Chapter 6 (Kesepakatan)

618 46 22
                                    

"Karena saya ingin." Ucap Solar tersenyum seakan meremehkan membuat mereka semua terdiam.

Solar adalah anak yang baik dan suka membaca buku disekolah, walau dirinya cenderung menyendiri di perpus, terlalu mengejutkan jika mengetahui kutu buku ini adalah seorang pembully.

"Solar.. kau benar-benar melampaui batas"Gempa yang tak tahan dengan apa yg dilakukan dan diucapkan oleh Solar.

Setelah Solar di skors dan diperbolehkn keluar dari ruang, Solar segera menemui 2 murid yg sudah memfitnah dirinya dan melemparkan pisau ke arah keduanya. Akan tetapi Solar sengaja melemparkan dengan tidak setabil agar tidak mengenai wajah mereka.

"K-Kau! Jangan macam-macam!" Ucap seorang murid yang melangkah kebelakang menjauhi Solar dengan wajah keringat dingin.

"Aku tidak akan melukai kalian sebelum membantu rencana ku" Ucap Solar membuat sang murid menatapnya dingin.

"Ck. Ingat, karna kau ayah ku dipenjara!"

"Dan kau tidak tau karena ayah mu aku menderita" Ucap Solar tersenyum lebar membuat sang murid terkejut.

"Menderita?"













"A-aku akan membantu mu. Tapi, bukankah rencana itu terlalu berbahaya?" Tanya kedua murid itu membuat Solar hanya melihat mereka dengan tatapan kosong.

"Aku tak punya cara lain." Ucap Solar lalu beranjak pergi.





"Yah, ini semua salah mu!" Ucap Murid 1 menatap temannya tajam setelah Solar keluar.

"Biarkan saja.. kita juga jadi bisa membantu nya.. kan?"

"Aku jadi bingung.. kita bantu atau gak ya? Kalau kita bantu.. bukannya berarti kita menyiksa dia?"

"Tapi.. itulah kenyataan nya"






























"Halo?" Tanya Solar saat dirinya sedang makan siang istirahat kedua.

"Halo Solar, ini kak Boy. Pulang sekolah bisa ke kafe?"

"Kafe? Dimana?"

"Didekat sekolah. Di dekat gang Dolly"

"Oke"





























"Ada apa kak?" Tanya Solar sembari meminum jus jeruk miliknya.

"Begini. Aku.. "

















"Eh! Liat tuh, itu bukannya Solar?" Tanya Blaze pada Ice membuat Ice menoleh ke kafe tersebut.

"Oh ya, Kak Gem! Itu ada Solar loh disana! Kita bareng Solar yuk kesana!" Ajak Thorn binary membuat Gempa teridam. Diantara 6 saudara Solar.. Of course yang mengetahui Solar di skors hanya Gempa.

"Lebih baik jangan Thorn.. mungkin Solar lagi ada urusan" Ucap Gempa lalu kembali berjalan.




























"Eh!? Tapi kan kak! Bukan itu rencana kita!" Ucap Solar tidak setuju akan 'Usulan' sang kakak.

"Ini demi kebaikan mu Sol. Aku ini kakak mu. Aku tidak akan membiarkan mu melakukan 'rencana' itu dengan 100% terjadi. Kau tau? Itu akan membunuh dirimu sendiri."

"Ck. Bukan kah aku tidak bisa disembuhkan?" Tanya Solar dengan tatapan kosong melihat jendela membuat Boy tersenyum.

"Cukup ikuti saran ku atau 'rencana' mu akan ku beritahu pada saudara yang lain.  Lagi pula, setelah hari ini dan bencana tadi terbeber kan satu sekolah.. jangan harap rencana mu berjalan lancar" Ucap Boy membuat Solar berfikir ada benarnya juga.

"Hmm.. kurasa tidak juga" Jawab Solar tersenyum lalu membereskan tas nya.

"Aku pulang kak"






















































"Benarkah!? Si kutu buku itu pembully?!"

"Iya! Aku tak menyangka nya.."

"Aku tak percaya aku pernah suka pada seorang pembully"



"Jangan sampai kita mendekati pembully itu! Katanya dia juga psycho loh!"












"Diumur segini dia udah merokok!? Wah parah sih.."












"Kurasa julukan anak terbaik kelas sangat tidak cocok untuk nya"
















"Untung saja guru BK mengetahui nya.. kalau gak, nasib kedua murid itu gimana ya??.."


























































"Nah.. yang menangani situasi ini adalah kalian. Oke?"

































To be continue..






To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"The Reason" {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang