Pertemuan

2 0 0
                                    

"Ehh ehh Gre" Ucap Vivi sambil mengguncang tubuh Grasya.

"Apaan sih? lo bisa gak sehari aja gak heboh gitu?" Ucap Grasya menepis tangan Viona kesal. Eits...jangan lupa, Grasya gak suka kontak fisik.

"Ehehe, ya ini tuh penting Gre, lo harus tau" Ucap Vivi sok serius.

"Apaan? Kalo gosip gw gak mau denger" Ucap Grasya cuek lalu mengambil bukunya di laci mejanya. Oh ya sekarang mereka lagi di kelas dan bel sekolah masih lama bunyinya. Biasalah, kebiasaan mereka kan dateng di pagi² buta.

"Ih bukan gosip tau" Ucap Vivi lalu merebut buku di tangan Grasya.
"Dengerin dulu, Greee" Rengek Vivi kepada Grasya.

"Iya iya, nih gw dengerin" Ucap Grasya menatap sok serius ke Vivi. Biar Vivi gak ngambek :v.

"Kata kakak gw, lo ketemu sama dia ya kemarin?" Tanya Vivi.

"Kakak lo? yang mana? gw aja gak kenal sama kakak lo" Ucap Grasya bingung.

"Hmm... katanya dia tuh ketemu lo di perpus gitu deh, dan dia bilang lo pasti inget sama dia(?) " Ucap Vivi sedikit bingung dengan penjelasan kakaknya itu.

Grasya nampak berpikir. Kira-kira siapa orang yang pasti dia ingat? Orang yang pasti dia ingat adalah orang yang menurutnya mencolok. Orang di perpustakaan yang menurutnya mencolok kemarin adalah...

"Ah jangan-jangan orang itu?" Ucap Grasya yang ingat sesuatu.

"Oh, gimana ceritanya? ceritain dong!!" Ucap Vivi heboh.

"Jadi..."

*Flashback*

"Permisi bu Irma" Sapa Grasya kepada ibu penjaga perpus dengan ramah dan senyum manisnya.

"Oh halo Grasya. Kamu mau minjem buku lagi kayak biasanya kan? langsung masuk aja ya" Ucap bu Irma ramah.

"Iya bu" Ucap Grasya sedikit membungkuk lalu pergi mencari buku untuk di pinjam.

"Hmm...gw pinjem buku mana ya? Yang ini udah, yang ini juga uda..." Gumam Grasya sambil menyusuri rak bagian buku fiksi. Ya, Grasya suka membaca buku fiksi.

"Ah, ini aja nih, sama yang ini" Ucap Grasya setelah menemukan buku-buku yang akan dia pinjam.

Tidak jauh di depannya ada seorang lelaki yang sedang mengamatinya sejak tadi. Grasya pun sudah menyadarinya sejak tadi, tapi dia abaikan saja.

"Minggir" Ucap Grasya dingin.

Bukannya minggir, lelaki itu bahkan tak bergerak sesenti pun dari tempatnya. Dia menatap lekat ke arah Grasya. 'Nih orang napa sih?'.

"Gw bilang minggir" Ucap Grasya menatap sengit ke arah lelaki itu.

Grasya mencoba mengambil jalan lewat kanan lelaki itu. Oh ya ampun, dia malah mengikuti gerakan Grasya. Maunya apa coba?.

Grasya kembali mencoba lewat kiri lelaki itu, tapi lagi-lagi lelaki itu menghalanginya.

Lelaki itu tersenyum tipis ke arah Grasya. Seakan sengaja memancing amarah gadis itu. Tetapi Grasya tidak seperti gadis² lainnya. Dia tetap tenang menghadapi situasi apapun.

"Gw peringatin sekali lagi, kalo lo masih gak mau minggir, gw bakal tendang 'anu' lo" Ucap Grasya mengingatkan.

"Satu..." Grasya mulai menghitung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang