Risky Junianto
Jika dirumah, pemuda bongsor satu ini panggilannya Iky, waktu SD masih dipanggil Iky, tapi pas SMP kelas dua gara-gara mantan-nya pacarnya namanya Risky Febrianto, makanya dia minta dipanggil nama jadi Jun. Orang kalau belum tahu kepanjangan nama Jun apa pasti ngiranya keren banget namanya Jun, kek si chef ganteng itu, chef Juna.
Tapi kalau udah tahu kepanjangan dari nama Jun, mungkin istifar kali ya.
Satu fakta lagi, sebenarnya ada tambahan nama Bapaknya di dalam namanya. Nama bapaknya Junianto Handoko. Awalnya namanya itu Risky Junianto Handoko, tapi kata emaknya nggak adil, masa nama dari Emaknya cuma kata Risky sementara yang lain mau ambil semua nama Bapaknya sih? Terus nanti kalau Emaknya nambahin satu kata lagi kepanjangan, malah jadinya kek gini namanya sin Jun, 'Risky Febian Junianto Handoko'. Kenapa ada Febian? Karena Emaknya Jun fans Sule garis keras, jadi dia mau ikutan Sule, siapa tahu kan nanti Risky Febian sama Risky Junianto bisa temenan.
Jun ini sengak orangnya, sama siapa aja sengak. Paling dibutuhkan kalau diantara teman temannya ada yang nggak tau diri, udah ditolak masih ngegas, nah itu bukan Satya lagi tuh tapi bagiannya Jun. Iya, bagian Jun adalah memberikan sejumlah fakta yang menyakitkan.
Malam itu ketika selesai berkumpul dari Orion, Jun bukannya langsung pulang tapi malah ngelayap sampai ke Jaksel, nemuin Arsen sekalian ngapel, soalnya ceweknya Jun anak Jaksel.
"Lah nyet, elo ngajak dia kesini?" tanya Jun nangkring di atas motor hitam gedenya dengan tangan kiri memegang sebatang rokok, biasalah anak cowo, ga nyebat ga ganteng.
Sementara pemuda tampan yang berada di depan Jun hanya mendongak lalu mengarahkan kepalanya ke arah kafe di seberang tempat mereka berdua berada.
"Terus elo disini? Dia sendirian gitu didalam?" tanya Jun tak percaya.
Pemuda itu, bossgeng PB, Arsenio, hanya mendecak kesal kenapa pemuda judes di depannya ini banyak tanya sedari tadi. "Ada sama Jea, dia nggak mau cabut cuma sama gue anjirr."
Jun mengangguk-angguk sekaan mengerti, kemudian berlanjut berkata lagi, "Berarti dia pengertian, biar lo juga bisa ketemu Jea. Keke tuh emang girlfriend able deh."
Sontak mendengar itu Arsen langsung mengumpat kasar. Bisa-bisanya dia terpancing hanya karena perkataan Jun.
"Elo tuh yang jelas dikit kek, Jessie apa Jea, jangan dua duanya sattt gue juga pengen." kata Jun pada Arsen
"Elo udah ada Maria bangsatt." umpat Arsen mendelik menanggapi perkataan Jun.
Jun menghela nafas sesaat, "Gue kasih tahu, saingan lo buat dapetin Jessie tuh bukan cuma saingan biasa, tapi temen lo sendiri. Ditambah satu sekolah sekarang banyak yang deketin dia. Dan faktanya, yang selalu ada buat dia sekarang Satya sama Jojo."
"Ya gue kan ada juga buat dia. Gue juga udah sama dia sejak SMP."
"Lama waktu elo sama dia nggak bakal pengaruhin rasa nyaman dia. Yang penting sekarang bukan siapa yang lama sama dia, tapi yang selalu ada buat dia."
Arsen melengos panjang mendengar jawaban Jun. Iyasih bener juga, selama ini memang Arsen selalu siap pasang badan buat Jessie, tapi bukan berarti Arsen selalu ada sama dia. Jika dibandingkan dengan Satya dan Jojo, malah mereka berdua yang lebih dekat dengan Jessie sekarang. Hubungannya dengan Jessie sekarang mungkin bisa dibilang hanya sebatas teman yang selalu ada. Nggak lebih. "Terus kalau sama Jea, menurut elo gimana?"
Jun mengangkat sebelah alis tak percaya, Arsen ini kan buaya ya, masa kayak gini aja tanya. "Gas aja sih, cakep juga."
"Masalahnya si Keira ribet anjirrr. Selalu ngelarang ini itu, kan gue juga ga bisa nolak maunya dia." keluh Arsen kemudian langsung melirik ke dalam kafe takut takut si gadis itu tiba tiba keluar dan mendengar perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
District 9 : Highschool
FanficTerkadang karena kita berbeda akhirnya kita mulai menyesuaikan diri dan melebur menjadi satu. Bukan hanya sebagai teman tetapi sudah sebagai keluarga. Dari bossgengnya sekolah, artis utama sekolah, kapten basket, cowok ganteng yang dikenal hingga k...