Hari yg sial

9 5 0
                                    

Semenjak kejadian Erick yang koar-koar di kantin beberapa hari yang lalu, kehidupan Grasya cukup tenang. Di tambah ratu bully, yaitu si Tata yang masih dalam keadaan memulihkan tangannya yang di pelintir ama si Gre.

Namun, sepertinya ketenangan sementara yang dirasakan Grasya saat ini akan menghilang, karena kembalinya Tata dari rumah sakit setelah sembuhnya tangannya.

"Ehh ehh lo udah denger belum? Katanya si ratu bully udah mulai masuk sekolah lagi hari ini"

"Si Tata? Masa sih? Setelah tiga hari dia gak sekolah tanpa keterangan, dia udah masuk lagi?"

"Iya ya, dia kemarin-kemarin kenapa sih gak masuk sekolah?"

"Gak ada yang tau alasannya, karena si Tata kayak ga mau bahas, gak ada yang berani nanya juga"

"Iya ya, dia kan cewek yang paling berkuasa dan paling ditakuti selama setahun belakangan ini"


Grasya baru saja duduk di salah satu meja di pojok kantin bersama kedua saudaranya. Dia memesan minuman di kantin dan meminumnya sambil berbincang-bincang santai dengan Erick dan juga Alex.

....

Tiba-tiba, mereka yang sedang bercanda gurau diganggu dengan suara air yang disiramkan ke kepala Grasya, dan itu sontak mengundang perhatian semua orang tertuju kepada mereka.

"Anj*ng" Umpat Grasya reflek. Alex langsung bersiap untuk meluapkan semua sumpah serapahnya dan semua isi kebun binatang, tapi langsung ditatap oleh Grasya tajam pertanda menyuruhnya untuk tidak ikut campur.

Setelah melihat orang yang telah menyiramnya, Grasya menatap jengah ke arah gadis itu sambil merasa tak nyaman dengan bajunya yang mulai basah ikut ketumpahan air itu. Ternyata orang yang menyiraminya itu adalah Tata.

"Udah gw bilang kan? Jauhin Erick" Ucap Tata menatap tajam ke arah Grasya sambil menjambak rambutnya.

"Udah gw bilang kan? Gw gak mau" Ucap Grasya meniru nada bicara Tata. Dia bergeming meski sedang di jambak Tata, dia malah lebih merasa jijik karena dia merasa rambutnya dipegang oleh tangan kotor Tata.

"Lepasin tangan kotor lo itu, atau lo akan tau akibatnya" Peringat Grasya sambil menatap dingin ke arah Tata.

Tata teringat kembali akan kejadian 3 hari yang lalu. Perasaan takut, marah, dan malu bercampur menjadi satu dalam dirinya sekarang. Tata marah dan malu karena Grasya telah melukainya tetapi ada perasaan takut ingin membalas karena merasa terintimidasi.

Tapi tentu saja, Tata tetaplah Tata, dia tak akan berhenti sebelum dia merasa tujuannya tercapai.

"Kalo gw gak mau, emang lo mau apa?" Ucap Tata dengan nada menantang.

PLAK

Grasya menyeka hidungnya yang berdarah lalu menjilatnya. Grasya menatap lekat mata Tata lalu tersenyum mengerikan. Hidung Grasya memang sensitif, jadi gampang berdarah walau ga sengaja kesenggol atau kebentur sesuatu.

"Wah, gue bahkan udah berusaha hati-hati biar ga mimisan loh, Ta" Ucap Grasya tertawa kecil, tapi dia sebenarnya tidak suka dnegan fakta bahwa hidungnya tengah berdarah sekarang.

It's my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang