Epilog

466 56 14
                                    

Tring!!!

"Bangun, Gopal!! Sudah jam 7 pagi!!"

"Hah?! Apa?!! Hiyaaaa!! Tidak!!!"

Kedua lelaki itu dengan cerobohnya langsung bangun dari kasur mereka dan segera bersiap-siap sebelum Laksamana mereka ke kamar dan mengamuk. Setelah beberapa saat, mereka pun segera keluar dari kamar mereka dan berlari sepanjang lorong.

Shsss~

Pintu terbuka. Kedua lelaki itu segera masuk dan memberi hormat ala TAPOPS pada kedua figur yang tengah menatap mereka.

"Selamat pagi, Laksamana, Komandan! Maaf terlambat!" seru mereka berdua. Kedua alien tersebut hanya terdiam sejenak. Hal ini membuat kedua lelaki itu meneguk ludahnya.

"Selamat pagi, Kadet," sapa balik kedua alien itu membalas hormat mereka. Kedua lelaki itu pun menghela nafasnya lalu menurunkan tangan mereka.

"Ada misi untuk kami, Laksamana?" tanya Yaya yang pertama angkat bicara. Laksamana Tarung pun menoleh lalu mengangguk.

"Benar, misi kalian adalah ...."

•Glitch•

Boboiboy menatap pemandangan galaxy terhalang kaca di depannya. Bintang-bintang, komet, planet dilewati oleh kapal MYS Kebenaran itu. Warna-warna yang tercampur mewarnai ruang luas yang gelap. Lelaki itu pun tersenyum tipis.

Tiba-tiba saja, dia teringat seorang teman yang berasal dari dunia lain. Ah, ia merasa kasihan dan ketakutan disaat bersamaan. Dia memang ramah dan memiliki aura pertemanan yang kuat tapi ia cukup misterius mengingat masih banyak rahasia yang disembunyikan.

"Aih, aku penasaran kenapa aku baru kepikiran hal seperti ini dan ketakutan sekarang. Bisa saja aku langsung lari mengingat mereka adalah ... hantu dan zombie," gumam Boboiboy yang tiba-tiba saja merasa tidak enak dan ketakutan.

"Ha! Betul tu! Sebabtu aku heran masa tu!" sahut Gopal tiba-tiba di sebelah Boboiboy membuat lelaki itu kaget. Lelaki itu pun menatap Gopal kesal. "Ishh, Gopal, janganlah kaget orang cem tu," ucap Boboiboy.

Gopal pun terkekeh. "Jom lah, sudah sampai tuh."

"Oh? Okey, jom!"

•Glitch•

"Mikey! Mikey! Guess what I have for you today?" tanya Elizabeth dengan riangnya. C.C berdecak kesal. "You mean 'we'," sahut C.C menatap tajam Elizabeth. Elizabeth hanya mengendikan bahunya tak peduli. "Fine, guess what we have for you today, Mikey!"

[Translate :
-- Mikey! Mikey! Coba tebak apa yang aku punya untukmu hari ini?
-- Maksudmu 'kami'.
-- Baiklah, coba tebak apa yang kami punya untukmu hari ini, Mikey!]

Michael yang tengah membaca pun menoleh. Ia menatap bingung kedua adiknya yang tampak bersemangat. "Hm? What is it, Elizabeth, C.C?" [Hm? Apa itu, Elizabeth, C.C?]

Elizabeth yang mendengarnya pun tersenyum. "You must to guess it first!" [Kau harus menebaknya terlebih dahulu!]

Michael pun menatap bingung adiknya. "Um ... organs?"

Awh, Michael. Poor you.

Elizabeth pun terkekeh kecil. "Even better than an organs! It's father's hand!" seru Elizabeth lalu mengeluarkan tangan berbalut kain kostum tersebut pada Michael. Michael yang mendengarnya pun langsung tertawa. "Pffft."

[Translate : "Bahkan lebih baik dari organ! Ini adalah tangan ayah!"]

C.C pun tersenyum. "We're hunting him for you!" ucap C.C dengan bangga. Michael yang melihatnya

pun tersenyum. "Thank you, want to burn it?"

[Translate :
- "Kami memburunya untukmu!"
- "Terima kasih, ingin membakarnya?"]

"YEAH!"

"Okay, let's go, before father steal it back." [Okay, ayo, sebelum ayah mencurinya kembali.]

Meanwhile with William ....

"Sh*t," ucap William kesal. Ya, tangannya yang berharga dipotong dan dicuri begitu saja oleh anak-anaknya.

"Oh! Boss! You lost your hand!" seru Vanny sambil menunjuk lengan William yang sudah putus. William pun menghela nafasnya. "I f**king know that, Vanny."

[Translate :
- "Oh, Bos! Kau kehilangan tanganmu!"
- "Aku tahu itu, Vanny."]

"Ohh, I thought you didn't realize it since you seem irritated cuz your children attacking us," ucap Vanny. William menghela nafasnya kasar. Ia tengah malas menghadapi gadis yang menjadi pengikutnya ini.

"Just go find some childrens."

"Okay, Boss!"

[Translate :
- "Ohh, saya pikir Anda tidak menyadarinya karena Anda tampak kesal karena anak-anak Anda menyerang kita."
- "Pergi cari saja beberapa anak-anak."]

•Glitch•

"Hm~ hm~," gumam Tamia sambil menikmati indahnya pemandangan taman kota dan angin sepoi-sepoi di bawah pohon beringin. Gadis itu pun tersenyum.

"Ehh, memang ya, waktu di dunia itu berjalan lambat, mengesalkan, aku dikira anak hilang saat pulang jadinya," gumam Tamia sambil menyandarkan tubuhnya pada batang pohon tersebut.

Tak lama, gadis remaja itu terkekeh kecil. Ia pun menyeringai.

"Aih, seru juga menipu alien."

END

Yap, udah End. Secepat ini? Ya.

Gas ada project lain, ditambah juga mau lebih semangat belajar mengingat sekolah sudah mulai.

Bye bye, maaf banget kalau cerita ini gak sesuai ekspetasi :"

Makasih kali sama kalian yang udah baca dan vote cerita Gas. :D

Sekali lagi terima kasih, Gas menghargainya.✨👐🏻

Bye, semangat sekolah dan sehat selalu! :D

The Afton's (FNAF x BBB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang