Hilang part 09

321 41 0
                                    

//Disekolah

Nolan berlari menuju kelas heeseung, entah yang apa akan dia lakukan, Nolan menuju kelas heeseung. Iya menemui Heeseung dan mengajaknya keluar kelas sebentar. Heeseung mengikuti permintaan sahabat Nala itu, dan bergegas keluar kelas.
Di luar kelas

"Lu apain Nala semalam?!." Bentak Nolan.

"Gw ga ngapa-ngapain Nala semalam!." Balas Heeseung

"Sekarang dia dimana?!."

"Mungkin dirumahnya!."

Si bungsu kecil itu menyahut dan membawa heeseung pergi dari situ sebelum terjadi pertengkaran.

Tak sadar ternyata Clara mendengarkan itu semua dan segera memberitahu kabar tersebut kepada Erika dan teman-temannya yang lain.

"Aku ada ide!." Ujar Clara

"Ide apa?." Sahut Erika

"Ada yang tahu nomor ibunya cewe beasiswa itu? Si siapa? Nala!."

"Si Caeya pasti ada! Nanti gampang itu urusan Erika kalau mau nmor hp ibunya, tapi buat apa nmornya?."

"Jadi gini, kita kirim pesan ke ibunya atas nama sekolah yang meminta Nala untuk datang ke sekolah nanti jam 8 malam."

"Eh, nanti kalau ibu Nala ngecek ke sekolah gimana?." Sahut Erika

"Money.." jawab Clara sambil tersenyum tipis

"Kalau ibu Nala ikut?." Tanya Erika lagi.

"Gampang!, Tinggal kamu Erika ngajak dia bertemu ibumu di ruangannya, tenang aja ibumu juga bakal dapat tips dari gw." Ujar Clara

"Yasudah nanti gampang!." Jawab Erika dengan muka malas.

"Nanti ada orang suruhan Clara buat nyulik Nala atas nama Si-Hyuk!." Ujar Nala

"Loh,itu kan..?." Tanya erika

"Hehe, lihat saja."

//Dirumah

Ibu Nala mendapat pesan dari sekolah, yang bertuliskan bahwa putrinya harus datang nanti jam 8 malam. Ibu Nala berpikir, kenapa harus nanti malam. Seperti ada yang tidak beres, dan Nala pun menyuruh ibunya menelepon pihak sekolah agar menjawab kata "ya" kepada ibu Nala.

"Nala nanti kamu ke sekolah jam 8!." Sahut ibunya

"Loh kenapa Bu?." Tanyaku

"Kepala sekolah mau bicara." Jawab ibu

"Apa tidak terlalu malam?." Tanyaku

"Ibu juga berpikir demikian, tetapi kau datang saja dulu. Mungkin saat ini kepala sekolah sedang sibuk sampai-sampai harus membuatmu datang malam hari." Jawab ibu

Aku kembali termenung setelah ibu menyelesaikan kalimat terakhirnya. Ku pandang langit siang yang penuh dengan kapan berwarna abu-abu. Apa ada orang yang mencariku di sekolah?. Kalimat itu terbesit di dalam kepalaku. Apa pria tampan semalam juga memikirkan ku?, Adiknya?, Nolan?, Caeya?.

Kemungkinan besar mereka tak akan memikirkanku. Aku masi teringat kalimat ibu semalam. Kenapa ibu menyuruhku untuk menjauhi mereka?. Apa ada yang disembunyikan?. Sehingga aku diperlakukan seperti ini.

Sedari tadi aku hanya memandangi kaca yang terletak di tembok kamarku, bukan tanganku. Aku berasa hidup di dalam sel. Disisi lain, panggilan kepala sekolah itu menguntungkan bagiku. Aku bisa keluar dari penjara ini.

// Di sekolah

Heeseung kembali ke kelas dengan amarah yang menyala-nyala di wajahnya. Heeseung duduk di mejanya dan menggebrak meja. Hal ini tampak aneh di pandangan semua orang, sehingga semua orang berkumpul mengelilingi Heeseung yang kini mulai meneteskan air mata.

"Heeseung Hyung!." Ucap jungwon.

"Heeseung..." Ucap Clara

Heeseung pun menatap Clara dan berteriak.
"Pergi kamu!."

Sunghoon pun menarik Clara secara paksa untuk pergi. Semua orang yang tadi mengelilingi telah kembali ke tempat masing-masing.
Heeseung bilang dia bersalah karena mengajak Nala keluar semalam, seharusnya dia bilang melalui media sosial. Adik-adiknya berkata bahwa sebenarnya itu bukan salahmu. Tetapi tetap saja ia merasa bersalah.

"Heeseung Hyung mau jenguk Nala?." Kata sunoo

"Jenguk saja kau kan tahu alamatnya!." Kata Jay sembari meninggalkan kelas.

"Ntar gw mau ke rumah Nala!." Kata heeseung.

"Jay Hyung sepertinya cemburu." Kata Niki

"Benar sekali." Tambah Jake.

"Mending gausah jenguk Nala dulu, kamu mau papah marah karena nanti kamu da datang ke acara papah?!." Jawab jungwon

" Omongan jungwon ada benarnya Hyung, kita ke rumah Nala besok saja." Tambah Jake

Heeseung pasrah dan mengikuti apa yang dikatakan saudaranya itu.
(Kita skip selesai sekolah)

//Di rumah
Nala sendirian di rumah, gatau apa yang akan dia lakukan. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 17 dan langit-langit merah tadi sudah mulai perlahan lenyap ditelan kegelapan. Nala bergegas bersih-bersih dan memakai pakaian formal untuk ke sekolah nanti malam.

Akhirnya pukul itu tiba, Nala pergi ke sekolah sendirian dan berhenti di depan gerbang saat ia menyadari bahwa gerbang ini terkunci. Sejak awal Nala sudah merasakan, ini aneh tetapi ia tetap berangkat.

"Well well, hahaha. Sendirian Nal? Sini Clara temenin."

Dari belakang, Clara datang bersama lelaki yang aku tidak ketahui.

"Tangkap dia, jangan sampai lolos!."

"Clara! Ada cctv, Erika lupa!." Ujar Erika

"Emang Clara bodoh kaya kamu Erika, cctv itu sudah mati daritadi!." Balasnya

Erika melihatku dan kembali melihat Clara dengan tersenyum tipis.

"Bawa dia!." Suruh Clara ke pesuruhnya.

"Lepasin saya!." Berontakku.

"Diam tidak!." Kata suruhannya.

"TOLONG!!." teriakku.

"Diam!." Kata suruhannya dan membekapku dengan kain.

Pandanganku mulai buram dan akhirnya menjadi hitam. Namun aku masih bisa mendengar apa yang mereka katakan.

"Ini uangnya!."

"Terimakasih bos!."

"Ingat, jika ada yang bertanya siapa yang menculik, bilang yaa atas nama Si-Hyuk."

Dalam gelap, mungkin aku akan berkata dalam gema sepertinya itu orang tua heeseung dan saudaranya.

"Sudah, bawa dia!, Erika ikuti mereka, Clara mau pulang!"

"Iya,siap!."

Erika ngikutin sampai masuk ke mobil?. Samar-sama aku mendengar..

"Pak, tolong tetap rawat Nala, saat ini posisi saya juga masih dibawah Clara, dia mengancam akan membunuh ayah saya jika saya tidak mengikutinya. Ini uang buat keperluan Nala!."

"Ah apaan ngerawat! Saya ga mau!." Kata orang itu.

"Tenang pak, saya akan tambahkan uang tambahan untuk bapak, tapi tolong bantu dia, tetap jangan bebaskan dia. Saya juga takut nyawa ayah saya kenapa-napa."

"Oke deh,sini uangnya!."

Hah? Erika? Selama ini? Ternyata dia hanya tak  memiliki pilihan. Kondisi ini susah. Tak lama setelah mendengar kalimat tersebut kepalaku sakit dan semuanya gelap tanpa suara.




୭⁾ྲྀ͢⩩ 𝟕 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭 (will be updated after the new story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang