Ilustrasi: Karna melawan Gatotkaca dengan senjata Kunta.
PASUKAN KURAWA MENYERANG!
Padahal ini sudah malam, di hari ke-14 perang Baratayudha!
Seluruh pasukan Pandawa pun bersiap kembali untuk meladeni serangan yang diperkirakan sebagai balasan kemarahan Kurawa akibat matinya Jayadrata oleh Arjuna, sekaligus kekecewaan karena gagalnya mematahkan sumpah Arjuna itu. Karena di hari kemarin Jayadrata telah membunuh Abimanyu, putra Arjuna, dengan licik dan keji, maka Arjuna telah bersumpah membunuh Jayadrata hari ini. Bila Arjuna gagal, Arjuna bersumpah akan membakar diri. Ternyata walaupun Kurawa melindungi Jayadrata setengah mati, mereka tetap terpedaya strategi Pandawa & Sri Kresna.
Kurawa dikabarkan menyerang dipimpin oleh Adipati Karna, yang mampu membuat langit menjadi terang benderang sehingga pasukan Kurawa bisa melihat dan menggempur pasukan Pandawa dengan dahsyat. Kesaktian Karna yang luar biasa itu sebagai bukti bahwa dia memang putra Batara Surya. Pandawa pun harus terpaksa harus berstrategi, dan terpilihlah Gatotkaca dengan kesaktian memancarkan sinar terang benderang dari bintang di dadanya untuk memimpin pasukan.
Gatot oh Gatot, perwira muda ini selalu siap menunaikan segala perintah Pandawa. Tidak pernah tidak, tidap pernah mengecewakan, tidak pernah gagal, sang andalan Indraprasta, panglima perang termuda dan tergagah sejagat raya!
"Gatot," Sri Kresna menghampiri sang panglima sebelum beranjak ke medan perang.
"Oh, ada apa Uwak Kresna?" jawab Gatotkaca.
"Kau ingat pembicaraan kita tadi malam?" tanya Sri Kresna.
"Tentu, Uwak. Aku siap mati demi Pandawa dan Paman Arjuna," jawab Gatotkaca sungguh-sungguh.
Sri Kresna sangat terharu melihat kesungguhan Gatotkaca, sungguh pemuda yang tanpa cela sebagai pembela Pandawa namun kini tampaknya mereka harus kehilangan pahlawan andalannya ini.
***
Malam sebelumnya, Sri Kresna memang menemui Gatotkaca untuk membicarakan strategi penting. Mereka bertemu empat mata tanpa diketahui Pandawa.
"Gatot, kau sudah dengar tentang sepak terjang Adipati Karna di medan perang?" tanya Sri Kresna.
"Sudah Uwak, ayahanda Bima berkata Karna hampir bisa dia kalahkan tetapi waktu peperangan sudah berakhir sebelum ayahanda menuntaskan pertarungan, karena malam hari sudah tiba," jawab Gatotkaca polos.
"Hmm, begitu. Lalu apa kata paman Nakula dan Sadewa yang juga sudah menghadapi Karna?"
"Pamanda Nakula dan Sadewa keduanya bercerita bahwa mereka tidak mampu mengalahkan Karna tetapi Karna meninggalkan mereka dan tidak membunuh keduanya, hanya berpesan untuk menyuruh pamanda Arjuna untuk maju menghadapi Karna."
"Itu benar, Gatot. Benar sekali..." desah Sri Kresna. "Ayahmu itu terlalu optimis, sesungguhnya Bima pun tidak mampu mengalahkan Karna."
"Kalau begitu hanya Paman Arjuna yang bisa mengalahkan Karna."
"Itu juga benar sekali, tapi tidak untuk saat ini, Gatot."
"Mengapa tidak, uwak?" tanya Gatotkaca polos.
Sri Kresna menghela nafas panjang, walaupun berat dan menyedihkan tetapi hal ini tetap harus disampaikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/122113705-288-k828809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHACINTABRATA: SPECIAL CHAPTERS
Historical FictionHai para MAHACINTABRATERS... Maaf sudah lama sekali author gak update cerita MAHACINTABRATA, minta maaf juga karena sangat slow dalam menulis update cerita Mahacintabrata, karena sedang banyak kesibukan juga musibah di RL alias dunia nyata. Tapi mud...