Dark Romance (21+) // Sequel of Switchover.
Setelah menyelesaikan sekolahnya, Anna memutuskan untuk meninggalkan Chicago dan berkuliah di California. Dia pergi dengan membuang jauh kenangan buruk yang begitu menyesakkan dan membawa harapan baru untu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She said careful or you'll lose it,
But girl I'm only human,
And I know there's a blade where your heart is,
And you know how to use it,
And you can take my flesh if you want girl,
But baby don't abuse it,
These voices in my head screaming "run now",
I'm praying that they're human
Playlist: Consume - Chase Atlantic feat GOON DES GARCONS
---
Previously on Crossover ...
"Jika Leo berani macam-macam padamu, jangan ragu untuk membunuhnya," pesan ayah sungguh-sungguh. Dari kalimatnya, aku sudah bisa menebak jika ayah memiliki situasi yang sama dengan Thunder. Meskipun menerima keputusanku, mereka tidak akan pernah bisa memaafkan Leo. Untuk sekarang, tidak yang bisa aku lakukan selain memaklumi mereka.
Aku mengangguk penuh pengertian. Tapi sebelum melangkah dari sana, tak lupa aku memeluk Boody, anjing manjaku yang menggemaskan dan mengucapkan selamat tinggal. "Jaga Daddy baik-baik, ya ... I love you, baby."
Dengan begini aku bisa pergi ke California dengan lega. Masalahku dan Leo selesai di kota ini. Waktunya untuk kembali menghadapi realita California bersama Leo dan keluarga besarnya.
°•°•°
Udara panas yang menyesakkan membungkus kulitku ketika aku turun dari mobil menuju pintu masuk rumah kakek dan nenekku. Angin laut dari sisi barat meniup dengan gerakan lembut, tapi persetan dengan angin, bagiku setiap sudut dari bangunan megah menjulang di depanku ini, adalah sumber kesialan yang akan aku hadapi.
Demi apapun, untuk setiap detik yang terlewati, aku benci berada di rumah yang sialan besar ini! Setiap tanaman, setiap sudut bangunan, memberikan tekanan yang membuatku tidak ingin berlama-lama.
Ketika akan menaiki tangga utama mansion, langkahku terjeda saat aku melihat Ellard di halaman. Aku bersikap seolah tidak menyadari sosoknya dan terus melangkah.
"Leo," tapi sialan, dia bersuara dengan nada yang terlalu ceria untuk selera hatiku.
Sekali lagi, aku mencoba untuk mengabaikannya dan melanjutkan langkahku. Tetapi bajingan ini tidak memberiku kesempatan. Dia berlari ke arahku dan berdiri tepat di depanku.
Dengan enggan, aku berhenti dan menatapnya.
"Vero mencarimu beberapa hari ini. Dari mana saja kau?" serangnya, tanpa basi-basi.
