1. Neo

15 2 0
                                    

Kau yang tidak suka di usik, adalah tantangan terbesar ku sebagai pengusik.

Adeneo memperhatikan gadis itu dengan lekat, rasa penasaran ini sangat mengganggu jiwa nya.

"Bro, menurut kalian gue kurang ganteng gak?"

Reo spontan tersedak teh es milik Alan, dengan tersenyum sambil mengusap dada Alan berujar tenang, "Rasakan itu kekuatan teh es gue," dia masih setia tersenyum devil.

"Lo berdua denger gue gak si?" Adeneo memperhatikan dua makhluk ini yang sungguh sangat memuakan.

Reo melirik, "Gue sebagai kembaran lo merasa tersungging dapat pertanyaan itu."

"Tersinggung!" kritik Alan dengan senyum menggoda nya.

Reo juga membalas senyuman Alan tidak kalah menggoda sembari mangacungkan jempol.

"Lo berdua kenapa senyum-senyum gak jelas gitu? Ngeri gue liat nya."

Serentak Reo dan Alan menoleh ke arah Adeneo dengan memberikan senyuman manis mereka, Adeneo yang bergidik ngeri langsung meninggalkan mereka berdua yang sudah terlewat waras.

Melihat Adeneo pergi Alan dan Reo pun kembali saling memandang sambil tersenyum autis.

"Hai cewe!"

Suara itu berhasil membuat perhatian Jealina teralihkan dari mading sastra di hadapannya, ekor mata nya berhasil menangkap sosok yang sedang bersandar dengan tangan di dalam saku celana, sepertinya pose ini banyak di sukai kaum hawa.

"Neo," ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Jealina menatap lama uluran tangan itu, "Jealina," jawabnya dengan senyuman.

Adeneo menarik kembali tangan yang di anggurkan itu, melihat Jealina sedekat ini seperti tidak asing rasanya.

"Lo kenapa selalu ngehindar dari gue?"

"Aku gak merasa ngehindarin kamu."

Jealina membalikan badan, kembali fokus membaca mading.

"Kenapa lo gak pernah mau natap gue? Gue yang paling ganteng se-angkatan," Adeneo menjeda ucapannya, menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, "Ya, kalo lo lupa."

"Gak papa."

Adeneo cemberut tidak terima, "Lebih ganteng mading tua itu dari pada gue?"

Jealina membalikan badan nya seraya mendongak ke atas, "Kamu tinggi, pegel ni leher ngeliat ke atas."

"Ya... gak gitu juga si ngeliat gue nya, mata lo aja leher gk usah ikut-ikutan."

"Aku gak suka di usik," ucap nya spontan.

Adeneo memandang Jealina sebentar lalu tersenyum tipis, "Gue terima tantangan nya."

Jealina menatap heran Adeneo, tantangan? "Kamu kalo gak ada urusan lain mending pergi, udah mau bel masuk."

"Lo aja du-"

Ucapan Adeneo terpotong saat melihat Jealina sudah meninggalkan nya duluan.

"Buset! Di tinggalin, biasanya juga gue yang ninggalin cewe!"

Masih sibuk mengoceh sendiri Adeneo melihat mading yang menyebalkan ini, kenapa mading ini lebih menarik?!

Aku utuh, tapi terasa kosong.
Lagi dan lagi hal itu datang, hal yang tidak aku mengerti.
Setiap malam, setiap saat, setiap aku merasa tenang.•

Jealina A.

Adeneo mengangguk paham, ternyata gadis itu anak sastra yang selalu menghiasi mading ini dengan kata-katanya. Apa yang ditulis itu hanya sebuah kata? Kenapa rasanya Adeneo melihat hal lain dari tulisan itu, mengapa tatapan Jealina tidak asing bagi nya?

"Kalo hal itu datang disaat lo tenang, gue bakalan buat lo gak tenang, supaya 'hal' itu gak datang."

"Ke-ke-ke!" Alan gagap dadakan saat melihat Adeneo bicara sendiri, Reo dengan senang hati langsung memukul bahu Alan dengan kasih sayang.

"KE-KESAMBET anjim! Gak usah pake perasaan juga lo mukul bahu gue!"

Reo nyengir kuda tidak berdosa, "Bro lo kenapa?"

Adeneo melihat kembarannnya malas,  "Apa yang kenapa?"

"Kenapa yang apa?" Alan mengikuti gaya bicara Adeneo sambil manaikkan dagu nya seolah menunjuk Reo.

"Yang apa kenapa?" balas Reo sambil berkacak pinggang seolah menantang mereka berdua.

"Sinting!"

Setelah mengucapkan itu Adeneo pergi, di ikuti Alan yang mengekor sambil kiss bye kepada Reo dengan manja, melihat itu Reo seolah mengambil angin kiss bye dari Alan dan menginjak-injak nya sambil tersenyum manis.

.
.
.

Have a nice day gaes!
Taburi semua dgn jejak kalian^^

Oiya, bagi yang gak suka cerita jen kalian boleh kok pindah lapak, jen gak maksa buat stay disini, kalo kalian suka jen ikut seneng, ily :3

Sunset or Sunrise?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang