•••
Bel istirahat sudah berbunyi, para siswa/siswi NUSANTARA berdondong-bondong memenuhi kantin karena ada cacing di perut mereka yang meminta diisi.
Tak lupa Leva dan Indri juga salah satu dari mereka. Kini mereka tengah duduk dan menikmati makanan mereka yang sudah tersedia.
"Va," panggil Indri.
"Iya Indri kenapa?" tanya Leva.
"menurut lo mungkin gak si kalo gue sama Roby?" tanya Indri pada Leva yang tengah memakan mie ayamnya.
"Roby?, maksudnya kak Roby temennya kak Alvin?" tanya Leva balik.
"iya itu," jawabnya antusias.
"kamu naksir kak Roby?" tanya Leva kembali.
Indri berdecak "Lo kan udah tau dari dulu kalau gue suka sama kak Roby," ucapnya geram.
"ya-iya kan Leva lupa," katanya yang langsung meminum minumannya.
"Ck! Kebiasaan banget si Lo," decak Indri.
"Ya udah emang kenapa kalo Indri suka sama kak Roby? Kak Roby suka sama Indri juga?" tanya Leva pada Indri.
"Gue gak tau," lirihnya lalu menelungkup kan wajahnya di kedua tangan nya yang di atas meja.
"Tunggu aja, mungkin dia lagi otw mau suka sama Indri," kata Leva dengan polosnya.
"Tau ah males gue curhat sama Lo," Indri itu harus ekstra sabar ngadepin kelolaan nya Leva, apalagi kalo udah ngobrol serius Leva kan orangnya emang kadang-kadang.
Dari arah pintu kantin Alvin dkk berjalan menuju meja yang tengah di duduki Leva dan Indri. Alvin duduk di sebelah Leva dan Roby ia duduk di sebrang meja tepatnya disebelah Indri, sedangkan Kevan duduk di sebelah Roby.
"Baru juga di omongin udah nongolkan orangnya," ucap Leva tiba-tiba.
Alvin, Kevan dan Roby heran dengan ucapan Leva barusan.
"Maksud kamu? Siapa yang diomongin?" tanya Alvin.
"Tadi tuh Leva sama Indri la- awshh," ucapan Leva terpotong karena ada yang menginjak kakinya di bawah meja.
"Indri! Kok kaki Leva di Injak si?!" kesal Leva.
"Sorry Va gue gak sengaja," jawabnya sambil tersenyum lebar pada Leva.
Huft! Untung saja Leva tidak mengatakannya. Tidak tau aja dia kalo saat ini jantung Indri sedanf konser karena duduk dekat dengan Roby. Astaga Indri butuh Oksigen sekarang juga!
"Sakit tau!" kesalnya pada Indri.
"Udah jangan marah, lagian Indri gak sengaja kok," leari Alvin pada pacar dan teman pacarnya itu.
"Kamu udah makan? " tanya Alvin yang dibalas anggukan oleh Leva pertanda ia sudah makan.
"Yaelah yang jomblo mah bisa apa atuh," celetuk Kevan.
"Bisa makan, bisa nafas, bisa idup Lo dongo," Ucap Roby seraya memukul lengan Kevan.
"Santai dong njing!" balas Kevan memukul lengan Roby.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POLOS GIRLFRIEND [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! ] Jangan tutup hatimu karena matamu tidak harus mencari yang sempurna carilah yang bisa menutupi segala kekurangan kita. "Cinta itu seperti Virus, tidak terlihat namun bisa di rasakan jika sudah menyebar maka akan sulit...