cerita Papa Ana?

3 0 0
                                    

rumah sakit

sampainya mereka di rumah sakit, Rain bertemu dengan mama Ana, Rain pun menanyakan apa yang terjadi dengan Ana sampai koma seperti ini

"Tante, Ana kenapa tante?  " tanya Rain

"Dan bagaimana keadaan Ana tante?" tanya Ramdan 

" Loh kalian bukannya ke sekolah? Kok bisa sampai sini? dan untuk sebab Ana disini ceritanya panjang nak." jawab Mama Ana 

"Maaf tante apakah Ana sudah boleh dijenguk tante?"  tanya Rain lagi

" Kata papa Ana tadi boleh nak. Tapi hanya boleh dijenguk oleh satu orang saja secara bergantian dan itupun harus menggunakan gaun protekstif pembesuk." jawab mama Ana 

" saya izin ke dalam ya tante apakah boleh?" tanya Rain dengan hati-hati

"iya nak ,silahkan, sekalian   tante  titip Ana ya,  Ramdan mau tante ajak ke rumah   sebentar untuk mengambil baju Ana ." kata mama Ana 


setelah memakai pakaian yang dianjurkan untuk pembesuk, Rain menjenguk ana

"Na, kata orang kalo orang koma masih bisa denger sama orang yang bicara sama dia, apa lo juga mau dengerin curhatan gue? " monolog Rain

"lo kenapa sih bisa kayak gini?  hiks hiks padahal kita kemarin masih bisa curhat-curhatan bareng bisa pulang bareng, bisa ngapa-ngapain bareng kenapa sekarang lo malah disini? Gue sehari ini tanpa sahabat gue serasa seabad tau nggak sih? hiks hiks." monolog Rain 

setelah Rain berkata seperti itu ternyata ada air mata yang keluar dari sudut mata Ana. Rain melihat itupun langsung menyeka air matanya dan berkata

"lo pasti denger apa yang gue katakan Na. Buktinya elo ikut nangis habis lo denger apa yang gue omongin." monolog Rain 

Karena terlalu lelah menangis dan bermonolog sendiri, Rain pun tertidur di dalam tidurnya Rain melihat tempat serba putih dan disana terlihatlah Ana dengan perasaan senangnya bukan main berada di tempat itu

"Ana?" tanya Rain semangat

"Rain? kok lo bisa disini? " tanya Ana bingung

"Gue juga gak tau Na, gue kenapa bisa disini yang jelas gue seneng liat lo seseneng ini." jawab Rain

"Aku masih mau disini Ra, aku gak tau aku akan kembali sadar kapan. Yang jelas aku mau rehat sebentar dari kehidupanku." jelas Ana 

"Tapi Na, disana banyak yang nungguin lo, termasuk nyokap bokap lo. Ini kan yang lo mau disaat nyokap bokap lo ada buat lo?" kata Rain

"iya Ra, tapi maaf gue masih betah disini. Gue cuma pesen sama lo jagain orang yang gue sayang sementara waktu dan tolong kasihin diary yang ada di kamar gue ke nyokap gue disitu ada surat buat dia.  Sampai jumpa." kata Ana sambil melambaikan tangan dan bayangannya berangsur menghilang

"NA, ANA....." teriak Rain hingga terbangun

"Na, kalo emang itu mau lo gue bisa kok na jagain mereka dan temuin surat itu sekaligus ngasihin ke nyokap lo." ucap Rain lalu keluar dari ruangan Ana  


Di depan ruangan Ana sudah ada papa Ana yang  bisa Rain tebak ia pulang dari kantor terlihat dari pakaian yang digunakan oleh papa Ana 

"Assalamualaikum om." sapa Rain sambil menyalimi Papa Ana

"Waalaikumsalam nak, maaf kamu teman Ana?" tanya Papa Ana 

" iya om, saya sahabat Ana. " jawab Rain

" Apakah kamu buru-buru nak? Bisa kita bicara sebentar?ada yang saya mau tanyakan kepada kamu?" tanya Papa Ana 

"tidak om, saya tidak buru-buru." jawab Rain

"silahkan duduk nak." kata Papa Ana sembari mempersilahkan Rain untuk duduk di kursi depan ruangan Ana

"baik om." jawab Rain

"Bagaimana Ana saat di sekolah? Apakah dia   orang yang pendiam? tolong ceritakan tentangnya nak ketika ia di sekolah." kata  papa Ana

"Ana merupakan orang yang ceria om. Dia juga perempuan  yang cukup pintar, tetapi dibalik itu Ana rapuh om. Dia berhasil membohongi semua orang yang melihatnya seolah-olah dia adalah perempuan yang selalu senang dan tidak pernah tau rasanya menangis om, tetapi Ana seperti itu hanya untuk memperlihatkan kepada orang-orang bahwa Ana yang mereka kenal adalah Ana yang ceria, Ana yang selalu bisa menjawab pertanyaan guru di kelas, Ana yang ramah." jelas Rain

"Selama ini  saya dan mamanya selalu sibuk kerja. Karena sebelum kami menikah pun Mama Ana sudah meminta  syarat agar ia diperbolehkan menjadi wanita karir. Mau tidak mau saya menyetujuinya karena kamu tau sendiri nak apabila seseorang telah mencintai pasti ia akan mengabulkan setiap keinginan orang yang ia cinta. Hingga 3 tahun usia pernikahan kami, Mama Ana dinyatakan hamil. Memang kami pada awalnya saya tidak menyadari hal tersebut karena kami sibuk masing-masing dengan pekerjaan kami bahkan kami pun bertemu hanya saat malam hari ketika akan tidur. Hingga kandungan mama Ana beranjak 3 bulan barulah kami menyadari bahwa Ana ada di perut mamanya. Hingga Ana pun lahir, mama Ana selalu sibuk kerja. Ana kecil sudah diasuh oleh seorang babby sitter. Hingga masa SD Ana berlalu ,hingga sekarang  pun kami  tidak pernah sadar bahwa anak kami satu-satunya, Ana sudah besar. Saya melewatkan banyak momen momen di hidup Ana, anak kami. Saya adalah  orang tua yang tidak becus." jelas Papa Ana dengan rasa bersalahnya

Tanpa mereka sadari ada seorang lelaki yang mendengarkan pembicaraan mereka dan berkata 

"Gue emang lelaki bodoh bisa-bisanya gue selama ini gak tau penderitaan orang yang gue cinta. Gue emang lelaki bodoh." kata orang itu lalu pergi dari area rumah sakit

dilain tempat mama Ana dan Ramdan sudah memasuki rumah sakit dan tak sengaja Ramdan menabrak seorang lelaki

Brukk

"Maaf saya buru-buru tadi." ucap orang itu pada Ramdan lalu berlalu pergi

"Gak jelas tu orang." gumam Ramdan

"Kamu gapapa nak?" tanya mama Ana 

"Gak papa tante. Oh iya tante saya mau izin ke kantin dulu tante, saya mau beli makan sebentar nanti saya ke ruangan Ana lagi tante." pamit Ramdan

"Baiklah nak. Tante duluan kalau begitu." ucap mama Ana 


Setelah sampai di depan ruangan Ana, mama Ana pun bertemu dengan papa Ana dan Rain

"loh Rain tante kira kamu udah pulang tadi makanya tante buru-buru kesini." ujar Mamanya Ana

"eh iya tante saya gak tega Ana sendirian jadi saya tunggu saja tante sama Ramdan dateng." jawab Rain

"Papa dah lama nyampe sini?" tanya mama Ana

"Udah ma. Tadi papa ngobrol sama Rain tentang Ana sewaktu dia di sekolah."  jawab Papa Ana

"Oh begitu. Nak Rain kamu sebaiknya pulang nak dan ini tas kamu. Maaf bukannya tante bermaksud mengusir tetapi tante khawatir nanti kamu dicari sama mama papa kamu nak." ucap mamanya Ana lembut

"Baik tante, om, nanti saya akan kembali lagi, tolong kabari saya tante tentang kabar Ana, ini kartu nama saya." pamit Rain lalu menyalimi kedua orang tua Ana 



Haiiii guysss. maaf nii author ga bisa update minggu kemarin, minggu kemarin sibukk banget autor. Oh iya tak lupa author mau ingetin stay safe ya pada readerkuuu, jaga kesehatan yaa, oh iya jangan bosen baca cerita ini ya kalian. satu lagi, jangan lupa tinggalkan vote yaaa. sekian terima kasih 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidupku (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang