09

68.9K 8K 2.4K
                                    

Hari berubah membawamu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berubah membawamu pergi.
Dan kau kembali tak lagi sama.
Apa aku salah mengenalmu?

Music: No Time to Die - Billie Eilish

•×•×•


Setelah kematian ibuku sepuluh tahun yang lalu, aku tidak pernah lupa menyumpahi dunia, mengutuk betapa Tuhan menghancurkan hidupku tanpa celah. Dia memberiku napas hanya untuk menyiksaku, menggerogoti naluriku, menghempaskan akal sehatku, hingga yang tersisa hanya manusia tanpa iba.

Lalu, aku memberikan apa yang Tuhan inginkan. Menjadi manusia seperti apa yang Dia dambakan. Di umur sepuluh tahun, aku kacau, jahat, memberontak. Aku bergabung ke dalam geng, menjual narkoba, memegang senjata, merampok toko, menyiksa orang-orang tanpa empati dengan menyayat kulitnya.

Namun sialnya, setelah semua itu, Dia justru mengirimkan seorang gadis ke dalam hidupku, menjadikan gadis itu kelemahanku.

Gadis itu masuk ke dalam duniaku, mengeluarkan simpati yang telah lama mati. Memberikan jalan untuk hidup yang lebih berarti. Aku sempat percaya bahwa mungkin gadis itu adalah hadiah dari Tuhan, sebagai obat untuk sakit akan kehilangan ibuku.

Bodoh! Ternyata aku salah, gadis itu bukan obat penyembuh, dia adalah kehancuranku selanjutnya, karena hubungan kami tidak akan pernah berhasil. Semua orang. Semua orang. Semua orang dengan tegas menentang kami. Ayahnya. Kakak Sialannya. Keluarganya. Lingkungannya. Bahkan takdir. Dia menyuruhku untuk menjauh dari gadis itu karena aku adalah laki-laki jahanam! Buruk! Terkutuk! Tidak pantas untuk gadis baik sepertinya.

Sekali lagi, aku mengikuti jalan yang diinginkan Tuhan dan takdir sialannya. Atas keyakinan cinta pada gadis itu, aku pergi, menghilang, tidak peduli jika itu membunuhku secara perlahan atau mengembalikan semua keburukanku yang dulu telah aku tinggalkan.

Aku akhirnya menjauh, menghindari gadis itu dari laki-laki biadab sepertiku. Karena setiap kali kami bersama, dia terluka. Semua musuhku menargetkannya untuk menyakitiku. Tapi... SIALAN!

KENAPA?

KENAPA DI SAAT AKU INGIN HIDUP YANG TERBAIK UNTUKNYA, TAKDIR JUSTRU DATANG DENGAN BEGITU KONYOL MEMPERTEMUKAN KAMI BERDUA?!!

Berengsek! Apa hidupku sebegitu mudahnya untuk dipermainkan oleh Tuhan?! Semua ini tidak lucu!!

Lihat aku!! Sekali lagi, aku menjadi sumber rasa sakitnya. Sekali lagi, aku melukai perasaanya. Sekali lagi, aku menghancurkannya!!

Aku menghancurkannya sialan!!!

"ANNA?!" Aku berteriak keras, menyusul langkah gadis itu yang terus berlari meninggalkanku.

CROSSOVER (Book II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang