5

1.6K 117 8
                                    

Devan menyambar bibir Emma dengan kasar membuat Emma membalasnya dengan dalam dan tidak kalah kasar seakan mengikuti semua gerakan yang dilakukan, saling bertukar saliva dengan memainkan lidah mereka didalam. Tangan Devan tidak tinggal diam dimana meremas bukit kembar milik Emma yang masih tertutup pakaian, membuka kancing kemeja yang digunakannya dengan memasukkan tangan kedalam setelah menurunkan penutup bukit kembarnya.

Melepaskan ciuman membuat Emma mengeluarkan suara desahan karena bibir Devan berada di lehernya dengan memainkan lidahnya disana, membuka seluruh pakaian bagian atas Emma hingga akhirnya menampilkan bukit kembarnya dengan bijinya yang berwarna pink. Devan menatap Emma dengan penuh gairah yang langsung menyambar bukit kembarnya untuk dikulum dengan tangannya meremas bagian lain, Emma sendiri hanya mengeluarkan suara desahan atas apa yang Devan lakukan dan tangannya menekan kepala Devan hingga membuat bukit kembarnya semakin masuk kedalam bibir pria itu.

Mengangkat Emma dengan meletakkannya di sofa, melepaskan bagian bawah milik Emma dan setelahnya melepaskan seluruh pakaiannya. Mereka saat ini dalam keadaan tanpa busana dimana mata Emma menatap tidak percaya atas junior Devan yang panjang dan berisi, mendekatkan diri dengan menatap junior Devan lalu memegang sedikit ragu dimana sesekali matanya memandang Devan yang hanya mengangguk.

“Lakukan ini milikmu.”

“Milik istri bapak.”

Devan mengambil tangan Emma dan meletakkannya pada juniornya “kamu juga istriku kalau lupa jadi mempunyai hak juga atas tubuhku saat kita bersama, jadi lakukan apa yang ingin kamu lakukan padaku.”

Menatap mata Devan saat mengatakan hal itu membuat Emma akhirnya memegang junior Devan yang pastinya berbeda dengan milik Richard, perbedaan terbesar adalah saat ini Emma memegang junior anak pertama dari pemilik H&D Group yang terkenal tidak memainkan wanita dan melakukan hal diluar norma.

Menggerakkan tangannya secara perlahan membuat Devan hanya diam, Emma mendekatkan bibirnya kearah junior milik Devan. Sambil menatap pria tersebut dimana Emma memberikan ciuman pada kepalanya lalu mengeluarkan lidah dengan bergerak perlahan pada kepala junior, tangan Devan memegang kepala Emma sambil memejamkan matanya meski sesekali menatap apa yang Emma lakukan.

Devan yang tidak sabar pada intinya segera mendorong Emma untuk berbaring dengan memasukkan jarinya kedalam milik Emma, bergerak keluar masuk membuat Emma mengeluarkan suara desahan. Mencium bibir Emma kasar agar tidak terlalu keras dalam mendesah hingga tidak lama kemudian Emma mendorong Devan dan menaikkan badannya dimana seketika cairannya keluar, Devan membiarkan jemarinya didalam dan mengeluarkan setelah Emma menurunkan badannya.

“Banyak sekali cairan kamu keluar,” ucap Devan menunjukkan jemarinya yang penuh cairan “rasanya nikmat,” sambung Devan saat membersihkan tangannya dari cairan.

“Apa senikmat istri kamu?”

“Cairan wanita muda selalu lebih nikmat dibandingkan yang sudah tua,” jawab Devan sambil melumat bibir Emma “disini hanya ada kita dan kamu adalah istriku ingat itu.”

Devan memasukkan juniornya kedalam tanpa memberi kode sama sekali membuat Emma teriak karena tidak siap, dorongan yang Devan lakukan membuat Emma harus menyesuaikan diri dengan junior Devan yang berada didalam. Milik Richard tidak sebesar Devan meski panjang dan saat ini rasanya bagian dalam Emma terasa sangat penuh, mereka saling menatap saat Devan menghentikan dorongannya.

“Apa masuk semua?”

Devan mengangguk “kamu menginginkan keluar dalam atau luar?”

Emma menatap bingung seketika tersadar “luar, apa bisa?”

Devan tersenyum kearah Emma “untuk saat ini akan keluar diluar tapi setelahnya aku tidak bisa karena aku ingin kamu hamil.”

“Pernikahan ini hanya sementara sampai aku menikah jadi untuk apa aku hamil?”

Devan tidak menjawab pertanyaan Emma dan mulai menggerakkan juniornya keluar masuk didalam Emma, suara desahan terdengar dimana mereka melakukannya di sofa dengan pakaian berada di lantai. Mencium bibir dan beberapa kali memainkan bukit kembar milik Emma yang semakin membuat Devan bergairah, sampai akhirnya Devan mengeluarkan juniornya dan mengeluarkan cairannya diatas perut Emma setelah sebelumnya Emma mencapai klimaks.

Menatap perut Emma yang penuh dengan cairannya membuat Devan tersenyum puas, mengambil tempat dengan duduk didekat kaki Emma sambil menatap bagian bawah milik Emma yang terdapat cairannya. Devan menggerakkan jarinya yang membuat Emma mendesah tertahan dimana mengambil cairannya di jari lalu dijilatinya membuat Emma menatap terkejut atas apa yang Devan lakukan.

“Cairan kamu manis sama seperti kamu.”

Devan beranjak dari tempat duduknya dengan Emma yang masih berbaring, selepas Devan beranjak dimana Emma bangkit menatap lantai yang penuh dengan pakaian mereka yang tadi digunakan dan barang belanjaan mereka yang sudah jatuh juga di lantai. Emma teriak saat secara tiba – tiba Devan mengangkat dirinya yang membuatnya langsung mengalungkan tangannya di leher Devan, perlahan meletakkan Emma di bathtub yang sudah terisi air dan bisa.

“Kita perlu mandi sebelum pergi keluar,” ucap Devan yang bergabung bersama dengan Emma.

Emma menatap Devan yang memejamkan matanya saat sudah bergabung bersama dengan dirinya, tidak ada dalam bayangan Emma saat masuk di perusahaan ini akan menjadi istri simpanan anak dari pemilik H&D Group. Emma tidak bisa membayangkan bagaimana menghitung kekayaan mereka yang bahkan tidak pernah melakukan hal aneh seperti anak – anak kaya pada umumnya, mencoba menenangkan diri agar nanti bisa menemani Devan keluar.

“Apa yang ingin kamu tanyakan tentang keluargaku?”

Emma membuka matanya saat Devan bertanya seperti itu, menatap bingung atas apa pertanyaan ditambah Devan masih memejamkan matanya.

“Kamu bisa bertanya apa pun mengenai keluarga H&D Group.”

“Apapun itu?”

Devan membuka matanya menatap Emma lembut “apapun itu.”

“Usia istri dari pemilik tidak jauh berbeda dengan kamu apakah...”

“Tania memang seusia denganku dan Via, ada sejarah panjang mengenai mengapa sampai menikah dengan papa,” jawab Devan “tapi aku tidak pernah sedikit pun memiliki rasa sama Tania karena memang dia adalah istri papa dan berarti mama mertua kamu.”

“Apa nggak aneh memiliki mama yang seusia dengan kita?”

“Awalnya tapi semakin lama biasa saja bahkan Tania lebih dewasa dari kita semua, mungkin terlalu banyak dikamar sama papa.”

Emma tertawa mendengar kata – kata yang keluar dari bibir Devan “apa aku boleh tanya kenapa memutuskan menikah denganku?”

“Kita berada jauh dari keluarga daripada setan mendominasi lebih baik menikah saja.”

“Tapi tahu aku memiliki tunangan?” Devan mengangguk “kenapa masih menikah dan tidak membawa Mbak Lila?”

“Lila sudah aku anggap sebagai adik sendiri dan Lila sendiri telah menikah tidak mungkin aku membawanya kesini.”

“Apa sudah merencanakan ini semua?”

Devan mendekati Emma dengan mencium bibirnya lembut membuat Emma langsung memberikan lumatan kasar yang membuat Devan mendorongnya karena ciuman mereka semakin dalam, melepaskan ciuman dengan tatapan lembut membuat Emma bersalah karena menggoda Devan sampai sejauh ini.

“Tunangan kamu berhubungan menggunakan pengaman?” Emma menggelengkan kepala “bagaimana kamu bisa tidak hamil?”

“Minum obat.”

Devan memandang tidak percaya “berhenti minum obat itu.”

“Berarti aku harus siap hamil anaknya.”

“Kamu hanya bisa hamil anakku tidak lebih.”

Menikmati panas di malam ini, semoga kalian semua sehat selalu.

jangan lupa baca cerita BadmiLove di Innovel/Dreame yang nanti akan terhubung dengan Leo 😊 Wijaya tampil disana hanya beberapa part jadi silakan baca 😊

jangan lupa juga follow IG nura0484 agar tahu informasi update

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thief of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang