Baby 1

215K 5.7K 37
                                    

Kedua kaki mungil itu tengah melangkah dengan perlahan namun pasti ke arah seorang wanita yang tengah tersenyum lebar menunggunya. Walau langkah kaki itu agak terseok-seok, sang pemilik kaki itu berusaha agar tidak menumpukan pantatnya di atas rumput.

"Abel sayang, sini peluk Mama" ujar wanita itu sambil merentangkan tangannya selebar mungkin.

Nampaknya gadis kecil bernama lengkap Abelle Rosella Clauhaz itu semakin semangat saja melangkahkan kaki-kaki kecilnya yang dilapisi sepatu berwarna merah.

"Iya, seperti itu sayang" ungkap sang wanita yang diketahui bernama Sellenna Naffya Goffeem, yang kerap disapa Selly itu.

Abel yang baru saja menginjak umur sebelas bulan lebih itu merentangkan tangan mungilnya disertai gumaman-gumaman tak jelasnya ketika posisinya sudah berada di dekat Selly, sang ibu.

Dan tak sia-sia perjuangan gadis kecil yang masih dalam tahap belajar berjalan itu ketika ia sudah berada dalam pelukan sang ibu.

"Hmm... anak Mama pintar ya, jadi pengen cium terus" ujar Selly sambil mengecup gemas wajah bulat puterinya, pada setiap sudut.

Abelpun terkikik senang mendapat serangan bibir di wajahnya.

"Hallo, Abel" sapa seorang wanita paruh baya yang melewati pekarangan rumah Selly.

Abelpun menoleh kemudian tersenyum senang. Tubuh gendutnya ia goyang-goyangkan, tangan mungilnya ikut melambai seakan menjawab sapaan sang wanita yang ternyata adalah tetangga mereka.

"Ikut Nenek yuk" ajak wanita paruh baya itu sambil mengulurkan kedua tangannya ke arah sang gadis mini.

Tanpa basa-basi, Abel langsung saja menerima uluran tangan Amel, nama wanita itu. Dan dalam sekejap mata, Abel sudah berpindah tangan ke pelukan Amel.

"Boleh ibu bawa Abel, kan?" tanya Amel kepada Selly.

"Tentu saja boleh, Bu Amel. Kebetulan Selly lagi ada kerjaan, tapi Abelnya pengen main terus" jawab Selly dengan senyum terkembang di wajahnya.

"Ah, iya. Sekalian Ibu mau pesen kue bolu lima loyang buat hari minggu besok. Bisa kan?" ujar Amel saat ingat tujuannya menuju rumah Selly.

Selly tersenyum senang seraya mengangguk semangat, "Ada acara ya, Bu?" tanyanya sedikit ingin tahu.

"Hanya arisan keluarga, sekalian buat oleh-oleh" jawab Amel.

Sellypun mengerjapkan matanya singkat, kemudian mengangguk paham.

-------

"Kamu nganggur nggak?" tanya Selly pada ponsel yang sengaja ia selipkan di antara bahu dan pipinya.

Kini Selly tengah sibuk di dapur, membuatkan pesanan-pesanan yang diberikan padanya. Pekerjaan yang ditekuni oleh Selly semenjak ia harus tinggal berdua saja dengan sang buah hati, yaitu memasak. Memasak memang sudah merupakan hobinya sejak dulu, dan ia sudah sangat ahli dalam bidang tersebut. Selly menerima pesanan makanan apapun, entah itu kue atau makanan lainnya. Ia belum berani membuka toko karena tak mau terlalu sibuk dalam pekerjaan. Ada seorang gadis kecil yang membutuhkan perhatiannya.

"Enggak, ada apa?" tanya sebuah suara dari sebrang sana.

"Bisa bantuin masak, kan?" pinta Selly.

"Banyak pesenan ya?"

"Iya, cepetan kemari!" ujar Selly seraya memutuskan panggilan secara sepihak.

Selly meletakkan ponselnya ke atas kulkas, tempat paling aman menurutnya. Kemudian ia kembali memotong-motong sayuran dengan sangat telaten. Hari ini ada pesanan untuk makanan utama dan penutup. Bu Sari, seorang pensiunan yang mengadakan sebuah acara kecil-kecilan untuk ulang tahun cucunya yang menginjak umur pertamanya. Ah, itu artinya puterinya yang juga akan memasuki usia satu tahun juga diundang.

Remarried Because Of BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang