Chapter 7 (Gosip sekolah) //End//

797 57 14
                                    

Solar.. Seorang murid yang lumayan populer karena kepintaran.

Sejak 2 hari yang lalu.. gosip mengenai murid ini sudah menyebar kesemua kelas.

'Hehe.. Berjalan bagus!' batin Solar senang lalu pergi ke kantin.

"AARGH!"

"Ups.. maaf" Ucap seorang murid perempuan yang menatap nya tidak suka.

"M-mata ku" Solar merasa sakit yang amat parah di bagian mata kiri nya. Yap.. murid itu menyiram mata Solar dengan sengaja menggunakan teh panas yang dibawa oleh nya.

Solar segera menuju Toilet yang berada dekat dengan kantin. Dirinya merasa ada yang tidak beres dengan mata kiri nya.

Karena panik, Solar pun menuju UKS dan melihat kakak nya sedang berdiri tanpa bayangan.

"Kak.."

"Oh Solar- a.. apa!? Ada apa dengan matamu!?" Boy segera panik dan mengajak adiknya untuk duduk dan mengobati mata kirinya yang terlihat kemerahan. Bukan hanya mata, juga kulit sekitar mata kirinya.

"I-itu.. tadi ada seorang murid yang sengaja menabrak dan menumpahkan teh panas di mata ku saat aku terjatuh.." Jelas Solar membuat Boy tersenyum.

"Maaf kan saja Solar.. dengan itu dia akan tenang" Ucap Boy dan hanya diangguki oleh Solar.

"Nah, sudah selesai! Apa kau sudah makan? Kalau belum biar ku belikan.." Ucap Boy.

"Emm.. biar aku saja kak.."

"Tidak, mata mu masih sensitif terkena matahari. Biar kakak yang membelikan ya"

"Eh.. itu Bu Rini dari guru kesehatan? Tumben ke kantin.."

"Ya palingan kalo ke kantin kan pasti karena lapar!"

"Makasih Mak cik buat makanan nya.. saya pamit dulu ya ke UKS.."

"Sama-sama!"


























"Solar.. ada apa dengan mata mu?" Tanya Thorn saat sudah pulang sekolah hari ini.

"Bukan apa-apa.."

"Eh.. liat tuh berita!"

"Ditemukan seorang mayat wanita berumur sekitar 14 tahun dan ditemukan di Toilet sekolah-"

"Yah mati lampu" Kesal Thorn membuat Gempa yang baru saja datang tersenyum.

"Tidak apa-apa Thorn.. kakak bakal hidupin genset kita" Ucap Gempa lalu pergi ke gudang rumah.




"Halo?" Sapa Hali saat mendengar handphone miliknya berdering.

"Malam ini ditemukan mayat seorang murid yang diduga sebelumnya menjahili nak Solar. Jadi nak Solar menjadi biang dari pembunuhan ini. Saya permisi" Ucap kepala sekolah lalu mematikan sambungan telepon nya.

Ternyata Hali tidak sengaja merekam apa yang baru saja mereka bicarakan. Juga, jangan lupakan kalau saat ini Hali membeku ditempatnya tidak percaya.

Setelahnya Hali segera memanggil semua saudara nya lalu menyuruh mereka bersembunyi dibelakang dirinya.

"A-ada apa Hali?" Tanya Gempa sedikit takut karna jarang² kan Hali terlihat takut juga terlihat kekesalan pada dirinya.

Solar yang ditatap Hali dengan tatapan waspada hanya mengangkat satu alisnya seperti meminta keterangan.

Hali yang mengerti dengan hal itu hanya memutar balik rekaman tadi yang membuat semua saudaranya bergetar tak percaya.

"S-solar?" Ice yang biasanya terlihat biasa saja saat ini sudah seperti melihat kejadian besar yang menimpanya. Mungkin bukan 'seperti' karena hal itulah yg terjadi saat ini.

"T-thorn.. t-takut Solar.." Ucap Thorn sembari menyembunyikan sebelah tubuh nya pada Gempa.

"A-aku tidak-"

"Menjauh dari keluarga ku kau monster!" Pekik Taufan membuat Solar terkejut bukan main.

Setelahnya Solar segera pergi dari rumah dengan berlari. Setelah dirasa jauh, Solar menelfon sang kakak.

"Hiks.. k-kak.. A-aku tak melakukannya" Ucap solar sesegukan hanya dijawab lembut oleh sang kakak.

"Bagaimana kalau Solar ke kosan kakak? Di ******" Ucap Boy.

"O-okey.."





























"Halo"

"Siapa kak?" Tanya Gempa yang masih sedikit bergetar pada sang kakak Hali.

"Solar menelfon.."

"A-angkat?"

"A-aku tidak percaya kalau Solar yang melakukan nya!" Ucap Ice membela lalu menekan tombol angkat pada handphone.

"Aku.. minta maaf.. suatu saat kalian akan tahu.. kebenaran nya"

"Solar!? M-maaf kan kami! A-apa kau bisa pulang?"

"Aku sayang kalian.. maaf kalau aku merepotkan.. aku.."

"A-apa maksud mu Solar?" Tanya Taufan.

"Aku.. hanya meminta maaf dan.. mungkin.. selamat tinggal!" Ucap nya antusias sembari tertawa kecil. Namun..

"T-tunggu!"



















































































Aku menyayangi kalian.. walau nyawa ku taruhannya..


















































































"Apa selanjutnya?"



















_________________

Yosh! Akhirnya tamat..

Berakhirnya dengan tidak jelas..

Iiihhh habis ide- hiks..

Mungkin Misumi bakal buat Epilog nya..

Jadi ditunggu aja ya 😊💕

Love you all!!






































"Terkadang keluarga terasa sangat menyebalkan.. tetapi, itu adalah salah satu kehangatan yang terpancar dengan sendirinya.. jadi.. sayangilah kehangatan itu.. jangan menganggap nya sebagai kekesalan karena kamu akan merindukan hal itu.."
























"Jangan putus asa dengan hidup mu dan lihatlah bagaimana mereka bersemangat menjalani hidup dengan baik dan penuh bahagia walau mereka memiliki kehidupan yang lebih sulit dari dirimu"




































"Jadikan masa lalu sebagai pelajaran dan jadikan masa depan sebagai pencapaian terbaik mu"































~Salam hangat Author.Misumi~

"The Reason" {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang