P2

418 25 5
                                    

University of Tokyo

"Yo Naruto." Tepukan di pundak pria bersurai pirang itu cukup membuatnya terkejut.

"Bisakah kau tidak membuatku kaget, Kiba." Tukas Naruto sedikit sebal kepada teman pecinta anjingnya yang satu ini.

"Maaf, hehe " yang bersangkutan hanya mengusap tengkuknya dengan senyum yang tak kalah lebar." Sendirian ?"

"Memangnya kau lihat orang lain disini ?" Pertanyaan dibalas dengan pertanyaan.

"Iya iya. Jangan marah, aku kan tidak sengaja tadi." Kiba mengerti teman nya ini masih sedikit sebal. "Hari ini Shikamaru mengajak kita main. Kau ikut ?"

"Kemana ?"

"Rumah Shika. "

"Hmm, boleh. Nanti barengan ya."

"Siip. "

"Mau kutemani disini ?" Tawar Kiba.

"Memangnya tidak ada kelas ?" Naruto balik bertanya.

"Ada sih, tapi lagi males."

"Ck, udah sana ke kelas. Jangan males-malesan kayak Shika."

"Haaahhh, bersama dengan nya satu bulan lebih saja udah ketularan males. Untung dia jenius." Ucap Kiba sembari menopang dagu.

"Dia jenius. Kamu nggak." Ledek Naruto.

"Iya iya aku pergi. Sampai nanti." Dan akhirnya Kiba memutuskan untuk ke kelas. Sedangkan Naruto melanjutkan bermain panah. Salah satu olahraga yang di sukai nya. Selain tidak terlalu membuat capek, juga bisa membuatnya lebih rileks.

Terlalu asyik memanah sampai Naruto tidak sadar di perhatikan sedari tadi. Pria berambut hitam bermata kelam itu hanya berdiri bersandarkan tembok sambil memperhatikan Naruto yang tengah asyik sendiri dengan busur dan anak panahnya.

"Permainanmu bagus. Tepat sasaran." Sebenarnya sudah cukup lama dia 'memperhatikan' Naruto. Dan hari ini dia memutuskan untuk menyapanya.

'Siapa dia?'

"Oh, aku Sasuke. Uchiha Sasuke." Dia segera mengulurkan tangannya begitu menyadari raut bingung Naruto. 'Manis'. Batinnya terpana.

"Oh, Naruto. Uzumaki Naruto." Balas Naruto menyambut uluran tangan Sasuke." Kau sudah lama berdiri disana ?"

"Mm, lumayan. Aku suka melihatmu bermain panah. Sangat anggun, dan mempesona." Oh, Sasuke tersenyum. Mungkin dia tidak menyadari dia sedang tersenyum.

Dan jangan lupakan rona merah di pipi tan Naruto." Maksudmu, kau sudah lama memperhatikanku ?" Tanya Naruto ingin tahu. Dia tidak sadar jika sudah di perhatikan selama ini.

"Ya, cukup lama." Sasuke serius, dia sudah lama memperhatikan Naruto. Dia ingin tahu lebih banyak tentang pria di depannya ini. Dan hari ini dia memutuskan untuk menyapanya.

"Oh." Naruto salah tingkah. Apa-apaan pria ini, sudah cukup lama memperhatikan nya. Bukankah itu cukup aneh. Baru hari ini Naruto berbicara dengannya, tapi dia sudah diperhatikan cukup lama.

"Aku tahu kau merasa aneh dengan ini. Tapi Naruto, aku menyukai mu. Maukah kau jadi kekasih ku ?" Oh tidak, ini tidak baik untuk Naruto. Bagaimana tidak, seseorang yang baru hari ini berbicara dengannya menyatakan perasaannya padanya. Oh Tuhan, kuatkan jantung Naruto.

"Mmm, maaf. Kita baru saja berkenalan. Dan kau mmm,, bagaimana ya. Kau tahu 'kan kita ini sama-sama lelaki. Apa kau yakin dengan perasaanmu ? Maksudku, banyak wanita cantik di luar sana, kenapa kau malah menyukai orang seperti ku. Kau bahkan belum begitu mengenal ku, begitu juga denganku." Haahh beginilah Naruto, selalu bersemangat.

Because My Heart Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang