Hai minna-san~~👋👋👋
Aku kembali dengan cerita baru~😤
Dan maaf kan aku baru muncul~~
Sebenarnya hpku di sita sama ibu ku tercinta dan baru saja di kembalikan~~
Sebenarnya aku mau melanjutkan ceritaku yang satunya tapi gak ada inspirasi~~
Dan saat aku mencari gambar buat inspirasi aku Nemu gambar Riku kayak tenggelam gitu dan langsung membuatku terinspirasi membuat cerita sedih~~
Dan untuk kalian penggemar Riku maaf aku akan membuat ending sad buat riku~~
( Kalau boleh jujur aku suka cerita yang akhirannya sad buat Riku)
Kalau banyak typo atau gak jelas mohon maklum soalnya aku males baca ulang~~😌😌😌
.
.
.
.
.
.Terdengar Suara senandung yang sangat lembut dan merdu dari anak kecil berusia 13 tahun dengan Surai Crimson yang sedang asik melihat pemandangan luar dari jendela rumah sakit.
" Kau terlihat sangat senang Riku" kata seseorang yang seumuran dengannya yang sedang menatap lembut sang Surai Crimson.
" Tenn-nii!!!" Panggil sang Surai Crimson senang saat mengetahui siapa orang yang memanggilnya.
Sang Surai Crimson yang bukan lain adalah Riku terlihat sangat senang saat melihat keberadaan kakaknya.
" Hehehe... Tentu saja aku sangat senang. Untuk pertama kalinya di musim dingin ini aku tidak perlu di rawat di rumah sakit lagi"kata Riku senang tak lupa senyuman seterang mentari terus mengukir diwajahnya yang manis.
Tenn yang melihat senyuman cerah Riku cuma ikut tersenyum tapi pandangan matanya berbanding terbalik dengan senyumannya sekarang.
Pandangan matanya terlihat sangat sendu dan sedih saat melihat punggung adik kembarnya itu yang sedang memunggunginya membuat Riku tidak melihat pandangan sedih kakaknya.
" Maafkan aku Riku..." gumam Tenn lirih, Riku yang tidak begitu mendengar gumaman Tenn berbalik menatap kakaknya itu.
" Huh?... Apa Tenn-nii mengatakan sesuatu?" Tanya Riku penasaran sambil menatap kakaknya dengan mata Crimson cerah seperti kelereng.
" Tidak ada. Aku tidak mengatakan apapun" jawab Tenn lembut tak lupa ia mengukir senyuman terbaiknya kepada adik satu-satunya itu.
Riku yang mendengarnya cuma membalas senyuman dan menerima perkataan kakaknya tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.
Skip....
"Hah?... Studio karaoke nya mau digusur?" Kata Riku lirih saat melihat kertas pemberitahuan yang tertempel di pintu studio karaoke yang merupakan milik kedua orang tuannya.
Sedangkan Tenn yang berdiri disampingnya hanya terdiam sambil menunduk seperti mengetahui bahwa ini pasti akan terjadi dan sama sekali tidak melihat wajah adiknya yang terlihat syok.
Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan Tenn dan Riku karena lampu mobil mengarah kepada mereka membuat pandangan Riku silau tidak bisa melihat siapa orang yang keluar dari mobil.
" Ikutlah dengan ku Nanase Tenn. Aku akan membuatmu menjadi idol yang melebihi Zero, tapi sebagai gantinya kau harus membuang nama keluargamu dan menjadi anak angkatku" katanya dengan nada sedikit arogan dan sombong.
Mendengar perkataan itu Riku perlahan mendekati kakaknya dan memegang tangan kakaknya itu erat berharap kakaknya itu tidak mengikutinya.
Salju yang turun dan suhu yang semakin dingin membuat Riku kedinginan, Riku sudah merasa kalau asmanya akan kambuh tapi ia menahan dan menghiraukannya sambil memegang tangan kakaknya berharap agar tidak menuruti kemauan orang itu.
" Baiklah.... aku akan ikut denganmu" balas Tenn yakin membuat Riku syok saat mendengar pernyataan kakaknya.
" Tenn-nii..." Panggil Riku lirih saat melihat Tenn yang melepas genggaman tangan Riku dan berjalan mendekati laki-laki yang terhalang silau lampu mobil membuat Riku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.
" Te... Uhuk... Uhuk....." Riku langsung terbatuk saat tidak sanggup lagi menahannya, Riku langsung mengutuk penyakitnya yang kambuh disaat yang tidak tepat.
" Tenn-nii... Uhuk... Kumohon.... Uhuk..... Uhuk..... Jangan pergi...." Kata Riku lirih sambil tersendat-sendat karena batuk dan air mata yang sudah keluar dari mata crimsonnya.
Riku yang melihat Tenn tidak menoleh sedikitpun untuk melihatnya membuat Riku semakin menangis melihat kepergian kakaknya bersama orang itu.
" Uhuk...uhuk... Hah... Uhukk... Huh... Uhukk.... Uhuk..."
Melihat riku yang terus terbatuk dan kesulitan bernafas membuat kedua orang tuanya menjadi panik dan cepat-cepat membawa Riku ke rumah sakit.
Di dalam perjalanan saat melewati jembatan yang sepi tiba-tiba kendaraan yang dikendarai oleh keluarga Riku menjadi oleng karena jalanan yang licin dan menabrak pembatas jembatan.
Tak sengaja Riku terlempar dari mobil dan tergeletak lemas di jalanan yang mulai tertutup salju.
".... Ayah.... Ibu...." Panggil Riku lirih saat matanya yang kabur melihat mobil mereka yang rusak.
Perlahan bensin keluar diikuti percikan api membuat mobil itu meledak dengan kedua orang tua Riku yang masih berada didalam.
Riku yang terkena ledakan terlempar keluar dari jembatan terjun bebas kebawah jembatan yang terdapat sungai besar.
BYURR...
Riku yang tenggelam didalam sungai hanya pasrah, asmanya yang kambuh membuatnya ia sudah kesulitan bernafas.
Sekarang ia harus tenggelam di air dingin membuat seluruh tubuhnya kaku dan terasa dingin, apalagi sekarang ia tidak bisa menarik nafas sama sekali membuat Riku hanya menutup matanya pasrah.
' rasanya dingin....'
' siapapun tolong aku....'
Kata Riku dalam hati sebelum kegelapan menelan kesadarannya sepenuhnya.
.
.
.
.
.
.Gimana?~~
Penasaran dengan kelanjutannya?~
Kalau penasaran jangan lupa vote sama komen ya~~
Dan untuk informasi cerita yang ini aku hanya akan updet satu bulan sekali~~
Jadi ceritaku ini slow updet~~
Sampai jumpa bulan depan~~
Pai~ pai~👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Aku...
Fantasyrasanya sesak.... aku kesulitan untuk menarik nafas..... penyakitku ini membuatku tidak bisa bernafas.... rasanya Seperti tenggelam di dalam air.... siapapun tolong aku..... aku takut.....