in between stardust💫

jaga;

"Qilaa, duluan ya!"

"Iyaa! Hati-hati!"

📞

"Halo, assalamualikum, iya Yah?"

Udah selesai lesnya?

"Udah, ini mau pulang Yah."

Ya udah, hati-hati yaa..

"Iya Yah."

Tuut

Setelah memutus panggilan dari ayah, aku berjalan menuruni anak tangga menuju basement tempat dimana aku memarkirkan sepedaku.

Bugh!

"Akh!"

"Oh maaf.." ucapku pada seseorang yang tak sengaja ku tabrak karena aku yang masih sibuk dengan ponselku akibat notifikasi grup kelas yang tak henti-hentinya muncul.

Mataku memandang kabur akibat cahaya lampu disini kurang terang, namun sedikit ada yang tak beres denganku. Saat mataku mulai melihat sosok di depanku dengan jelas-

"Hei."

"Ah i-iya maaf." Ucapku seraya pergi meninggalkannya dan melanjutkan langkahku.

🌤

Sang mentari telah menyapa melalui jendela kamarku, setelah merapikan tempat tidurku segera aku mempersiapkan diri untuk mengawali hari ini.

"Ayah mana Bu?"

"Masih di kamar."

"Oh iya, nanti sore Ibu ada arisan di rumahnya Tante Sarah. Kamu di rumah sendiri ya."

"Oke Bu!"

"Kayaknya ayah pulang malem."

"Euum~" jawabku sembari mengunyah nasi goreng buatan Ibu.

"Jangan kemana-mana lho yaa.." sahut ayahku yang tengah berjalan mengambil tempat duduknya.

"Iyaa."

"Udah selesaii~"

"Berangkat dulu! Assalamualikum!"

"Waalaikumsalam." Jawab keduanya.

Setelah memarkirkan sepeda motor, segera aku menapakkan kakiku di halaman sekolah. Bersalaman dengan beberapa guru dan lanjut menuju kelas. Letak kelasku berada di lantai dua, meskipun berada di lantai atas, tapi gedung kelasku berdekatan dengan kantin di sebelah kanan, musholla di sebelah kiri dan ruang guru tepat di bawah kelasku, cukup strategis kan?

"Qila, rekapan nilai ulangan harian kemarin diminta sama Bu Tini."

"Oh, oke!"

Yass, di kelas aku menjabat sebagai sekretaris dan dibantu oleh temanku Cecil. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa, kegiatan kami dilanjutkan dengan mata pelajaran matematika, sungguh sarapan yang mengisi penuh otakmu:)

"Aqila.."

"Qila.."

Ku rasa seseorang memanggilku,

"Hei.." panggilnya sekali lagi.

Tapi, aku tetap tak menghiraukannya,

"Lala."