Ultraman

225 75 66
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Kini Leva tengah berjalan di are parkir sekolah menuju gerbang. Leva pikir abangnya sudah menjemputnya ke sekolah, nyatanya belum ada tanda-tanda abangnya akan menjemput Leva.

Drttt drttt.
Ponsel di saku rok Leva berdering menandakan pesan Masuk.

Abang Lano🐣
Va. Pulang naek taksi ajaya. Maaf banget abang gabisa jemput kamu. Ada tugas kuliah yang belum abang selesain. Kamu pulang naek taksi ajaya hati-hati di jalan 😘

Leva membuang Nafasnya gusar setelah mendapati pesan dari Abang kesayangan nya itu. Lano pun begitu sayangat menyayangi Leva. Adik manisnya yang selalu saja manja ketika bersama Lano.

Leva memutuskan menyebrang ke jalan dan berjalan menuju Halte depan sekolahnya itu. Leva duduk sendiri dan sesekali ia bersenandung kecil. Dari arah sebelah kanan terdapat 3 laki-laki dengan seragam sekolah yang sudah lusuh, berantakan, urakan dan berjalan sempoyongan. Mereka mabuk?.

Laki-laki itu mendekat kearah Leva yang sedari tadi duduk dan menundukan kepalanya melihat-lihat ujung sepatunya. Laki-laki itu sedikit mencolek dagu Leva, sontak Leva terlonjak kaget dan saat di lihat di depanya sudah ada ketiga laki-laki urakan itu. Leva sangat ketakutan.

"cewek, sendiri aja si manis nih, nunggu angkot ya?" ucap salah satu dari ketiga lelaki itu.

"jangan pegang-pegang Leva ih". Sontak Leva menepis tangan lelaki yang ingin mencolek dagunya.

"main-main dulu atuh yu sama kita, kewarung sebrang sana yuk." Ajak salah satu lagi diantara mereka. Namun seketika Leva menginjak kaki lelaki itu.

"wihhh berani main kasar nih cewek".

"sikat aja bos".

Leva sangat ketakutan. Dia tidak bisa berbuat apa-apa kini ketiga lelaki itu mengerumini Leva. Leva terisak dan berteriak meminta tolong.

"Tolong... Tolongin Leva. Leva gamau di culik sama abang ini tolong". Teriak Leva seraya menangis.

"gabakal ada yang denger cantik". Goda lelaki itu.

Dari arah parkiran Alvin melajukan motornya menuju keluar gerbang sekolah, setelah di depa Alvin seperti mendengar seseorang meminta tolong, setelah Alvin cari, betul saja di sebrang jalan. Lebih tepatnya di Halte sekolah ada cewek yang di ganggu oleh Anak sekolah badung, urakan, tukang mabok. Tak lama Alvin me ghampiri ketiga lelaki itu.

"woii". Teriak Alvin dan langsung menghadang satu lelaki diantara mereka.

Alvin menendang perut lelaki yang bernama Dirga. Sontak Leva terkejut dengan kedatangan Alvin yang tiba-tiba menendang perut Dirga. Ketiga lelaki itu akan menghajar Alvin. Namun Alvin berhasil menghidar dari mereka. Leva yang menyaksikan Alvin bergelut dengan Dirga dan kawan-kawan terus saja menangis ketakutan.

Setelah Aksi baku hantam akhirnya Dirga dkk menyerah, mereka memlih cabut dan tidak mau berurusan dengan Alvin lebih dalam lagi. Alvin yang melihat Leva menangis kini menghampiri gadis itu.

"lo gak papa?". Tanya Alvin sambil mengusap lembut pundak Leva.

Bukannya menjawab Leva langsung berhambur kepelukan Alvin, sontak Alvin sedikit terkejut. Leva memeluk Alvin erat seraya mengencangkan tangisan nya. Alvin di buat bingung dengan tingkah gadis ini, bagaimana cara menghentikan Leva agar tidak menangis.

"jangan nangis, lo aman sama gue". Alvin menerima pelukan Leva. Mungkin Leva shok dengan kejadian tadi.

Leva mengendurkan pelukannya dan perlahan melepaskan nya.

"makasih". Ucapnya sambil mengusap ingus menggunakan seragam bagian lengan kirinya.

Alvin yang melihatnya sedikit menyrengit dibuatnya. Ada ya cewek modelan kaya ginih.

"iya udah lo gausah nangis lagi". Ucap Alvin menenangkan Leva.

Leva sedikit mendongkak melihat wajah Alvin yang sedikit lembam karna terkena pukulan teman Dirga tadi.

"kakak hebat, kaya Ultraman yang menyelamatkan dunia. Tapi bedanya kakak nyelametin Leva." Ucapnya dan sedikit mengelus luka lembam Alvin.

'gila nih cewek, masa gue di katain ultraman, sentuhan nya ya tuhan' Batin Alvin berucap.

Alvin mencekal lengan Leva "lo balik bareng gue". Ucapnya dan menarik Leva agar menjauh dari Halte sekolah.

Setelah sampai di depan Motor Sport Merah Hitam milik Alvin, Alvin terlebih dahulu menaiki motornya dan memakai Helmnya.

"naik". Titahnya.

"Naik kemana kak?". Tanya Leva polos.

"astaga nih anak gemes deh gue jadinya". Gumam Alvin geram mendengar ucapan Leva.

"Lo naik ke atas motor gue"

Leva yang mengerti pun menganggukan kepalanya dan langsung naik ke atas motor Alvin.

"Sorry, gue gak bawa helm dua. Jadi lo gak pake helm gapapa kan?".

"iya gapapa kok kak".

Setelah mendengar jawaban Leva. Alan menyalakan mesin motornya dan melajukanya dengab kecepatan sedang.

Tah memakan waktu lama, kini motor Alvin sudah berada di depan halaman rumah Leva. Rumah yang cukup besar dan terkesan mewah.

Leva turun dari atas motor Alvin "makasih kak, kakak gamau mampir dulu?". Tanya Leva seraya mengucapkan terimakasih pada Alvin.

"gausah gue langsung balik aja".

"gaboleh gituh kak. Gara-gara Kak Alvin udah nolongin aku tadi, kakak jadi bonyok-bonyok kaya gini, kaya abis di ciumin ikan cupang. Jadi kakak harus mau mampir dulu. Sekalian aku obatin luka kakak di dalem, ayoooo". Paksa Leva pada Alvin.

Alvin sedikit terkekeh dengan ucapan Leva tadi, Alvin pun hanya menurut saja ketika gadis itu menarik-narik tangan nya.

Pintu rumah Leva terbuka otomatis di kala Leva menginjakan kakinya pada sensor depan pintu itu. Canggih bukan?

Leva dan Alvin pun memasuki rumah Leva, dari ruang tamu saja sudah kelihatan kalo Leva ini anak orang kaya. Padahal rumah Alvin sendiri lebih besar dan mewah di banding rumah Leva.

Leva mempersilahkan Alvin duduk. Leva beranjak dan pergi kearah ruangan di sampinh dapur, tak lama Leva kembali dengan membawa kotak P3K di tangan mungilnya itu.

"sini kak, biar aku obatin lukanya". Leva menarik lengan Alvin agar sedikit lebih dekat dengan nya.

"lo punya banyak obat di rumah lo?" tanya Alvin.

"iya kak. Kebetulan Mami Dokter jadi jangan heran kalo di rumah banyak obat dan bau obat". Ucap Leva lalu mengoleskan kapas yang sudah di tetes menggunakan Alkohol ke luka lembam Alvin.

"tahan ya kak".

"i-iyaa, shh ashh". Alvin sedikit menahan rasa perihnya di bagian wajahnya.

Leva sedikit mendekatkan wajahnya pada wajah Alvin guna melihat apakan masih ada yang belum ia obati lukanya.

Alvin merasakan debaran-debaran aneh pada dadanya. Ada apa ini? Atau disini ada obat buat penenang jantung juga?, Rasanya jantung Alvin ingin meloncat keluar kala jarak mereka begitu dekat dan Alvin bisa merasakan hembusan nafas Leva.

Tbc...

Yeayyy Part ke 2 udah jadi 😁
Yaampun masih aja Abstrak ceritanya.
Huhuuu gadapet banget feelnya pasti:(

Tapi gapapa, yang penting kalian jangan lupa kasih Vote and komen nya yah:)

MY POLOS GIRLFRIEND [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang