.
.
.
.
.
.Saeron sudah memantapkan hatinya, ia tak akan ragu lagi. Ia melangkah perlahan keluar dari tempat persembunyiannya sejak 15 menit yang lalu.
Perlahan ia mendekat dan duduk di sebelah orang yang ingin ditemuinya. Ia sudah duduk tapi keberaniannya malah hilang. Ia hanya terdiam. Semua kata-kata yang sudah disusunnya hilang begitu saja. Sudah 5 menit berlalu tapi Saeron masih diam begitu pun dengan orang disebelahnya.
"Wae? Mwo?" Orang yang duduk di sebelah saeron akhirnya bersuara. Ia jengah juga melihat saeron seperti itu.
"Mianhae eonni" Saeron mengangkat wajahnya dan menatap gadis bermata bulat di hadapannya yang tak lain adalah sohyun dengan sendu.
Akhirnya kata itu terucap juga. Ada sedikit perasaan lega setelah berhasil mengatakannya. Sebenarnya walaupun beberapa hari yang lalu mereka sudah makan bersama di kantin dan sohyun sudah menegurnya karna makan dengan tidak bersemangat tapi saeron masih merasa bersalah pada sohyun terlebih sohyun masih belum kembali ke rumah sejak pertengkaran terakhir kali dengan eomma nya.
Karna itu hari ini ia tak ingin menunda lagi dan datang menemui sohyun di rumah Shin hye, imo mereka. Syukurlah ia bisa menemukan so hyun sedang duduk membaca di taman belakang.
Ada rasa takut sebenarnya untuk menemui so hyun. Takut kakaknya akan marah dan menolaknya. Syukurlah sepertinya hal itu takkan terjadi.
"Wae?" Tanya sohyun
"Mmm.... Itu, aku minta maaf untuk..." Saeron menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia datang kesini karna ingin minta maaf akan dua hal tapi ia bingung mana hal yang harus diutarakannya terlebih dahulu. Sepertinya ia harus minta maaf atas insiden eomma nya yang menampar sohyun terlebih dahulu. Ia menganggukkan kepalanya dan berucap...
"Aku minta maaf karna... "
"Karna eomma memukulku?" So hyun memotong perkataan adik bungsunya
"Tak usah, toh ini bukan terjadi sekali dua kali" Sohyun melanjutkan. Ia mengalihkan pandangannya ketika ia menangkap pandangan sendu saeron
"Aku minta maaf untuk hal itu. Karna ku eomma salah paham dan melakukan hal itu padamu. Aku yang salah padahal kau sudah melarangmu untuk tetap pergi sekolah. Mianhae eonni" Saeron menunduk diakhir kalimatnya. Ia memainkan kukunya dengan gelisah
" Sebenarnya aku bukan hanya ingin minta maaf untuk hal itu saja." Saeron kembali menggaruk tengkuknya. Haruskah ia mengatakannya?
"Mmm... Bagaimana aku harus mengatakannya?" Saeron jadi bingung sendiri
" Apa? Minta maaf karna kau marah-marah tak jelas padaku karna kau cemburu?" So hyun meletakkan buku yang sedari tadi ia pegang di sebelahnya dan memutar tubuhnya mengarah pada saeron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Kim (Kim So Hyun, Kim Yoo jung, Kim Sae Ron)
FanfictionSo hyun, Yoo jung, dan Sae ron adalah anak kembar tiga dari pasangan Kim Soo Hyun dan Jun Ji Hyun. Pada saat umur 8 tahun si kembar tiga triple kim kehilangan ayah mereka (Kim Soo Hyun). Triple Kim adalah kembar tiga yang tak hanya berbeda sifat t...