part 4

390 88 17
                                    

Jangan lupa vote untuk menghargai karya Author 😁👍
.
.
"Yak kau-!" Dahyun menghela nafasnya, dan berjalan ke arah jungkook. Jungkook benar bener mengerjainya habis habisan

"Ah wae? Ada apa lagi" ucap Dahyun malas

"Buatkan aku kopi" jungkook mendudukkan dirinya di sofa, dan menyilangkan kakinya dengan angkuh

"Satu lagi, jangan berikan gula" dengan malas Dahyun berjalan ke dapur,

"Aish, jika kau bukan tuanku aku berjanji akan mematah matahkan tulangmu itu-!" Geram Dahyun, dan mencabik cabik kain lap yang ada di tangannya.

Selesai membuat kopi Dahyun berjalan ke arah jungkook dan menaruhnya di atas meja di depan tuannya itu.

"Ini kopi anda tuan" ucap Dahyun tak lupa dengan senyum terpaksa nya.

Tanpa basa basi Jungkook langsung menyeruput kopi itu dan langsung menyemburkan nya ke arah Dahyun.

"Yak apa apaan ini-!" Jungkook meletakkan kopinya dan mengelap bibirnya

"Apa ada yang salah dengan kopi nya tuan?"

"Kopi nya sangat pahit-! Kau benar benar tidak becus"

"Tapi anda menyuruhku membuat kopi tanpa memberinya gula"

"Yak-! Yak-! P-pergilah sana kerjakan pekerjaan yang lain"

Dahyun menghela nafasnya l. membungkuk dan berlalu pergi.

................
Haruto memarkirkan motornya dan berlalu masuk ke dalam cafe, dilihatnya seseorang yang sudah menunggu nya. Dengan gaya swagnya Haruto berjalan menghampiri orang yang kini sedang menunggunya.
"Aku menunggumu sampai lumutan" kesal seseorang yang tak bukan adalah Yeonjun, sahabatnya Haruto.

Haruto duduk di depan Yeonjun, tanpa menggubris perkataan temannya itu.

"Sudahlah kau terlalu banyak bicara"

"Aish anak ini"- decih Yeonjun
"Minumlah aku sudah memesankan minuman untukmu" lanjutnya

Haruto tersenyum tipis dan meminum minumannya
"Terimakasih kau benar benar pengertian"

"Yak Haruto itu terdengar menjijikan" mereka berdua tertawa bersama.

"Jadi ada apa kau memintaku kemari?" Tanya Yeonjun

"Emm beberapa hari ini aku banyak memikirkan hal hal tentang Appa ku"

"Hal hal seperti apa?" Yeonjun memposisikan dirinya lebih dekat dengan Haruto, pandangannya tidak lepas dari Haruto menunggu perkataan berikutnya yang keluar dari mulut temannya itu.

"Entahlah, aku ingin mengetahui masa lalu Appa ku, dan bagaimana aku bisa ada di dunia ini, Appa ku bahkan tidak pernah memberitahu siapa ibuku, bahkan memperlihatkan fotonya saja mustahil rasanya, aku ingin seperti mu Yeonjun-ah, kau bahkan memiliki ibu yang setiap hari membuatkanmu bekal ke sekolah. Bahkan waktu kecil kau selalu mendapatkan dongeng dari ibu mu setiap malam, bukankah itu sangat menyenangkan, aku juga menginginkannya, aku juga seperti anak anak lain aku butuh sosok ibu, appaku memang berperan juga sebagai ibu di kehidupan ku tapi itu tidaklah cukup"

Haruto menghela nafasnya di akhir kalimat, melihat temannya frustasi Yeonjun bergeser duduk di samping Haruto dan merangkul temannya itu dari samping.

"Jadi apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita menjadi detektif?" Ucap Yeonjun sambil menaik turunkan alisnya.

"Jadi Apa kau mau membantuku?"

"Tentu-! Ayo darimana kita mulai-!" Ucap Yeonjun semangat dan kembali ke tempat duduknya seperti pertama tadi.

Anak CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang