Roman dan Selly kini sudah duduk di hadapan Nando dan Klaudia di ruang tamu rumah Selly. Kenapa berpindah ke rumah Selly? Setelah berpikir kembali, Nando memutuskan untuk mengubah tempat, karena tak enak juga membicarakan urusan pribadi di rumah Amel. Dan juga dengan pertimbangan Abel yang tengah tidur tidak bisa ditinggal di rumah sendiri.
"Pertama, bisa perkenalkan diri dulu, Selly?" ujar Nando membuka pembicaraan.
Selly yang tengah gugup itupun berusaha mengeluarkan suaranya, "Nama saya Sellenna Naffya Goffeem, umur saya 25 tahun" ujarnya sangat formal.
"Orang tuamu?" tanya Klaudia kini membuka suaranya.
"Sejak saya lahir, saya tinggal di panti asuhan. Dan setelah lulus SMA, saya memutuskan hidup sendiri" jawab Selly jujur.
Jujur saja, Roman tidak tahu mengenai fakta yang dikatakan Selly baru saja. Ia sama dengan Selly, tak terlalu memikirkan semua hal tentang wanita itu dan tak juga ingin mengetahuinya.
"Oh, seperti itu" gumam Klaudia pelan.
"Sejak kapan kalian berhubungan?" tanya Nando mengubah topik pembicaraan.
"Hampir dua tahun yang lalu" kini Roman yang bersuara.
"Apa kalian berpacaran?" tanya Klaudia.
"Tidak" jawab Roman dan Selly bersamaan.
Nando dan Klaudiapun dibuat bingung akan jawaban yang terucap dari bibir keduanya. Kalau tidak berpacaran, lalu bagaimana bisa ada Abel? Pertanyaan semacam itulah yang menghampiri otak Nando dan Klaudia.
"Lalu, hubungan kalian?" tanya Nando hati-hati.
"Selly adalah mantan istri Roman, Pa" jawab Roman.
"APA?!" pekik Klaudia keras.
Sungguh, wanita itu tidak pernah menyangka hubungan antara dua orang di hadapannya seintim itu. Dan parahnya lagi, ia sebagai wanita berstatus ibu dari Roman tidak tahu menahu mengenai hal ini.
Nando mencoba tetap tenang walau apa yang dipikirkannya tak jauh berbeda dengan yang dipikirkan Klaudia.
"Kalian pernah menikah?" tanya Nando yang dijawab anggukkan oleh Roman dan Selly.
"Dan kalian bercerai?" tanya Nando lagi yang kembali diberi anggukkan sebagai jawaban.
"Mama nggak mau banyak bicara sekarang. Mama mau tanya, sekarang apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?" tanya Klaudia setelah ia tenang.
"Kami tadi sudah membicarakannya, Ma. Dan kami memutuskan untuk melupakan hari ini, kemudian melanjutkan kehidupan kami masing-masing seperti biasanya" jawab Roman lancar.
Klaudia menggeram pelan. Ia tak menyangka jika pemikiran puteranya sangat pendek, tidak memikirkan bagaimana kehidupan Abel sama sekali. Dua orang itu hanya memikirkan diri mereka sendiri, hal itu yang dapat ditangkap oleh Klaudia.
"Papa tak pernah mengajarkanmu untuk menjadi pria tak bertanggung jawab, Roman!" kali ini Nando meninggikan suaranya.
Roman terkesiap karena jarang sekali ayahnya itu bisa marah, bahkan sekarang ayahnya itu mengeluarkan suara tingginya. Ia yakin jika Nando kini benar-benar marah padanya.
"Maksud Papa apa?" tanya Roman memberanikan diri menatap pria yang ia segani itu.
"Kalian harus menikah. Tak ada penolakan" jawab Nando penuh penekanan.
"Ayo, Baby. Kita tidur saja" lanjutnya kini dengan suara normalnya pada Klaudia.
Klaudiapun mengangguk, kemudian beranjak pergi dari rumah Selly bersama Nando, meninggalkan Roman dan Selly yang duduk mematung itu.