Seorang anak laki laki memakai seragam pulang dengan tergesa gesa
"Appa! Appa!" Teriak anak remaja laki laki yang sendari tadi terus mencari Ayahnya kesana kemari di rumahnya yang sangat besar dan luas itu."Appa ada di ruang Santai!" Teraik sang Ayah dari ruang TV, mendengar sahutan pun sang anak langsung berlari kecil menuju ruang TV
Sesampainya di ruang TV sang anak langsung mendudukan pantanya di kursi tepat di samping sang Ayah.
"Ada masalah apa lagi?" ucap Jungkook yang sudah hafal dengan muka yang terus di tekuk oleh anaknya
"Teman sekelas ku mengatakan aku hanya anak yang selalu mengandalkan Apanya" Grutu Haruto kesal
"Terus?" Tanya Jungkook masih tidak mengerti
"Bukankah itu benar?" Lanjutnya"Appa!" Teriak Haruto
"Wae" tanya Jungkook lagi
"Yak! Appa harus mengeluarkan Anak itu dari sekolah!" Berapa anak yang harus Jungkook keluarkan dari sekolah satu Minggu saja mungkin ada dua anak yang dikeluarkan dari sekolah .
"Haruto-ya bisakah kau sedikit saja tidak bersikap egois dengan-" belum selesai mengatakan ucapnya sang anak lebih dulu memotongnya
"Bukankah Appa juga egois?" Sang anak memutarbalikkan keadaan
"M-m-maksud? Apa yang k-kau maksud?" Kaget Jungkook yang mendapatkan serangan tiba tiba dari sang anak
"Lihatlah bahkan sekarang Appa terlihat sangat gugup" Haruto berdiri dari duduknya dan langsung menuju kamarnya
"Apa dia mengetahui semuanya?" Batin Jungkook yang melihat Haruto naik ke atas menuju kamarnya tanpa niatan untuk mencegahnya
"Aku berhasil mendidiknya, dia tumbuh menjadi pria egois sama sepertiku" lirih Jungkook tersenyum kecut.
Jungkook menempelkan punggungnya di sofa dan memijat pelipisnya."Appa harap kita akan baik baik saja"
Sudah 4 jam sejak perdebatan kecil antara anak dan Ayah tadi sore. Jam kini menunjukan pukul 07.15.
Jungkook yang merasa khawatir karna sang anak tak kunjung keluar sejak perdebatan tadi siang pun memutuskan untuk pergi ke kamar sang anak.
Jungkook mengetuk pintu kamar Haruto perlahan.
"Ruto-ya Appa ingin bicara dengan mu" Jungkook menempelkan telinganya di pintu namun nihil tidak ada jawaban dari sang anak."Appa akan masuk" ucap Jungkook yang melihat pintunya tidak dikunci, terlihat sang anak yang sedang berbaring di ranjang dan asik memainkan gadgetnya, Jungkook perlahan berjalan mendekati Haruto dan ikut berbaring di sampingnya.
"Haruto, apa kau marah pada apa?" Ucap Jungkook memiringkan badannya menatap sang anak, sedangkan sang anak masih asik terlentang dengan gadgetnya.
"Menurut Appa?"
"Mian, maafkan Appa"
"sekarang apa yang kau inginkan?" Haruto tersenyum dan mematikan gadgetnya menaruhnya di nakas meja samping ranjang dan ikut menatap ayahnya"Jika aku memaafkan Appa, apakah Appa akan memberitahu ku?" Tanya Haruto mulai antusias
"Tentu" balasan Jungkook membuat Haruto semakin bersemangat.
Haruto tampak berpikir sejenak, Haruto merubah posisinya menjadi duduk
"Siapa eommaku?" Nampak raut wajah Jungkook yang langsung terkejut dengan pertanyaan Haruto. Jungkook juga ikut duduk menyamakan posisinya dengan sang anak"Apa tidak ada pertanyaan lain? Atau keinginan lain?"
"Kenapa apa Appa tidak akan memberitahuku lagi? Mencoba mengelak? Appa aku sudah besar aku berhak tau siapa eommaku" Haruto berdiri dari duduknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak CEO
Short StoryMenjadi seorang Ayah muda bukanlah sesuatu yang mudah bagi seorang Jeon Jungkook yang sangat sempurna di mata orang lain. Memiliki Seorang Anak laki laki yang usianya hanya berbeda 18 tahun Denganya, dan belum ada yang mengetahui kapan Seorang Jeon...