16

61.4K 6.8K 606
                                    

Seperti nikotin, heroin, morfinTiba-tiba aku menjadi setan dan yang kubutuhkan hanyalah engkau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti nikotin, heroin, morfin
Tiba-tiba aku menjadi setan dan yang kubutuhkan hanyalah engkau.
Aku pecandu segala hal tentangmu,
Dan aku bisa mencoba untuk lari, tapi akan percuma.
Ini salahmu
Hanya sekali saja kita bersama, aku tak akan pernah sama lagi - Song Lyrics: Camila Cabello

Playlist : Never Be The Same

•••

Aku setengah terjaga saat samar-samar mendengar suara nyaring alarm dari atas nakas. Mataku yang tertutup pelan-pelan terbuka. Silau cahaya matahari masuk melalui jendela dekat kasur mengalihkan pandanganku yang buram. Untuk beberapa saat aku masih diam, mengumpulkan kewarasan sampai akhirnya aku tersadar dan detik itu juga aku terduduk di atas kasur.

Hal pertama yang aku lakukan adalah mengecek seluruh tubuhku. Di pesta tadi malam aku mabuk dan sudah dipastikan bahwa aku telah mempermalukan diri sendiri dengan melakukan hal gila. Tapi untungnya rok dan baju merah yang aku kenakan tadi malam masih terpasang sempurna. Akan tetapi, tubuhku terbungkus jaket hitam. Ini...

Jaket Leo?!

Jantungku seketika berdegup kencang. Peristiwa tadi malam berputar di kepalaku. Aku ingat, aku dan Leo berakhir berciuman di depan rumahnya. Aku menerimanya. Dia memelukku sangat erat dan mengatakan beberapa kalimat yang menghanyutkan sebelum akhirnya semua menjadi abstrak.

Aku memukul-mukul kepalaku berusaha untuk mengingat, tapi aku tidak bisa menyusun potongan-potongan acak itu di dalam kepalaku. Sial! Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa berakhir di dalam kamar asramaku saat ini.

Apa... Apa kami melakukan sesuatu lebih dari ciuman semalam? Apa aku menggodanya? Apa Leo menyentuhku lagi... Di sana?

"Oh my God!!!" Aku berteriak frustrasi menarik rambut acakku. Ini memalukan! Seharusnya aku tidak membiarkan Naomi si gadis lemah itu mengambil alih. Seharusnya aku melawannya.

Alarm di atas meja kembali berbunyi. Dengan resah aku meraihnya. Setelah mematikan bunyi itu, pandanganku teralihkan pada selembar kertas yang tertulis tertimpa kunci mobil di dekat ponselku. Itu tulisan Loren

Hei Anna, ini ponsel dan kunci mobilmu. Tolong jangan marah :'(. Aku sungguh mabuk tadi malam sehingga tidak sadar meninggalkanmu di pesta. Ketika Leo mengusir semua orang, aku pulang bersama Camilla, dia yang mengendarai mobil.

Tapi semalam Leo mengantarmu pulang. Dia tidak mengatakan apa-apa dan langsung pergi setelah meletakkanmu di kasur.

Aku sengaja tidak membangunkanmu karena kau tidak ada kelas hari ini. Dan tampaknya kau juga sangat mabuk.

CROSSOVER (Book II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang