.
.
.Maaf kan saya syeana, waktumu hanya tersisa 3 bulan.
Tapi, ada kemungkinan untuk sembuh jika kamu mau melakukan operasi syeana.Apa operasi menjamin kehidupanku akan berlanjut? Berapa presentasi berhasilnya?
Kemungkinan hidupmu berlanjut setelah operasi 40% syeana.
Haha apa itu kemungkinan yang baik? Kurasa tidak. Terimakasih atas tawaranmu dokter, tapi aku akan lebih memilih memanfaatkan 3 bulan ku untuk bersenang-senang. Daripada aku berharap pada operasi yang bahkan kemungkinan berhasil hanya 40%.
Aku akan mengabarimu untuk keputusan ku besok, aku permisi dok.(Berbicara dalam bahasa Inggris)
▶️▶️▶️8 Januari 2017
"Yahh, kau akan bersenang-senang disini syeana"
Syeana tertawa kikuk karena kalimatnya barusan. Ia baru saja tiba di bandara Incheon Seoul."Bibi Jung mari kita mengukir kenangan bersama disini, lagi." Syeana menatap bibi Jung sambil tersenyum.
Bibi Jung adalah wanita paruh baya yang sudah bekerja dengan keluarga Kim sejak syeana kecil. Bahkan untuk sekarang ini hanya bibi jung yang dimiliki syeana. Bibi jung memutuskan untuk tetap mengabdi pada keluarga Kim khusus nya syeana, karena hanya syeana lah alasan bibi jung bertahan hingga sekarang. Bibi Jung bertekat akan menemani syeana hingga akhir hidupnya.
"Wahh, rumah ini tidak berubah sama sekali"
Mereka berdua memasuki rumah besar yang sederhana milik keluarga Kim.Bibi jung dan syeana baru saja sampai di Busan, tempat tinggal mereka 13 tahun lalu. Rumah ini masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sama sekali.
Syeana lari-lari kecil memastikan rumah masalalu nya ini benar-benar masih sama dan terjaga. Bibi jung memperhatikan syeana dari kejauhan dengan senyum ketir dan mata yang sedikit berkaca-kaca."Yaaaa, berhentilah berlari. Ayo masuk ke kamar dan bersihkan tubuhmu. Bibi akan memasak untuk makan malam kita" bibi jung menegur syeana dengan tatapan dan suara yang tulus.
Bibi jung sudah menganggap syeana seperti anaknya sendiri begitupun dengan syeana. Ia menganggap bibi jung sudah seperti ibu nya sendiri. Maka dari itu sejak syeana berusia 11 tahun ia melarang bibi jung memanggilnya nona, karena syeana pikir mereka akan lebih dekat jika tidak memandang kedudukan.
"Nana, cepatlah turun makan malam sudah siap" teriak bibi jung dari dapur.
Tidak lama syeana turun dari kamarnya menuju dapur dengan wajah yang "sangat bahagia".
"Iya bibi ku sayang" syeana menjawabnya dengan nada manja seperti biasanya.
"Nana-ah, apa kau sungguh ingin tinggal di Seoul?" Tanya bibi jung di sela makan malam mereka. Syeana menjawabnya dengan anggukan yang terlihat begitu yakin dan antusias.
"Tapi untuk apa?" Pertanyaan ini lah yang sesungguhnya bibi jung ingin tanyakan. Perihal syeana ingin ke Seoul sebenarnya bibi jung sudah tau, hanya saja bibi jung ingin basa basi terlebih dulu.
"Tentu saja untuk bertemu kookie-ku" syeana menjawabnya dengan raut wajah berseri-seri. Sedangkan bibi jung sedikit tersedak karena ia sangat terkejut.
"Setahuku kookie sekarang tinggal di Seoul, selebihnya aku belum tau. Aku akan mencari tau nya nanti" lanjut syeana dengan raut wajah menandakan kepastian.
Bibi jung hanya bisa diam tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Ahh, aku baru ingat. Kenapa aku tidak menanyakan ini pada paman siwoo. Ya, bibi jung kau tidak mengingatkanku perihal itu."
Paman siwoo adalah adik dari ayah syeana yang juga tinggal di busan dan yang pasti juga mengenal kookie.
"Ahh, aku sudah selesai. Aku akan menghubungi paman siwoo bi. Terimakasih atas makanannya. Selamat malam bibi jung. Beristirahatlah setelah ini." Syeana mengatakan itu setelah memakan suapan terakhir di piringnya. Yang tentu saja sebelum benar-benar beranjak syeana pasti mengecup pipi bibi jung terlebih dahulu. Mereka memang sedekat itu. Tapi bibi jung masih terdiam ditempatnya.
Tiba-tiba air mata bibi jung lolos dengan sendirinya bersamaan dengan menghilangkan punggung syeana dari pandangan bibi jung.
"Bagaimana aku bisa mengikhlaskan mu nanti gadis kecilku. Apa yang harus ku lakukan sekarang. Dia akan menemui Jungkook dan melawan trauma nya? Ahhh, apa yang harus kulakukan" bibi jung menangis ditempatnya.
Ia sangat bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Satu sisi bibi jung ingin menghentikan syeana agar tidak melakukan hal yang membahayakan dirinya. Tapi disisi lain bibi jung ingin melihat syeana menikmati hidupnya, bahagia, dan melakukan apapun yang syeana inginkan.
"Halo? Paman"
"Halo, ahhh apa ini keponakan paman yang paling cantik?"
Terdengar tawa kecil di sebrang sana, setelah kalimat yang mengarah pada menggoda keponakannya.
"Yahhh paman itu sungguh berlebihan, aku bukan Nana yang meminta permen pada paman seperti dulu lagi. Jadi, jangan panggil aku seperti itu. Oke? Hehe" kekeh syeana karena sikap paman yang masih sama seperti dulu. Memperlakukan syeana seperti anak kecil.
"Ahhh, baiklah keponakan paman sudah dewasa sekarang. Emmm apa kau ingin mengatakan sesuatu? Tidak biasanya kau menelpon malam-malam seperti ini"
"Jika aku mengatakan bahwa aku merindukan paman, apa paman percaya?" Mereka tertawa cekikikan ditempatnya masing-masing. Menandakan kedekatan mereka pun tidak bisa diragukan.
"Paman aku ingin bertanya, apa paman tau Jungkook sekarang sekolah dimana?" Lanjut syeana to the point.
"Aaaa kau menanyakan pangeran kookie mu ya" ledek siwoo pada syeana. Yang hanya di balas kekehan oleh lawan bicaranya.
"Tentu saja paman tau. Dia sekarang sekolah di SOPA (School of Performing Art) di Seoul. Memang nya ada apa?"
"Ahh tidak, aku sekarang di Busan paman. Aku akan menemui paman besok, jadi pastikan paman dirumah oke? Terimakasih atas informasinya, aku tutup. Selamat malam paman siwoo"
Syeana memutus sambungannya secara sepihak. Dia tau ini tidak sopan tapi dia tidak mau pamannya akan mengomel dan bertanya segala macam hal. Apalagi syeana kebusan tanpa memberi taunya terlebih dahulu.
▶️▶️▶️▶️▶️▶️▶️Kookie tunggu aku disana. Bantu aku mengukir kenangan bersamamu sebelum aku pulang. Selamanya.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
FanfictionKita akan bertemu di kehidupan berikutnya, dengan aku dan kamu yang berbeda. -syeana-