Perkumpulan Para Wanita

104 18 11
                                    



Menjadi bagian dari kepengurusan OSIS membuat Elena menjadi super sibuk apalagi ketika hari-hari besar seperti 17 Agustusan. Itu membuatnya karang berkumpul dengan teman-temannya dan lebih sering menghabiskan waktu di ruang OSIS untuk rapat dan persiapan.

Hal itu membuat teman-temannya merindukan gadis mungil dengan rambut pendek sedikit di atas bahu itu.

"Lo tuh sibuk mulu sih Len." kata Cece yang tadi telah selesai latihan cheers bersama Jessie. Kali ini pasukan kelas 11 IPS 2 sudah berkumpul lengkap di kelas, mereka akhir-akhir ini jarang sekali berkumpul dalam formasi lengkap jadi ini adalah momen langka tapi tak mereka sadari.

Lena hanya manggut-manggut karena memang dirinya jarang terlihat. "Hm, gue juga kangen kumpul kalian. Bosen di ruang OSIS mulu."

"Lah Len? Bukannya doi lo anak MPK ya? Kayak Ane Jacob sama Sandi kan?" celetuk Jessie yang tiba-tiba nongol dari arah belakang mereka.

"Eh? Yang kemarin?" tanya Cece kepo kini semakin mendekat seakan ingin membentuk formasi ngegibah.

Lena terkejut teman-temannya kini mulai membicarakan pemuda MPK yang dia sukai itu, tapi kembali tenang menguasai diri. "Anak MPK sih, tapi kan nggak terlalu banyak interaksi.

"Ya ajakin lah." sahut Cece enteng tanpa dosa.

Jessie menepuk-nepuk pelan bahu sahabatnya itu "Udah-udah gak usah galau. Lo cantik, gak usah takut gak ada yang suka." kata Jessie menyemangati.

"Eitttttt kok nggak ngajak mau ngerumpi!!"

Joana sudah berteriak berlari dari pintu kelas ketika melihat ketiga teman perempuannya itu sudah merapat di bangku tengah dengan diikuti oleh Monica yang berjalan santai menenteng makanan dari kantin.

"MONIC!! Mau....." Cece menoleh pada Monica dengan wajah berbinar ketika melihat kantong yang dibawa Monica.

"Nggak ya! Suruh Depan sana beli!" kata Monic menyembunyikan kantong berisi makanannya ke belakang punggungnya.

Sementara Cece hanya mendecak dengan bibir merenggut.

"Gak usah najis deh lo Ce. Kelamaan sama Depan jadi pengen gue nistain juga elo." sahut Jessie yang mendapat umpatan dari Cece.

"Eh, eh, kalian bahasa apaan? Kepo gue." kini Joana ikut bergabung duduk disebelah Jessie dibelakang Cece dan Lena, sementara Joana duduk di bangku sebelah Cece.

"Bahas anak MPK. Ada doinya Lena tuh." jawab Jessie yang membuat Lena mendelik menyuruhnya diam.

Monica yang tadi sibuk memisahkan bungkus permen Relaxa dari permennya ikut menoleh ingin tahu, "Anak MPK yang mana?"

Elena tampak berpikir sebentar, dia ragu membicarakan pemuda itu. Bukan karena dia tidak mau berbagi rahasia. Hanya saja dia hanya takut ketika dia sudah menceritakan tentang pemuda itu kepada teman-temannya malahan nanti di akhir dia nanti tidak berhasil mendapatkan pemuda itu. Kan malu ya, udah cerita kesoni sini eh ujung ujungnya nggak dapet juga. Kesannya kan nanti kayak Elena yang terlalu ngarep. "Gue bingung mau cerita."

"Lah?"

"Lo lama lama kayak si Ane, random banget." celetuk Joana. "Bentar-bentar bilang mau cerita, pas mau didengerin dia lupa mau cerita apa. Kan anjir!" katanya menggebu-gebu geram sendiri mengingat kelakuan temannya yang merupakan mantan dari pemuda tampan bernama Jojo.

"Bukannya gitu, ihh!!" kata Lena menggeram, "gue tuh cuma takut nanti dia denger gue cerita ke kalian terus dia nanti pikir gue ngarep." kata Lena mencicit kecil.

District 9 : HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang