Kringgg... Kring...
Suara Alarm terus saja berbunyi, gadis cantik itu terbangun dari tidurnya."hoaaammm..., Berisik banget si ini siapa yang pasang Alarm pagi pagi gini". Rancaunya dan menggeliatkan badan nya.
Leva membuka matanya perlahan dan sedikit melirik kearah jam weker yang berbunyi tadi.
"Oh baru jam 06.30". Gumamnya pelan.
"eh jam 06.30 aduhhh Momyyyy kenapa gak bangunan Leva si mi astagaa udah setengah tujuh". Teriaknya dari dalam kamar. Gila aja siapa yang mau coba kebangunan. Ada juga bngunin Leva oon juga ya ternyata.
Leva segera bergegas pergi ke kemar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.
Tak butuh waktu lama kini Leva sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia buru-buru turun ke lantai bawah untuk bersarapan pagi.
"Selamat pagi Momy, Bang Lano". Sapanya dan langsung duduk di kursi meja makan.
"pagi cantik". Jawab Lano.
"Momyy... Kenapa gak bangunan Leva si, kan jadinya Leva kesiangan" Ucapnya seraya mengembungkan pipi Chuby nya itu pada Arheta-Mamy Leva.
"bangunin dek saolloh". Saut Lano.
"emang udah di ganti ya bang?" tanyanya dengan polos.
"tau dah, udah sarapan sana". Titah Lano
Leva langsung memakan sarapannya yang sudah di siapkan Arheta.
"Momyyy Leva boleh gak bawa bekel".
"Tumben Anak mami mau bawa bekel"
"iya mi buat kak Alvin boleh ya?"
"Alvin?, pacar kamu?" Tebak Arheta.
"masih kecil ga boleh pacaran" Saut Lano yang sedang sarapan juga.
"ihh bukan abang... Jadi kemarin tuh Leva hampir di godain anak badung di depan Halte, terus ada Kak Alvin dateng nyelamatin Leva. Mami tau gak? Kak Alvin hebat bisa ngalahin 3 orang jahat sekaligus. Leva jadi serasa di selamatin sama Ultraman". Leva menceritakan semua kejadian kemarin dengan wajah menggemaskan.
"kamu di gangguin sama brandal sekolah?". Tanya Lano yang penasaran. Lano sedikit menyesal kala mendengar cerita Leva. Kemarin ia tidak sempat menjemput adik kesayangan nya itu karna ada tugas tambahan dari kampus.
"iya bang, kak Alvin baik orangnya. Cuma dia dingin kalo ngomong irit banget".
Ada rasa khawatir dalam diri Arheta kala mendengar cerita putrinya itu. Tapi Arheta bersyukur masih ada orang yang mau menolong Leva.
"yasudah momy buatin Roti selai coklat aja ya".
"oke momy". Ucapnya dan langsung menghabiskan sarapan paginya itu.
•••
"Makasih Abang Lano Leva masuk dulu ya babay, abang gaboleh nakal di kampus". Ucap Leva dan langsung mengecup pipi Lano.
"kebalik Leva, yang ada tuh abang bilang kaya gtuh sama kamu". Lano membalas mencium pipi Leva.
Leva turun dari mobil Lano dan langsung memasuki Area sekolah NUSANTARA. Leva terus saja berjalan di sepanjang Koridor dan Leva seketika teringat sesuatu.
Leva memberhentikan langkahnya "oh iya hampir lupa nih, Leva kan harus kasih sarapan ini sama kak Alvin sebagai tanda ucapan terimakasih buat yang kemarin". Leva mengeluarkan kontak makan berwana Pink miliknya dan tersenyum lebar setelahnya.
Kali ini Leva akan menuju kelas Alvin terlebih dahulu, bel masuk sekitaran 15 menit lagi, masih ada waktu untuk Leva buat kasih kotak sarapan ini. Leva terus berjalan dan Leva teringat sesuatu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POLOS GIRLFRIEND [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! ] Jangan tutup hatimu karena matamu tidak harus mencari yang sempurna carilah yang bisa menutupi segala kekurangan kita. "Cinta itu seperti Virus, tidak terlihat namun bisa di rasakan jika sudah menyebar maka akan sulit...