sakit, gua gak mau di omelin sama Gun, kalau lo abis jalan sama gua malah sakit, gimana 1 dessert dan 1 cake?" New berfikir sejenak , kalau dipikir pikir memakan 10 eskrim akan membuat nya demam di ke esokan hari nya kan?

"Okey deal , yuk kita beli" , Tay rela menukar kamera ratusan jutanya hanya untuk mengulang moment ini bersama New, New menarik tangan Tay ke toko figura, Tay sangat paham bahwa New bersemangat bukan karna kado untuk papah nya lagi , tapii karna eskrim dan cake yang Tay janjikan

°°°°

Seperti janji sebelumnya, dan Tay yang memang sudah mendapatkan barang yang ia inginkan akhirnya mengajak New untuk makan di sebuah restoran yang memang juga menjual makanan manis seperti dessert.

"Em Tay" mereka memasuki area restoran yang berada di puncak gedung. Mall yang mereka datangi memang bergabung dengan sebuah hotel bintang 5. Dan New tak menyangka bahwa Tay akan mengajak nya kesini di bandingkan untuk pergi ke restoran junk food.

Di tambah suasana sore menjelang malam membuat restoran ini terbilang romantis untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tambah suasana sore menjelang malam membuat restoran ini terbilang romantis untuk mereka.

"Mau pesan apa New?" Tay membalik buku menu.

"Emm apa saja, yang penting seperti janji tadi siang" Tay tertawa kecil, yang di maksud oleh New adalah ice cream dan dessert manis lain nya.

"Mau di samain?"

"Boleh"

Tay mengangkat tangan nya, dan 2 detik kemudian meja mereka di datangi oleh seorang pelayan.

"2 set dine"

"Red wine or white wine?" Si pelayan bertanya kepada mereka, New tidak bodoh bahwa minuman yang ditawarkan adalah sebuah minuman beralkohol.

"White wine" Tay menyebutkan minuman nya lebih dulu.

"Mango milk?" Dan New tidak meminum minuman beralkohol. Bahkan si pelayan terlihat terkejut, tetapi melihat tatapan ganas dari Tay, ia memilih pergi.

"Tak minum alkohol?" New hanya menggeleng, bukan tak pernah mencoba hanya saja ia tidak terlalu suka. Dan lagi pula ia tidak ingin susu di ice cream nanti bertempur dengan alkohol di dalam perutnya.

Makanan datang dan tidak terlalu lama dari waktu setelah mereka selesai memesan nya. Tay berusaha mencari topik yang menyenangkan untuk di bicarakan, dari mulai acara sekolah sampai hobi New sudah ia bicarakan, untung saja makanan datang tepat pada waktunya.

"Setelah ini ingin pergi kemana lagi?" New menggeleng, ia ingin langsung pulang saja, ibunya pasti menunggu.

"Gua mau langsung pulang aja, ibu nungguin dirumah, Pluem juga bakalan marah kalau gua pulang kemaleman" Tay menganggukan kepalanya, lagi pula ia berharap apa dari New yang bahkan di janji awal hanya menemani nya membeli kado untuk sang papah.

Bahkan New memilih di jemput oleh Pluem di bandingkan oleh Tay, sekali lagi Tay terlalu berharap pada seseorang yang bahkan hanya sebuah kenalan yang mungkin sudah menjadi teman hari ini.

Tbc✨

[Taynew] Falling With You {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang