bab 19||TOD

1.4K 142 7
                                    

Tinggalkan jika tidak menyukai, klik vote dan like untuk mengapresiasi karya ku✨

°°°°

3. Truth or dare

Jika tau rapat akan menghabiskan waktu yang begitu lama maka Tay menyesal mengikutinya, jam sudah menunjukan pukul 19:00 sudah lewat 3 jam dari jam pulang sekolah.

Tapi bagaimana pun itu adalah pilihan nya, dan lagipula ia bisa asik menatap wajah New yang terlihat sangat serius untuk beberapa waktu. Melihat bagaimana dahi itu berkerut atau bagaimana lelaki itu mengeluarkan pendapat untuk setiap kegiatan yang akan mereka lakukan.

Rapat ditutup dengan Singto yang mengucapkan banyak terimakasih, dan di balas hanya dengan anggukan. Tay dapat melihat gurat lelah yang di tunjukan oleh mereka semua.

"New" yang lain sudah pergi menyisakan ia dan pasangan Singto Krist.

"Hm" Laki-laki itu masih sibuk menulis setiap kesimpulan di dalam rapat.

"Ayo pulang, aku akan mengantar mu"

New tak menolak, karena bagaimana pun Tay memang sudah terlalu sering menjemput dan mengantarnya pulang, bahkan tetangga di samping rumahnya pun sudah mengenal Tay.

"Sebentar, aku menulis ini dulu"

Selalu seperti ini, New selalu mentingkan tugas nya di bandingkan menjaga tubuh nya dengab beristirahat.

"Ayo pulang sekarang" Tay memaksa dengan menutup jurnal New pun secara paksa, menarik laki-laki itu dari sana bahkan tidak mengucapkan pamit pada Singto yang sibuk tertidur di paha kekasihnya.

Suasana sekolah terlihat sangat sepi, tentu saja karena semua orang sudah pulang. Jika di pikirkan lagi mengapa teman nya Singto terlihat sangat tahan dan menyukai kegiatan yang menghabiskan banyak waktu secara percuma.

ddrrrtt

1 pesan masuk kedalam ponsel New, berisikan pesan masuk dari Pluem yang mengatakan mereka (ibunya dan Pluem) harus pergi ke Phuket untuk menjenguk Nenek mereka yang mengalami penurunan kesehatan, dan Pluem baru ingat bahwa kunci rumah dibawa oleh mereka menyisakan New yang tertinggal.

"Ah sial.." New bingung harus kemana, ia tak ingin menumpang dirumah Gun atau Win, sedangkan Krist sudah pasti akan tidur dengan Singto malam ini di apart lelaki itu.

"Kenapa?"

"Ibu dan Pluem pergi ke Phuket dan meninggalkan ku tanpa kunci rumah"

"Kau bisa tidur dirumah ku"

Mana mungkin New menerima ajakan Tay begitu saja, tapi lelaki itu juga tak memiliki pilihan selain ikut dengan Tay, ia tak ingin tidur di luar rumah tanpa alas tidur kan.

"Hah.. baiklah"

Tay sangat senang, toh papah dan daddy nya pun pasti setuju saja New menginap disana, mengingat betapa sang Papah sangat mengidolakan lelaki di sampingnya.

"Baiklah ayo kita pulang"

Perjalanan di tempuh dalam waktu hampir 30 menit, dengan mereka yang setuju untuk mengisi makanan dulu ke dalam perut karena rasa lapar yang menyiksa sejak tadi. Hanya makanan pinggir jalan, buka restoran mewah seperti yang biasa Tay makan bersama keluarganya.

[Taynew] Falling With You {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang