part 6 no dahkook

609 88 13
                                    

Flashback..
Haruto berjalan masuk ke dalam mall bersama Yeonjun.
"Yeonjun-ah ambilah apapun yang ingin kau berikan untuk kado adikmu"

"Eyyy kau terlalu baik kawan"

"Cepatlah pilih saja, aku akan menunggu di bangku itu" Haruto meninggalkan Yeonjun yang sedang berkeliling melihat-lihat. Dan berjalan ke arah bangku yang di sediakan. Disana ia melihat wanita se usia ayahnya sedang kesusahan membawa barang. Entah kemana sifat angkuhnya itu pergi. Ia berjalan ke arah wanita itu dan menawarinya bantuan.

"Apakah anda perlu bantuan?" Tanya nya sopan

"Ah ya?, Ah tidak perlu ini tidak banyak"

"Tapi anda sepertinya kesulitan biar saya bantu"

"Hem baiklah" wanita itu memberikan beberapa kantong belanjaannya untuk di bawa Haruto. Dengan senang Haruto menerimanya.

Haruto mengikuti langkah wanita itu dan berjalan di belakangnya. Hingga sampai ia di parkiran.

"Ah ini mobilku, Terimakasih atas bantuannya" wanita itu tersenyum ramah kepada Haruto

"Ah itu tidak masalah, kalau begitu saya pamit" Haruto berjalan pergi dengan ritme pelannya

Wanita tadi tersenyum sambil memandangi kepergian Haruto, namun sedetik kemudian ia mengambil sesuatu di dalam tas nya dan berlari mengejar Haruto yang belum jauh dari pandangannya.

"Nak tunggu-!" Mendengar ada yang berteriak Haruto berbalik dan sedikit senang karna yang memanggilnya adalah orang yang sama dengan bibi yang ia tolong tadi.

"Ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Ah tidak aku hanya ingin memberikan ini sebagian ucapan terimakasih" wanita itu menarik tangan Haruto dan meletakkan pemberian nya di telapak tangannya.

"Gantungan kunci?"

"Kenapa apa kau tidak menyukainya?, Kalau begitu akan aku belikan yang lain"

"Ah tidak saya sangat menyukainya, ini sangat cantik, saya akan memasang nya di kunci motor nanti"

"Kau tumbuh menjadi anak yang baik, Appa mu pasti mendidikmu dengan sangat baik" wanita itu tersenyum dan mengelus kepala Haruto, Haruto sedikit tertegun karena aksi wanita itu yang tiba tiba mengelus pucuk kepalanya, yang di rasakannya hanya rasa aman dan nyaman

"Apa yang anda maksud?"

"Ah tidak apa-apa, aku buru buru kalau begitu, bibi pergi dulu"

"T-tunggu" ucap Haruto ragu namun berhasil menghentikan wanita tadi untuk berhenti sejenak.

"Iya" ia membalikkan badannya dan tersenyum hangat menatap Haruto

"A-apakah anda bisa mm-meluangkan waktu sebentar" ucap Haruto ragu tahu takut takut wanita sebaya ayahnya itu akan menolak.

"Sepertinya aku tidak bisa" mendengar ucapan wanita itu langsung membuat Haruto kecewa. Entah kenapa ia merasa di kecewakan.

"Maksudku tentu aku tidak bisa menolak permintaan anak tampan seperti mu" mendengar ucapan bibi itu lagi, membuat Haruto tersenyum lebar.

"Sekarang kita mau kemana"

"Kau yang mengajak bibi, dan kau malah mau bertanya kemana? Haha, kajja bibi akan mengajakmu ke tempat terkenal, apa kau mau" Haruto hanya mengangguk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kajja kita naik mobil bibi"

"Tapi aku membawa motor, ah baiklah aku akan mengirim pesan kepada Yeonjun nanti" batin Haruto, ia langsung ikut menaiki mobil milik wanita itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang