08

76.1K 8.2K 4.4K
                                    

Melepaskanmu adalah salah satu caraku mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melepaskanmu adalah salah satu caraku mencintaimu. Karena mereka benar, kita tidak akan pernah bisa bersatu.

Music : Arcade - Duncan Laurence
(Loving you is a losing game)

•×•×•

[Los Angeles, California 2011]

Sekitar tengah malam, gadis itu mengaum meminta ampunan. Tubuhnya yang dingin melepuh, membiru, berdarah, tapi terus saja diguyur air es dan disikat habis-habisan. Kulit belakangnya mengelupas, tapi wanita kejam itu, wanita yang melahirkannya, masih saja terus menggerakkan sikat di permukaan kulit putih gadis itu yang telah mengelupas mengalirkan darah segar.

"Ampun, Mommy!! Ampun ..." Jerit gadis berusia 9 tahun itu di tengah siksaan. Suara nyaringnya memenuhi rumah besar itu. Tubuhnya pedih, tidak sanggup lagi menerima rasa sakit.

"Kau anak biadab. Aku membencimu!! Aku membenci ayahmu!!" Teriak Ibunya, masih belum puas menyiksa. Suara sikat yang tergesek di permukaan kulit gadis itu tidak berhenti justru semakin diperkuat.

Salah satu anak laki-lakinya dengan usia yang sama, ketakutan meringkuk di bawah meja, memeluk kakinya sambil menangis tersedu-sedu. Dadanya bergejolak marah, tapi tidak ada keberanian sedikit saja pada dirinya untuk menghentikan tindakan kekerasan itu.

Sepuluh menit kemudian, tidak ada lagi teriakan histeris yang terdengar. Adiknya tidak lagi bersuara, kesunyian dan kekosongan seketika memenuhi rumah megah itu di jam 1 malam. Lalu pintu kamar mandi terbuka, anak laki-laki itu kontan membekap mulutnya kuat, takut untuk bersuara, takut menjadi sasaran kemarahan berikutnya.

Ibunya yang telah basah kuyup melangkah keluar dari kamar mandi. Anak laki-laki itu menahan napas saat melihat kaki ibunya berada tepat di depan meja yang sedang dia gunakan untuk bersembunyi. Dia pikir ibunya akan menyeretnya untuk diperlakukan sama seperti adik perempuannya. Tapi tidak, wanita itu langsung keluar dari kamar dengan menutup pintu. Kemudian detik itu juga anak laki-laki itu keluar dari persembunyiannya dan berlari ke dalam kamar mandi mengecek kondisi gadis itu.

Saat sampai di dalam, detik itu juga napasnya tercekat di tenggorokan. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri adik perempuannya yang terbaring lemah dengan tubuh membiru dan berdarah tanpa mengenakan baju selain pakaian dalam di lantai yang basah. Tanpa menunggu waktu lama, anak laki-laki itu memeluk tubuh adiknya dan membawanya keluar dari kamar mandi. Tubuh gadis itu menggigil sedingin es. Dia masih sadar, tapi suaranya telah habis karena sedari tadi berteriak histeris.

Setelah membaringkan tubuh sang gadis di atas tempat tidur, anak laki-laki itu langsung membungkusnya dengan dua selimut tebal. Memberikan kehangatan pada adiknya yang tak berdaya. Dia kemudian ikut berbaring di sana, menemani adiknya dengan memeluk tubuhnya yang terbungkus.

CROSSOVER (Book II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang