Suka(?)

3 0 0
                                    

Di pagi hari yang bahkan banyak pelajar belum terbangun dari bunga tidurnya, Grasya justru sudah berada di sekolahnya. Dengan kacamata bulat non minus yang bertengger di hidungnya, dan rambut yang dibiarkannya saja tergerai sedikit berantakan, dia sedang duduk di tempat duduknya sambil membaca novel yang baru ia pinjam beberapa hari yang lalu di perpustakaan sekolah.

Saat sedang tenggelam dalam dunianya sendiri, Grasya dikagetkan oleh seorang gadis yang ia kenali sebagai sahabat barunya. Ya, itu adalah Vivi. Vivi menghampiri Grasya lalu duduk di sampingnya.

Grasya mengabaikannya dan melanjutkan kegiatan membacanya, Vivi memandang Grasya lama dengan sangat lekat, dan itu berhasil membuat Grasya risih.

"Lo kenapa sih liatin gw kayak gitu banget? Risih tau!" Ujar Grasya kesal.

"Lo tau gak?" Bukannya menjawab, Vivi malah balik bertanya lalu cengengesan bag orang gila. Baiklah lupakan,itu berlebihan.

Grasya mengangkat satu alisnya dan keningnya sedikit mengkerut tanda bingung, lalu kembali memasang ekspresi datar.
"Gak tau" Jawabnya cuek.

"Ish dengerin dulu, ini penting tau" Ucap Vivi sedikit heboh. Untung saja di kelas ini belum ada orang selain mereka berdua.

Grasya terkekeh kecil, lalu menatap ke arah Vivi dan memasang tampang sok serius.

"Iya deh, ada apa emangnya?" Tanya Grasya yang membuat Vivi cengengesan kembali.

"Lo inget kan, gw pernah kasih tau lo kalo gw punya kakak?" Tanyanya pada Grasya dan menaik-turunkan alisnya.

"Iya, terus? To the point aja sih Vi" Jawab Grasya gemas dengan penuturan Viona.

"Dia suka sama lo Gre!!" Ucap Vivi berteriak lalu loncat-loncat tak jelas. Oke baiklah,  dia terlihat sepeti orang gila betulan sekarang.

Grasya menutup telinganya yang berdengung lalu mencubit lengan Vivi pertanda menyuruhnya berhenti bertingkah gila.
"Lo kayak orang gila, tau gak?" Cibirnya lalu memutar bola mata malas.

"Lo kok biasa aja sih, Gre?" Tanya Vivi sedikit heran.

"Ya terus gw harus loncat-loncat, terus teriak-teriak bilang kalo kakak lo suka gw gitu?" Jawab Grasya lalu mencebikkan bibirnya kesal.

"Ya gak gitu juga Greee, maksud gw lo seenggaknya kaget atau apa gitu? " Ucap Vivi gemas dengan sahabatnya yang sedikit 'unik' ini.

"Gak lah, ngapain kaget? Suka sama seseorang kan hal yang wajar" Ucapnya tak ambil pusing.

Oh Vivi baru ingat sekarang, Grasya sudah terlalu sering disukai seseorang, jadi kenapa dia harus kaget?

"Ish iya dehh yang sering dapet pernyataan cinta mah beda sama aku yang biasa-biasa aja ini..." Cibirnya yang didapati tatapan malas dari Grasya.

"Terus mau lo apa, Vi? Tanya Grasya berusaha sabar.

"Gw kapan-kapan mau kenalin lo sama kakak gw, lo mau yah?" Tanya Vivi bersemangat.

Grasya hanya mengangguk singkat lalu tersenyum simpul ke arah Vivi.

" Beneran nih, Gre? Tanya Vivi antusias.

"Iyalah, ngapain gw bohong?" Jawab Grasya lalu terkekeh kecil melihat tingkah sahabatnya ini.

Vivi memeluk Grasya lalu terpekik senang, entah apa yang membuatnya begitu senang?. Grasya sebenarnya sangat tidak menyukai kontak fisik dengan siapapun, tapi begitu melihat Vivi begitu gembira, dia hanya membiarkannya.
Yah, biarin aja lah, kayaknya dia seneng banget.




It's my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang